Pengembangan Wisata Sungai Dung Tungkul

RADARSMARANG.ID, semarang – Potensi wisata di RW 10 Desa Meteseh Kecamatan Tembalang cukup besar. Warga saat ini sedang membuka destinasi wisata baru. Wisata Sungai Dung Tungkul dan Wisata Religi ke Makam KH Abdul Mukti.

Lurah Meteseh Slamet Raharjo, Wisata Alam Dung Tungkul banyak dikunjungi wisatawan terutama pada hari Sabtu dan Minggu. Mereka ingin bermain di sungai sekaligus menikmati kuliner. Karena tidak jarang kita menemukan makanan tradisional yang selama ini sudah langka. “Untuk jajan sambil menikmati keindahan alam,” ujarnya.

Warga menggelar bakti sosial untuk mempercantik kawasan Dung Tungkul agar suasananya bisa memenuhi harapan pengunjung. Terdapat 14 stand UMKM di lokasi ini dan sejumlah spot selfie. Dilengkapi juga dengan ruang ganti, kamar mandi dan mushola. “Kami ada kegiatan setiap hari Minggu. Bayar dengan koin,” katanya.

Konsultan RW 10 Isnur menambahkan, ada produk kuliner unggulan yang dibuat warga berupa tumpi, keripik gadung, telur asin, nasi jagung, dan pecel gendar. “Itu merek dagang. Gendar pecel, nasi jagung dan tumpi adalah produk lama dari daerah ini,” katanya.

Item musiman seperti keripik gadung spesial. Karena tidak pahit dan tidak membuat pusing. “Proses pembuatan keripik gadung memakan waktu 8 sampai 10 hari mulai dari pembersihan, pemotongan, pengepresan, penjemuran di bawah sinar matahari langsung hingga penggorengan,” ujarnya.

Isnur sangat puas dengan terselenggaranya kompetisi desa besar ini. Karena pemerintah menghargai potensi yang ada di daerah. “Kita akan banyak belajar dari kekurangan kita agar bisa lebih baik lagi ke depannya,” ujarnya. (fgr/ton)

Ingin menonton video terbaru dari Radar Semarang TV? Klik disini.

Source: radarsemarang.jawapos.com