Pemerintah Kabupaten Banjarnegara berharap Festival Budaya Dieng bisa menjadi agenda internasional - WisataHits
Jawa Barat

Pemerintah Kabupaten Banjarnegara berharap Festival Budaya Dieng bisa menjadi agenda internasional

Banjarnegara (pilar.id) – Pegunungan Dieng dikenal sebagai salah satu kawasan wisata unggulan di Provinsi Jawa Barat. Apalagi pemerintah daerah menjadi tuan rumah Dieng Culture Festival (DCF) yang saat ini juga masuk dalam Event Karisma Nasional (KEN).

Namun, pemerintah Kabupaten Banjarnegara memiliki harapan yang lebih tinggi lagi. Mereka berharap DCF menjadi bagian dari agenda pariwisata internasional.

“DCF merupakan event budaya tingkat nasional, dan insya Allah tahun ini merupakan yang ke-13 kalinya,” kata Direktur Biro Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara Agung Yusianto di Banjarnegara, Sabtu (27/8/2022).

Dalam hal itu, kata dia, pertunjukan DCF XIII akan digelar pada 2-4 September 2022 di Kompleks Candi Arjuna, Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Banjarnegara.

Menurutnya, pertunjukan DCF ini merupakan bagian dari upaya menggali tradisi terkait prosesi cukur rambut gimbal di Desa Dieng Kulon.

Ia bersyukur tradisi tersebut bisa dikemas sebagai program wisata tahunan berkat kerjasama dan sinergi Desa Wisata Dieng Kulon dengan Dinparbud Kabupaten Banjarnegara.

Bahkan di masa pandemi COVID-19, kata dia, pertunjukan DCF XI dan DCF XII tetap berlangsung, meski virtual, jadi tidak ada kekosongan.

“Setelah situasi normal, kami akan mencoba meningkatkan ke acara internasional tepat waktu,” katanya.

Agung mengakui masih banyak hal yang harus disiapkan jika Dieng Culture Festival menjadi agenda pariwisata internasional, karena standar kebutuhan wisatawan asing berbeda dengan wisatawan domestik.

Satu hal yang menurutnya perlu persiapan matang adalah masalah aksesibilitas, khususnya ruas jalan menuju Kawasan Wisata Dataran Tinggi Dieng (KWDT).

“Kami berharap semoga ini bisa terwujud, Kementerian PUPR sangat perhatian. Dalam hal ini Menteri PUPR, Pak Basuki, sempat hadir menemui Dieng beberapa waktu lalu,” ujarnya.

Dalam kunjungan nonprotokol tersebut, kata dia, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono langsung membentuk tim untuk menyusun masterplan tatanan Dieng-KWDT dengan melibatkan akademisi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Agung berharap penyusunan masterplan penataan Dieng-KWDT segera rampung sehingga penataan bisa terwujud dan Dieng-KWDT Borobudur bisa dihadapi.

Sebelumnya, Ketua Kelompok Sadar Wisata Dieng Pandawa (Pokdarwis) Desa Dieng Kulon, Alif Faozi mengatakan, pihaknya melakukan sejumlah perubahan pada rangkaian acara pada pagelaran DCF XIII, di antaranya prosesi Ruwatan atau mencukur anak-anak berambut gimbal. biasanya berlangsung pada hari ketiga, ditunda ke hari kedua.

Selain rutin untuk anak-anak gimbal, beberapa rangkaian acara DCF XIII juga ditunda.

Bahkan, lanjutnya, banyak juga acara yang ditunda hingga hari pertama kegiatan DCF dengan harapan wisatawan benar-benar bisa memaksimalkan liburannya di Dieng.

“Karena kita memikirkan dampak ganda yang diharapkan dari kunjungan wisatawan jika bisa menginap dua malam penuh maka siklus ekonomi di masyarakat bisa meningkat,” kata Alif.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Purwokerto Rony Hartawan mengatakan pihaknya mendukung pelaksanaan DCF XIII karena kegiatan tersebut merupakan bagian dari konteks Gotong-Royong yang konkrit di daerah ini.

“BI bisa saja membuat acara. Tapi bagaimana jika kita menyelenggarakan acara yang menghabiskan banyak energi tetapi hasilnya tidak maksimal,” ujarnya.

Menurutnya, sebaiknya BI bekerjasama dan bekerjasama dengan Pokdarwi “Dieng Pandawa” yang sudah memiliki acara rutin berupa Dieng Culture Festival (DCF) yang sudah masuk dalam Event Kharisma Nasional (KEN).

Bahkan, pihaknya mencita-citakan pertunjukan DCF XIV yang akan berlangsung pada 2023 nanti bisa menjadi kegiatan internasional. (tebal/antara)

Source: www.pilar.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button