Pemkot Surabaya tawarkan pemukiman kembali, PKL di bawah tol Tambak Asri berharap tidak ada penggusuran - WisataHits
Jawa Timur

Pemkot Surabaya tawarkan pemukiman kembali, PKL di bawah tol Tambak Asri berharap tidak ada penggusuran

  • Pemerintah Kota Surabaya menggelar pertemuan dengan pejabat PKL di bawah Tol Tambak Asri di kantor Satpol PP Kota Surabaya, Senin (24/10/2022). Dalam kesempatan itu, Pemprov DKI menawarkan solusi relokasi terkait rencana pembersihan puluhan kios di bawah jembatan tol Dupak-Perak.

Surabaya, Suarajatim.com – Menanggapi suara pedagang kaki lima (PKL) yang meminta klarifikasi terkait pembahasan izin di bawah jembatan tol Tambak Asri, Pemkot Surabaya (Pemkot) menawarkan solusi berupa relokasi, khususnya bagi pedagang KTP Surabaya.

Eddy Christijanto selaku Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (PP) Kota Surabaya menggelar pertemuan dengan perwakilan PKL di bawah Tol Tambak Asri wilayah Kejaksaan Agung Suprapto di kantor Satpol PP Kota Surabaya di Jalan, Senin (24/10). /2022). . Sementara itu, perwakilan PKL hadir didampingi kuasa hukum Sholeh dan juga dari Organisasi Masyarakat (Mantra) Madura Nusantara.

“Untuk mengantisipasi bahaya di masa depan, kami menawarkan relokasi ke pedagang kaki lima yang berjualan di bawah tol Tambak Asri,” kata Eddy.

Pemindahan tersebut berlokasi di Pusat Wisata Kuliner (SWK) Pemkot Surabaya yang tak jauh dari tol Tambak Asri. Diantaranya adalah SWK Krembangan, SWK Kasuari dan SWK Indrapura.

“Ada stand kosong yang bisa langsung ditempati. Masuk saja. Kami juga menawarkan gratis sewa untuk 3 bulan pertama, setelah itu sewanya juga terjangkau,” jelas Edy.

Daniel Lukas Rorong, Juru Bicara PKL Paguyuban Tol Tambak Asri, mengatakan akan menerima tawaran relokasi Pemkot Surabaya kepada para pedagang.

“Sebenarnya rekan-rekan berharap bisa terus berjualan dan mencari nafkah di bawah jalan tol. Pendeknya, PKL hanya ingin ketertiban dan pembinaan, bukan penegakan (penggusuran),” katanya.

Menurut Daniel, penataannya bisa dimulai dengan mengecat tembok di bawah jembatan tol Tambak Asri, atau mengecat mural agar terlihat menarik. Tata letak Rombong yang seragam membuat pengunjung merasa nyaman.

“Teman-teman PKL ingin tertib. Mereka bahkan memiliki kewajiban untuk berubah menjadi lebih baik di masa depan,” ujarnya.

Sementara itu, terkait surat edaran Satpol PP Kota Surabaya yang berisi penertiban bangunan liar (Bangli), pembongkaran bangunan Bangli dimaksud sudah dimulai.

“Kami mohon waktu untuk menyelesaikan tawaran relokasi ini dengan semua pedagang kaki lima yang berjualan di bawah Tol Tambak Asri. Sambil menunggu dan belum ada kesepakatan, kami minta tidak ada pemeriksaan,” harap Daniel yang juga menjabat sebagai Humas Persatuan Pengemudi Online Indonesia (PDOI) Jawa Timur.

Sebagai informasi, sekitar 50 PKL di bawah tol Tambak Asri sebelumnya panik setelah menerima surat edaran dari Satpol PP Kota Surabaya yang berisi penertiban bangunan liar di bawah jembatan tol di sisi desa Morokrembangan di kabupaten Krembangan berdiri.

Sebagian besar pedagang ini bertahun-tahun menggantungkan pendapatannya dari membuka warung makan, warung makan, soto rombong, sate ayam, berjualan kacang-kacangan, gorengan, potong rambut, reparasi kain hingga tambal ban. Jadi jangan heran jika mereka takut kehilangan pelanggan jika langkah tersebut benar-benar berjalan.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button