Jawa Timur

Pemkot Surabaya mengalokasikan $3 triliun untuk mengentaskan kemiskinan masyarakat

JawaPos.com– Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan telah mengalokasikan Rp 3 triliun untuk pengentasan kemiskinan di kota Surabaya. Anggaran tersebut masuk dalam rencana 2023.

“Ini tidak lepas dari peran perguruan tinggi negeri dan swasta di kota Surabaya karena pemerintah tidak akan pernah bisa menyelesaikan masalah kemiskinan dan pengangguran jika tidak bekerja sama dengan perguruan tinggi,” kata Eri, Minggu (23/10).

Ia mengakui, gagasan pengentasan kemiskinan dan pengangguran di kota Surabaya merupakan hasil diskusi dengan para rektor dan profesor dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta. Alhasil, Kota Surabaya menjadi salah satu daerah percontohan reformasi birokrasi yang bertujuan untuk mengurangi kemiskinan.

“Karena reformasi birokrasi yang dilakukan Pemkot Surabaya untuk mengentaskan kemiskinan, Surabaya dijadikan contoh oleh daerah lain,” kata Eri.

Semua pihak terlibat dalam proses pengentasan kemiskinan dan pengangguran di kota Surabaya. Mulai dari unsur kuliah sampai semua orang yang tertarik Aneka ragam. Salah satu program pengentasan kemiskinan dan pengangguran yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Surabaya adalah program padat karya untuk menghasilkan pendapatan tambahan.

“Insya Allah anggaran Pemkot sebesar Rp3 triliun (2023) akan digunakan oleh UMKM dan koperasi untuk masyarakat Kota Surabaya. Misalnya, untuk MBR kami mengadakan kursus pelatihan produksi pavers yang didampingi oleh laboratorium ITS untuk beton dan bahan bangunan. Sekarang warga bisa berpenghasilan 5-6 juta rupiah,” jelas Eri.

Selain itu, dalam mengembangkan kawasan pariwisata seperti Tunjungan Romansa, Wisata Air Kalimas, Kya-Kya dan Adventure Land Romokalisari, Pemkot Surabaya juga berkomitmen untuk mempercepat pemulihan ekonomi melalui UMKM dan melibatkan MBR dalam pengelolaan kawasan wisata untuk mengurangi kemiskinan dan pengentasan pengangguran.

“Akhirnya kami membuka Adventure Land Romokalisari dengan wahana jet ski, boat, kano dan ATV. Saya melatih 100 MBR untuk mengelola domain. Bahkan pedagang di sana bisa menembus omzet hingga Rp 7 juta di akhir pekan. Semua hasil kita berikan kepada warga, di sini pemerintah hadir sebagai fasilitator,” kata Eri.

Penerbit: Latu Ratri Mubyarsah

Reporter: Rafika Rachma Maulidini

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button