Perguruan Tinggi Terlibat dalam Penanggulangan Kemiskinan di Kota Surabaya - WisataHits
Jawa Timur

Perguruan Tinggi Terlibat dalam Penanggulangan Kemiskinan di Kota Surabaya

SURABAYA (ANTARA) – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan pengentasan kemiskinan dan pengangguran membutuhkan keterlibatan perguruan tinggi negeri dan swasta.

“Pemerintah tidak akan pernah bisa menyelesaikan masalah kemiskinan dan pengangguran jika tidak bekerja sama dengan perguruan tinggi,” kata Eri Cahyadi dalam keterangan tertulis di Surabaya, Sabtu.

Cak Eri, begitu ia biasa disapa, mengatakan ide penanggulangan kemiskinan dan pengangguran di Surabaya merupakan hasil diskusi dengan para rektor dan profesor dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di kota pahlawan.

Pihaknya mendapat undangan dari Kementerian Penguatan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) untuk membuat komitmen bersama memperkenalkan tematik reformasi birokrasi pengentasan kemiskinan di Universitas Gadjah Mada (UGM), Jumat (22/10). ). tanda.

Melalui undang-undang Kementerian PANRB dengan prestasi yang diraih Surabaya dan didampingi oleh perguruan tinggi, mampu mengubah reformasi birokrasi untuk mengatasi kemiskinan dan pengangguran di kota Surabaya.

“Surabaya dijadikan contoh oleh daerah lain karena reformasi birokrasi yang dilakukan Pemkot Surabaya untuk mengentaskan kemiskinan,” ujarnya.

Sebab, lanjutnya, proses pengentasan kemiskinan dan pengangguran di Kota Surabaya melibatkan semua pihak, mulai dari perguruan tinggi dan berakhir dengan semua pihak.

Salah satu Program Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya adalah Skema Tenaga Kerja Intensif, yang melibatkan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk mengelola aset kota dan menghasilkan pendapatan tambahan.

“Insya Allah anggaran Pemkot sebesar Rp 3 triliun (tahun 2023) akan digunakan untuk karya masyarakat Surabaya melalui UMKM dan koperasi. Misalnya, kami mengadakan pelatihan untuk MBR cara membuat paving didampingi oleh Laboratorium Beton dan Bahan Bangunan ITS, kini warga bisa mendapatkan penghasilan Rp 5 juta hingga Rp 6 juta,” ujarnya.

Tidak hanya itu, lanjutnya, dalam mengembangkan kawasan wisata di kota pahlawan, seperti Tunjungan Romansa, Wisata Air Kalimas dan Kya-Kya, Pemkot Surabaya juga berkomitmen untuk mempercepat pemulihan ekonomi melalui UMKM dan melibatkan MBR dalam pengelolaan kawasan wisata. sebagai upaya pengentasan dan pengentasan kemiskinan.

“Baru-baru ini kami membuka Adventure Land Romokalisari dengan jet ski, perahu, kano dan ATV. Saya melatih 100 MBR untuk mengelola domain. Bahkan pedagang bisa menghasilkan penjualan hingga Rp 7 juta di sana pada akhir pekan. Di sini pemerintah hadir sebagai penengah,” katanya.

Selain itu, Cak Eri menceritakan capaian dalam pengentasan kemiskinan dan pengangguran di kota Surabaya kepada peserta Professor Summit IV Institut Sepuluh Nopember (ITS) Dewan Guru Besar Seluruh Indonesia di Gedung Sawunggaling, Kota Surabaya, Jumat (21/10). Malam. .

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button