Pasangan belum menikah yang check in hotel akan didenda, PHRI Kota Malang: nama hotel bisa tercemar - WisataHits
Jawa Timur

Pasangan belum menikah yang check in hotel akan didenda, PHRI Kota Malang: nama hotel bisa tercemar

MALANG, KOMPAS.com – Artikel tentang perzinahan di konsep RUU KUHP (KUHP) mengancam sanksi pidana bagi pasangan yang belum menikah namun menginap di hotel meresahkan pemilik penginapan.

Menanggapi hal tersebut, Ketua PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia) Kota Malang Agoes Basoeki mengatakan pasal yang merupakan pengaduan tersebut dinilai tidak pantas karena melanggar privasi.

Ia sebenarnya setuju bahwa tujuan pemerintah meratifikasi pasal tersebut adalah untuk kepentingan bersama.

Baca Juga: 6 Fakta Tentang Stadion Kanjuruhan Malang

“Mengurangi kejahatan, mencegah penyakit menular, menurunkan angka perceraian, membuat masyarakat menjadi lebih baik secara jasmani dan rohani. Padahal, zina melanggar norma agama dan sosial,” kata Agoes dalam keterangannya. Kompas.comMinggu (23/10/2022).

Invasi privasi tamu

Menurutnya, pasal tersebut juga berdampak pada pendirian akomodasi. Misalnya mengganggu privasi tamu, jika ada razia akan mengganggu tamu lain.

“Nama hotel bisa tercemar, lama kelamaan orang tidak mau menginap, ekonomi turun, terjadi PHK,” kata Agoes.

Baca Juga: BBM Naik, Harga Jeep Tour Bromo Dari Malang Naik Jadi Rp 100.000 Per Paket

Selain itu, pariwisata di Malang kini mulai meningkat kembali dan okupansi hotel juga mulai membaik pasca pandemi Covid-19.

Setiap rata-rata akhir pekanHotel-hotel di Kota Malang masih bisa mencapai tingkat hunian sekitar 60-70 persen.

Jika pasal zina diterapkan, dikhawatirkan akan berdampak pada penurunan okupansi hotel.

Satu sisi lampu hias yang bengkok atau mudah patah di Kayutangan Heritage, Jalan Jenderal Basuki Rahmat, Kota Malang, Jawa Timur akan diperbaiki pekan ini.KOMPAS.com/ Nugraha Perdana Satu sisi lampu hias yang bengkok atau mudah patah di Kayutangan Heritage, Jalan Jenderal Basuki Rahmat, Kota Malang, Jawa Timur akan diperbaiki pekan ini.

“Tamu yang menginap di hotel, tidak diketahui apakah mereka melakukan perzinahan atau tidak. Kemudian selalu ada distribusi kebutuhan biologis, selama manusia masih ada dan membutuhkannya. Hal ini juga mempengaruhi wisatawan luar negeri (memiliki budaya yang berbeda),” katanya.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button