Okupansi akomodasi selama liburan Natal 2022 di Gunungkidul tidak sesuai harapan
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Gunungkidul melihat tingkat okupansi akomodasi yang tinggi selama liburan Natal beberapa waktu lalu.
Namun, angka tersebut dianggap meleset.
Ketua PHRI Gunungkidul Sunyoto mengatakan pada liburan Natal lalu, tingkat okupansi asrama mencapai 75 persen.
Baca juga: Januari hingga Desember 2022, Total 162 Warga Meninggal di Bantul Akibat Kecelakaan
“Namun angka ini sepertinya tidak seperti yang diharapkan,” katanya, Kamis (29/12/2022).
Menurut Sunyoto, faktor cuaca juga mempengaruhi jumlah kunjungan.
Pasalnya, pada libur Natal kemarin, kondisi cuaca tergolong ekstrim, seperti hujan dan gelombang tinggi.
Sementara itu, sebagian besar tujuan wisata di Gunungkidul adalah alam terbuka dan berhubungan dengan air.
Terutama kawasan pantai yang menjadi primadona.
“Meski ada lonjakan (kunjungan), tapi tidak ada booming,” kata Sunyoto.
Namun, dia memperkirakan jumlah wisatawan akan tetap tinggi selama libur tahun baru. Bahkan harus sedikit lebih tinggi daripada selama liburan Natal.
Mohamad Arif Aldian, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Gunungkidul, juga mengakui jumlah wisatawan pada libur Natal lalu tidak sesuai dengan perkiraan semula.
Baca Juga: Kasus Narkoba Dominasi Kejahatan di Kota Magelang Tahun 2022
“Salah satu penyebabnya adalah kondisi cuaca yang tidak mendukung,” jelas Arif belum lama ini.
Selama liburan Natal lalu, 32.426 wisatawan mengunjungi Gunungkidul. Nilai tertinggi pada Minggu (25/12/2022) sebanyak 19.364.000 wisatawan.
Pendapatan Asli Daerah (PAD) pariwisata Gunungkidul juga meningkat. Arif mengatakan, nilai nominalnya mencapai Rp 20.287.187.194,00.
“Pengambilalihan PAD wisata sudah mencapai 75,1 persen dari target 2022 sebesar Rp 27 miliar,” ujarnya. (alx)
Source: news.google.com