Pelayanan Buruk, Wali Kota Eri Cahyadi Dimarahi Dr. Soewandhi Surabaya - Solopos.com - WisataHits
Jawa Timur

Pelayanan Buruk, Wali Kota Eri Cahyadi Dimarahi Dr. Soewandhi Surabaya – Solopos.com

SOLOPOS.COM — Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berbincang dengan warga saat menjalani pemeriksaan di RSUD Soewandhie, Kota Surabaya, Senin (28/11/2022). (ANTARA/HO-Diskominfo Surabaya)

Solopos.com, SURABAYA — Aksi Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang menentang Dr. Soewandhie menjadi viral di media sosial. Walikota memarahi staf di rumah sakit negara atas perawatan buruk yang diberikan kepada pasien.

Aksi itu bermula saat Cak Eri, sapaan akrab walikota, melakukan pemeriksaan mendadak (sidak) di RSUD Dr. Süwandhie, Senin (28/11/2022). Saat itu, ia langsung menanyakan kepada dua ibu lansia yang ingin pulang setelah berobat di poli ortopedi.

Promosi Angkringan Omah Semar Solo: Tempat nongkrong unik punya menu Wedang Jokowi

“Bagaimana pelayanannya, Bu? Lebih cepat atau bagaimana?” kata Cak Eri saat menanyakan ibu lansia itu.

Ibu lanjut usia itu kemudian menjelaskan bahwa pelayanan di RSUD Dr. Soewandhie sangat panjang. Padahal, dia sudah antre sejak pagi dan baru dilayani tengah hari.

Saat Cak Eri menerima keluhan tersebut, ia meminta kedua ibu lansia tersebut untuk kembali berobat ke poliklinik ortopedi. Di poli, Cak Eri langsung menanyakan kepada perawat jaga tentang panjang antrean di poli. Walikota juga meminta TV untuk menampilkan nomor antrian pasien, karena poliklinik tidak memilikinya.

Baca Juga: Mengenal Sungai Brantas, Sungai Terpanjang di Jawa Timur

Perawat juga menjelaskan bahwa lama sekali ibu lansia itu dilayani karena rekam medisnya baru datang.

“Oh, berarti itu rekam medis lama,” kata Cak Eri sambil meminta asistennya menghubungi manajemen RSUD dr. soewandhie

Setelah manajemen datang, Cak Eri menanyakan mengapa lama sekali berkas rekam medis dikirim ke Politeknik Ortopedi Universitas. Mereka juga mengaku berkas ibu belum ditemukan di ruang berkas rekam medis.

Cak Eri semakin terkejut dan akhirnya membawanya ke ruang rekam medis. “Ayo, ke ruang rekam medis, aku ingin tahu apa yang terjadi,” kata Eri dengan nada meninggi.

Baca Juga: Cek Nama Anda! 55.454 keluarga di Ponorogo menerima STB TV digital gratis

Sesampainya di ruang rekam medis, Cak Eri sempat emosi karena petugas di sana hanya sedikit. Padahal, banyak pasien yang membutuhkan rekam medis.

Selanjutnya, Cak Eri memasuki ruangan yang penuh dengan rekam medis. Cak Eri semakin emosi karena berkas-berkasnya bengkok dan ternyata tidak beraturan.

“Ya lumayan lama carinya, susunannya seperti ini, tidak begitu teratur. Tahukah Anda, ada yang rekam medisnya dikirim kemudian dikirim lebih cepat, tapi ada yang rekam medisnya lama sampainya bukan untuk diperiksa. Saya bilang inovatif, ini warga saya yang sudah lama ingin ditunggu, tahu tidak?” kata Cak Eri kepada staf sambil mencari rekam medis di ruang tertutup.

Cak Eri tampak kecewa dengan stafnya. Karena Cak Eri sering bertanya seolah belum menemukan solusi. Rasa kecewa ditunjukkan dengan membuang rekam medis ke lantai.

Baca Juga: Mengenal Putri Gempa, Juru Kampanye Lingkungan di Ponorogo

“Nggak mau tahu, intinya tiga hari ini harus berakhir [tidak ada antrean]’ dia menekankan.

Sementara itu, Direktur RSUD dr. Soewandi, dr. Billy Daniel Messakh meyakinkan pihaknya akan segera melakukan perbaikan setelah bertemu dengan Cak Eri. Bahkan, ia juga mengaku menemukan beberapa solusi untuk meningkatkan pelayanan di rumah sakitnya.

“Setelah itu kami akan segera melakukan perbaikan,” ujarnya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button