Pemkot Solo akan gabungkan SD dengan sedikit siswa
TEMPO.CO, solo – Pemerintah Kota Solo berencana menggabungkan sejumlah SD negeri yang kekurangan siswa. Salah satu sekolah yang kekurangan siswa adalah SDN Sriwedari 197 Solo.
Pihak sekolah baru saja merekrut satu siswa baru dari Proses Penerimaan Siswa Baru atau PPDB 2022 yang dilakukan secara online pada pertengahan Juni lalu. Hal ini terjadi karena kurangnya atau minimnya siswa yang mendaftar di sekolah tersebut. Pj Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo Hery Mulyono mengatakan penggabungan sekolah dengan siswa minim dilakukan agar efisien.
Penggabungan sekolah, kata Hery, dilakukan dengan menggabungkan dua sekolah atau lebih menjadi satu. Hery mencontohkan SD 197 Sriwedari di Solo, bisa saja digabung dengan SD lain, pertimbangan pertama adalah sekolah yang paling dekat.
“Jaraknya bisa dilihat dari dekat. Mungkin SDN Sriwedari dengan SDN Bumi. Karena tujuan zonasi adalah untuk efisiensi, anak-anak berada di sekolah terdekat sehingga mereka tidak perlu menghabiskan banyak uang. Kedua, ada sekolah yang daya tampungnya kurang,” ujarnya tempo pada hari Rabu, 13 Juli 2022.
Menurut data Dinas Pendidikan Kota Solo, setidaknya ada 10 SD yang mengalami kekurangan siswa sesuai hasil PPDB 2022, menurut Hery. Jumlah siswa baru di sekolah tersebut kurang dari 10 orang.
Namun, dia menegaskan kebijakan merger tersebut tidak bisa serta merta dilaksanakan karena harus memenuhi sejumlah persyaratan. Beberapa persyaratan itu, kata Hery, adalah bila jumlah siswa kurang dari 120 anak, jarak antar sekolah kurang dari 1 kilometer, atau ada dua sekolah atau lebih di satu sisi.
SEPTIA RYANTIA
Baca Juga: NASA Ungkap 5 Gambar Pertama Dari Teleskop Webb
Source: tekno.tempo.co
