Ombak besar menerjang perairan DIY, ratusan nelayan di pesisir selatan Bantul menganggur

BANTUL, iNews.id – Ratusan nelayan di pesisir selatan Bantul terpaksa berhenti melaut setelah gelombang tinggi menerjang perairan selatan DIY. Sejumlah nelayan berusaha mencari ikan dengan jaring kereta luncur.

Akibat cuaca ekstrem, ratusan perahu nelayan hanya terparkir di tempat yang aman. Sejak liburan Natal, para nelayan berhenti melaut karena gelombang tinggi dan angin yang cukup kencang. Bahkan BMKG memprediksi cuaca ekstrim akan terjadi bulan depan.

“Ombaknya besar, tidak ada yang berani melaut, terlalu berbahaya,” kata Ketua Koperasi Pariwisata Mina Bahari 45, Pantai Depok, Bantul, Sutarlan, Rabu (1/4/2022).

Akibatnya, tidak ada nelayan yang melaut, dan pasokan ikan di tingkat eceran semakin menipis. Stok ikan banyak didatangkan dari Cilacap atau Semarang. Padahal Pantai Depok terkenal dengan kuliner seafoodnya yang nikmat.

“Harga ikan sudah naik seperti cakalang, dari Rp25.000 menjadi Rp40.000 per kilogram,” ujarnya.

Nelayan Pantai Samas Sapon mengaku bekerja serabutan saat menganggur. Juga jika Anda mencari ikan dengan jaring kereta luncur dengan menyebarkannya dari tepi. Hanya saja hasilnya tidak sebanyak menangkapnya di tengah laut juga.

“Hasilnya juga tidak banyak karena ombak dan anginnya lumayan kencang,” ujarnya.

Sejumlah nelayan harus kehilangan pekerjaan karena gelombang tinggi. Ada yang dipaksa bekerja serabutan, ada yang mengurus tanah atau mencari buruh harian lepas. Hal ini dilakukan sambil menunggu ombak mereda. Saat ombak turun lagi, mereka masuk untuk menangkap ikan.

Penerbit : Kuntadi Kuntadi

Ikuti iNewsYogya News di Google News

Bagikan artikel:

Source: news.google.com