Pemuda desa bangun wisata musik di Pangandaran melalui Indonesian Spotlight Studio - WisataHits
Jawa Barat

Pemuda desa bangun wisata musik di Pangandaran melalui Indonesian Spotlight Studio

Pangandaran News (harapanrakyat.com),- Pengembangan wisata musik di Pangandaran oleh Studio Spotlight Indonesia merupakan impian Aan Suhendar (35), pemuda desa dari Desa Sindangjaya, Kecamatan Mangunjaya, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Aan Suhendar atau lebih dikenal dengan Reza Express yang juga pemilik Spotlight Indonesia ini sudah mulai menekuni dunia digital marketing sejak pensiun pada tahun 2021 sebagai anggota pemerintahan desa Sindangjaya.

Ia menjabat sebagai perangkat desa selama 6 tahun. Sebelumnya, ia juga menjadi guru sukarelawan selama 3 tahun.

Aan bertekad membangun dan mengembangkan program pemberdayaan musisi di Indonesia. Apalagi di Pangandaran terdapat karya penyanyi, arranger dan pencipta lagu. Anda memiliki kesempatan untuk mendapatkan royalti berkelanjutan sebagai pendapatan.

“Kami siap mendukung siapa saja yang berkecimpung di bidang musik melalui Spotlight Indonesia. Itu gratis, malah mereka mendapatkan penghasilan dari pekerjaannya, baik itu menyanyi, mengaransemen atau menulis lagu di aplikasi live streaming StreamKar,” kata Aan Suhendar kepada HR Online, Selasa (23/8/2022).

Dalam aplikasinya, lanjutnya, mereka melakukan 1 jam dan dibayar Rp 280.000 hingga Rp 630.000. Pihaknya akan mengambil yang terbaik untuk produksi di Studio Spotlight Indonesia.

“Ada lebih dari 20 talenta yang telah menghasilkan karya sendiri. Secara hukum mereka terdaftar dan diverifikasi sebagai artis media oleh YouTube, Google, Spotify. Dan 150 aplikasi musik digital lainnya,” jelasnya.

Baca juga: Museum Nyamuk, satu-satunya tempat wisata ilmiah di Pangandaran

Aan Suhendar mengatakan Spotlight Indonesia merupakan satu-satunya yang ada di Kabupaten Pangandaran dan baru berjalan sekitar 5 bulan. Tempatnya berada di Desa Sindangjaya, Kecamatan Mangunjaya.

“Karya yang kami hasilkan dapat dilihat melalui YouTube Studio Spotlight Indonesia. Ada lagu pop melayu hingga lagu dangdut,” jelasnya.

Ada juga program penjualan. Siapa pun yang bekerja melalui Chanel Spotlight Squad aman bekerja di 150 aplikasi musik digital.

Studio Spotlight Indonesia memunculkan banyak talenta di Pangandaran

Menurut Aan, mereka juga heboh. Ini telah menghasilkan banyak bakat di dalam dan di luar daerah. Seperti talenta Pangandaran, ada Rina KDI, Ulfa dari Mangunjaya, Anida, Dhaif, dan Def dari Parigi.

“Kita butuh inovasi baru. Kawasan wisata konvensional juga bisa menjadi wisata musik. Jadi dengan tur musik oleh Studio Spotlight Indonesia ini, mereka akan datang ke Pangandaran,” kata Aan Suhendar.

Baca juga: Jual bahan baku dari lingkungan, pemuda Pangandaran berpenghasilan puluhan juta

Sedangkan musisi dari Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, Riau, Lampung, Bandung, dan Bogor sudah datang ke Pangandaran. Serta beberapa daerah tetangga seperti Tasikmalaya, Ciamis, Banjar dan Cilacap.

Dalam rangka membangun wisata musik di Pangandaran, pihaknya fokus berkreasi. Jangan mengandalkan bantuan pihak lain.

Meski demikian, Aan ingin Studio Spotlight Indonesia bekerja sama dengan pemerintah di masa depan untuk mempromosikan dan mendukung pemberdayaan musisi daerah. Terutama di Pangandaran.

Musisi Riau akan menerima royalti Rs 9 juta

Sementara itu, musisi Kepri Oji mengaku sudah tinggal di Pangandaran selama 4 bulan, sejak bulan Ramadhan.

Baca juga: Duh, Wisata Alam Bukit Law Pangandaran sepi pengunjung

Ia juga ditarik dari Spotlight Indonesia karena memiliki pekerjaan yang baik. Studio Spotlight Indonesia juga mendukungnya untuk bekerja sesuai kemampuannya.

“Siapa pun yang bisa menyanyi bisa mendapatkan 800.000 rupiah sebulan. Tidak sulit bekerja di sini, bahkan mendapatkan royalti,” kata Oji Spotlight, panggilan akrabnya.

Oji sendiri bekerja untuk Studio Spotlight Indonesia sebagai penulis lagu, arranger dan penyanyi. Dalam sebulan ia bisa menghasilkan hingga 7 lagu dan royalti sekitar Rp8-9 juta per bulan.

“Dengan bergabung di Studio Spotlight Indonesia melalui aplikasi Streamkar, musisi bisa berkreasi dan mendapatkan royalti tambahan. Sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan peraturan pemerintah. Ini tempat seniman bisa berkarya dan menghasilkan uang,” pungkasnya. (Madlani/R3/HR-Online/Editor-Eva)

Source: www.harapanrakyat.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button