Tingkat pengangguran di Surabaya turun 2 persen
JawaPos.com–Berdasarkan laporan BPS Kota Surabaya, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) akan turun sebesar 2 persen pada tahun 2022. TPT tahun ini (2022) sebesar 7,62 persen.
Berdasarkan data BPS, terjadi peningkatan TPT yang cukup drastis dari 5,76 persen pada tahun 2019 atau sebelum pandemi, meningkat menjadi 9,79 persen pada tahun 2020 dan 9,68 persen pada tahun 2021 pada masa pandemi.
Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Reni Astuti mengatakan, hasilnya memuaskan. Apalagi dibandingkan dengan upaya pemulihan ekonomi di masa pandemi selama dua tahun terakhir. Angka ini menunjukkan perekonomian kota Surabaya semakin membaik.
“Penurunan 2 persen itu cukup signifikan ya. Saya kira ini menunjukkan bahwa upaya pemulihan ekonomi di Kota Surabaya membuahkan hasil,” kata Reni, MP PKS, Kamis (17/11).
Ia mengatakan, penurunan IPM tersebut karena upaya sungguh-sungguh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dengan dukungan DPRD dan seluruh instansi terkait untuk menggenjot kegiatan ekonomi warga. “Jadi dari segi keamanan dan stabilitas sosial, Surabaya juga mendukung dan dari segi nilai investasi mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja,” ujar Reni.
Hal itu, tambah Reni, dibentuk oleh manuver dan menggeliatnya sektor ekonomi daerah pasca PHK akibat badai dua tahun lalu, serta upaya intervensi bantuan pemerintah. Ada juga upaya pemerintah daerah terkait pemanfaatan aset melalui skema perumahan padat karya.
“Ya, meskipun ini masih dalam tahap awal, saya yakin masih perlu dikembangkan lagi bahkan dengan pengelolaan yang lebih baik lagi agar bisa berkontribusi terhadap penurunan TPT di kota Surabaya,” ujar Reni.
Menurutnya, optimisme dan semangat bersama semua pihak merupakan upaya mendorong Pemprov DKI untuk menurunkan TPT secara signifikan ke depan. “Dengan capaian tahun ini, kami berharap TPT 2023 bisa semakin diturunkan. TPT setidaknya kembali ke posisi sebelum pandemi pada 2019, yakni 5,76 persen. Lebih bagus lagi kalau bisa lebih rendah, sekitar 4 persen,” jelas Reni.
Reni mengatakan jumlah investasi harus meningkat pada 2022. Akibatnya, tingkat pengangguran turun. “Tahun 2022 Surabaya target investasi Rp 34 triliun. Pencapaian ini dan mengutamakan warga Surabaya dalam dunia kerja akan berdampak pada pengurangan TPT,” lanjut Reni.
Pimpinan DPRD Surabaya menilai Pemkot Surabaya tengah menjalankan dua strategi penciptaan lapangan kerja yakni penguatan destinasi wisata perkotaan dan program padat karya, selain berbagai upaya peningkatan nilai investasi. “Penguatan destinasi wisata kota harus terus diperkuat untuk mendongkrak sektor ekonomi kemudian menciptakan lapangan kerja,” kata Reni.
Sedangkan untuk pekerjaan padat karya, ia menegaskan program bisa bersifat masif, terukur, dan diimplementasikan dengan berbagai perusahaan, serta dikelola secara kreatif dan berkelanjutan. Dukungan dan upaya pemulihan ekonomi tetap diperlukan untuk memajukan kota Surabaya, terutama untuk kepentingan rakyat.
Dengan mengajukan dan berkontribusi kepada Pemkot Surabaya, Reni mengatakan pihaknya akan tetap menjalankan peran pengawasan sebagai tugas legislatif.
“Atas upaya Pemprov DKI tentunya akan terus mendukung berbagai upaya pemulihan ekonomi dan tidak segan-segan melakukan penjajakan jika ada hal-hal yang perlu dibenahi oleh Pemprov DKI,” ujar Reni.
Penerbit : Latu Ratri Mubyarsah
Reporter: Rafika Rachma Maulidini
Source: news.google.com