Pemkot mengklaim tingkat pengangguran Surabaya turun 2 persen

Eri Cahyadi, Wali Kota Surabaya, mengklaim angka pengangguran turun karena pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19 yang diredakan pemerintah kota dengan memperkuat UMKM, memulihkan pariwisata, dan menggenjot kegiatan padat karya.

“Alhamdulillah angka pengangguran di Kota Surabaya justru turun sekitar 2 persen,” kata Eri, Jumat (18/11/2022).

Menurut dia, menurut laporan BPS Kota Surabaya, penurunan tingkat pengangguran terjadi pada triwulan II 2022. Laporan BPS menunjukkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) turun 2 persen pada 2022 dan diproyeksikan menjadi 7,62 persen. yang akurat.

Sebelumnya, tingkat pengangguran terbuka meningkat drastis pada 2019 sebesar 5,76 persen. Kemudian naik menjadi 9,79 persen selama pandemi Covid-19 2020. Selain itu, tarif TPT akan menjadi 9,68 persen pada 2021 dan akhirnya turun menjadi 7,62 persen pada kuartal II 2022.

“Artinya APBD yang kita susun bersama DPRD Surabaya sudah berhasil yang ditunjukkan dengan turunnya angka pengangguran,” ujarnya mengutip situs resmi Pemkot Surabaya.

Pemkot mengalokasikan anggaran Rp 100 miliar dari APBD Surabaya 2022 untuk memperkuat UMKM dan usaha padat karya. Sementara untuk APBD tahun depan, APBN digandakan menjadi Rp 3 triliun.

“Makanya kita harus mengambil alih dan memanfaatkannya dari warga sekitar. Saya yakin dengan sinergitas, pengangguran bisa berkurang dan kemiskinan di kota Surabaya bisa berkurang,” ujarnya.

Sementara itu, Febrina Kusumawati, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Surabaya mengatakan salah satu prioritas pemerintah kota Surabaya pada tahun 2022 adalah mengatasi pengangguran yang meningkat akibat pandemi Covid-19. Hal itu dilakukan melalui penguatan sektor UMKM, pemulihan pariwisata dan program padat karya (dfn/ipg).

Source: news.google.com