PENELITI UIN YOGYAKARTA DAN KEPALA POLISI SWASTA BALI KUNJUNGI ANTARA BALI : ANTARA - WisataHits
Yogyakarta

PENELITI UIN YOGYAKARTA DAN KEPALA POLISI SWASTA BALI KUNJUNGI ANTARA BALI : ANTARA


Tim peneliti UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mengunjungi kantor LKBN ANTARA Bali di Denpasar, Kamis (11/822).

Ketua tim peneliti UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Dr. Ali Sodiqin, M.Ag, bersama Nurdhin Baroroh, S.HI, M.SI. (Asisten Peneliti) dan Janwar Welly (Asisten Lapangan) mengunjungi Kantor LKBN Biro ANTARA Bali di Denpasar, Kamis (11/8/2022).

Sementara itu, Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. Stefanus Satake Bayu Setianto bersama tim Humas Polres setempat melakukan safari media massa, termasuk ke kantor LKBN ANTARA Bali.

Sejak 28 Juli hingga 20 Desember 2022, Ali Sodiqin melakukan penelitian dengan topik “Minoritas Muslim dalam Pemilihan DPD Bali pada Pemilu 2019” di Pulau Dewata. Pemilu DPD 2019,” ujarnya.

Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta mencatat tidak ada politik identitas di Bali yang belakangan ini muncul di Jakarta dan daerah lain, bahkan orang Bali bisa menjadi contoh moderasi beragama.

“Kami berdiskusi dengan Bambang Santoso (anggota DPD Bali/Muslim), ternyata pemilihnya tidak hanya Muslim tetapi juga Hindu, sehingga Bali adalah daerah yang memiliki ikatan sosial yang sangat kuat antara umat beragama dengan dukungan menunjukkan budaya. dan kohesi sosial,” katanya.

Menanggapi pernyataan tersebut, Kepala Kantor LKBN ANTARA Bali Edy M Ya’kub menegaskan bahwa proses politik di Bali tidak ada hubungannya dengan identitas agama, tetapi semuanya tergantung pada proses demokrasi.

“Jangan pedulikan DPD, bahkan pemilihan gubernur relatif ditentukan oleh proses demokrasi yang ada dan kunci demokrasi di Bali terletak di Buleleng karena suara elektoral di sana terbesar di Bali, meskipun penduduknya sebagian besar tinggal di Denpasar, ” katanya.

Meski 50 persen dari 4,2 juta penduduk Bali tinggal di Denpasar, jumlah pemilih tertinggal jauh di belakang Buleleng karena Denpasar memiliki lebih banyak pendatang, sedangkan pemilihan politik didasarkan pada KTP dari daerah asal.

“Kalau calon anggota DPD yang beragama Islam hanya satu, ada peluang asalkan calon muslim unggul di Buleleng dan di pulau ini bersedia menempatkan umat Hindu di dalamnya untuk jabatan tertentu,” ujarnya.

Pada 2019, 30 calon mengikuti pemilihan DPD di Bali untuk menentukan empat anggota DPD di daerah pemilihan Bali. Kebetulan calon anggota DPD yang beragama Islam hanya satu, sehingga terpilih, sedangkan calon Hindu dibagi 29 calon dengan satu calon incumbent dan satu calon gubernur.

“Namun, hubungan Muslim-Hindu di Bali sebenarnya sangat cair. Masjid Al Hidayah Gatsu di dekat kantor ANTARA Bali didukung tidak hanya oleh anggota DPD yang beragama Islam tetapi juga oleh perwakilan Hindu,” katanya.

Padahal, hubungan paling cair antara umat Islam dan Hindu di Bali berada di kawasan Pegayaman, Kabupaten Buleleng, Bali. “Hal ini karena faktor masuknya Islam ke Bali yang bersifat kultural dan sosial sesuai dengan ajaran umat Hindu Bali yaitu Tri Hita Karana. Bukan hanya ketuhanan, tapi ada hubungan kemanusiaan antar umat beragama dan hubungan sosial antar pribadi seperti Gus Dur,” ujarnya.

humas polisi


 

Sementara itu, Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. Stefanus Satake Bayu Setianto bersama tim humas Polda setempat juga melakukan safari media massa antara lain mengunjungi Kantor LKBN ANTARA Bali di Jalan Mataram No 1, Lapangan Lumintang, Kota Denpasar, Bali.

“Kami ingin mempererat hubungan yang sudah ada, karena ANTARA juga memiliki hubungan baik dengan kami, teman-teman media dan pemerintah,” kata Kabag Humas Polda Bali.

Dalam kesempatan ini, Kombes banyak bertanya kepada Satake B. Setianto tentang ANTARA Bali, seperti negara dan publik. .

“Benar, Pak Kabid. Tugas utama ANTARA adalah melayani media massa di dalam dan luar negeri. Khusus di Bali, ada puluhan media massa yang bermitra dengan ANTARA, baik media cetak maupun online, bahkan media sosial dan komunitas,” kata Kepala Kantor LKBN ANTARA Bali, Edy M Ya’kub.

Selain itu, ANTARA juga memiliki tugas melayani negara dan masyarakat secara langsung, terutama ketika hoax “menyerbu” negara dan masyarakat. “Karena kita berada di Bali, kita memiliki kepentingan bagaimana kita bisa membuat Bali baik melalui publik, pemerintah/negeri, swasta/masyarakat, kampus, dll. Kalau Bali bisa bagus maka semuanya akan baik, termasuk medianya,” ujarnya.

Selain itu, jurnalis/wartawan yang bekerja di tiga wilayah perlu berhati-hati karena apa yang ditulis atau disebarluaskan memiliki implikasi ekonomi yang besar, yaitu wilayah konflik, wilayah bencana, dan wilayah pariwisata.

“Kalau tidak pintar, konflik tidak akan terselesaikan, bencana alam akan merajalela dan kunjungan wisatawan tidak akan pulih. Misalnya di masa COVID-19, peran media massa sangat krusial untuk pemulihan ekonomi yang ada, apalagi hoaks terkait COVID-19 juga tidak sedikit,” ujarnya. (*/NL Rhismawati)

(Hendi/sekretariat perusahaan)

Source: korporat.antaranews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button