Kekuatan wanita di balik tarian anggun - WisataHits
Yogyakarta

Kekuatan wanita di balik tarian anggun

Yogyakarta, IDN Times – Taman Budaya Yogyakarta (TBY) dan Kementerian Kebudayaan/Kundha Kabudhayan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar pagelaran tari kontemporer bertajuk Mahasyahdu Titi Laku di lokasi Warungboto, Yogyakarta, Senin siang (12/5/2022). Pertunjukan tari ini ingin menunjukkan kekuatan perempuan.

Pertunjukan ini menampilkan delapan orang penari dari ISI Yogyakarta dan merupakan hasil kerjasama berbagai pihak. Kolaborator untuk karya ini adalah Uti Setyastuti (koreografer), Memet Chairul Slamet (komposer), Koes Yuliadi (dramaturge), Erlina Pantja Sulistyaningtas (fashion stylist) dan Dindin Heryadi (moderator).

1. Kekuatan dan ketahanan perempuan dalam menghadapi masalah

Mahasyahdu Titi Laku: Kekuatan wanita di balik anggunnya tarianPementasan tari kontemporer bertajuk Mahasyahdu Titi Laku di situs Warungboto, Yogyakarta pada Senin (12/5/2022). (Khusus Dok)

Melalui pertunjukan tari ini, para karyawan karya ingin menunjukkan kekuatan perempuan dan ketangguhan mereka dalam mengatasi masalah. Situs Warungboto yang telah berdiri sejak ratusan tahun ini dianggap sebagai gambaran. Selain itu, tim peneliti Pusat Kajian Budaya UGM (Kabupaten Toponimi Kotagede: Sejarah dan Asal Usul Nama Desa, 2020) menduga Wisma Rejowinangun juga pernah digunakan untuk latihan perang Langenkusumo (prajurit keraton) pada masa pemerintahan Hamengku Buwono II.

Koreografer Uti Setyastuti mengatakan Warungboto dipilih sebagai lokasi pertunjukan karena memiliki sejarah penting dan pantas untuk diangkat. Situs Warungboto atau Pesanggrahan Rejowinangun merupakan tempat peristirahatan dan pemandian yang dibangun oleh Gusti Raden Mas Sundara (HB II) saat masih menjadi Putra Mahkota.

Beberapa sumber suka Tijdschrift untuk Nederlandsch Indië (JF Walrofen van Nes, 1884), Serat Rerenggan dan Babad Momana menyebutkan wisma ini dibangun pada tahun 1711 Jawa atau 1785 Masehi.

Selain nilai sejarahnya yang penting bagi Jogja, situs Warungboto juga berpotensi sebagai objek wisata dan ruang seni. Tempat ini banyak dikunjungi wisatawan baik dari Yogyakarta maupun dari luar kota. Bahkan, sudah banyak acara seni yang digelar di sini. Biasanya acara kesenian di situs Warungboto menonjolkan kekayaan kesenian tradisional seperti tari klasik.

Baca Juga: Simak Agenda Menyambut Natal dan Tahun Baru di Plaza Ambarrukmo

2. Eksperimen tari di situs Warungboto

Mahasyahdu Titi Laku: Kekuatan wanita di balik anggunnya tarianPementasan tari kontemporer bertajuk Mahasyahdu Titi Laku di situs Warungboto, Yogyakarta pada Senin (12/5/2022). (Khusus Dok)

Kali ini para staf mencoba menawarkan sesuatu yang baru dengan menghadirkan eksperimen tari di website Warungboto. “Tujuannya adalah untuk membuka kemungkinan interpretasi yang cair dari suatu tempat bersejarah, sesuai dengan kondisi waktu. Pada saat yang sama, warisan budaya benda harus disikapi dengan seni tari sebagai warisan budaya tak benda,” kata Uti.

Pertunjukan ini sengaja digelar pada Senin (hari kerja) sore sebagai bagian dari konsep eksperimental bagaimana penonton bereaksi terhadap waktu. Selain itu, panitia sengaja menghindari kursi atau tenda karena berharap penonton juga turut membentuk ruang ini.

Direktur Dinas Kebudayaan DIY Dian Lakshmi Pratiwi mengatakan karya ini merupakan repertoar yang luar biasa. Menurutnya, ide seperti itu diharapkan muncul dari seniman Jogja. Gagasan menggabungkan warisan budaya benda seperti bangunan/situs terdaftar dengan warisan budaya tak benda dalam bentuk tarian.

“Mari nikmati nilai kerja sama Mahasyahdu Titi Laku dengan konteks sejarah bangunan Situs Warungboto,” ujarnya.

3. Ringkasan pekerjaan

Mahasyahdu Titi Laku: Kekuatan wanita di balik anggunnya tarianPementasan tari kontemporer bertajuk Mahasyahdu Titi Laku di situs Warungboto, Yogyakarta pada Senin (12/5/2022). (Khusus Dok)

Sebuah ruangan memiliki banyak jenis acara. Seperti wanita yang memiliki berbagai macam peristiwa dalam hidupnya. Hubungan silang antara peristiwa-peristiwa ini memperkaya perspektif perempuan. Perempuan itu sendiri menjadi ruang bebas yang bisa dimaknai di setiap zaman.

Meski demikian, perempuan seringkali hanya dimaknai dari satu dimensi, tidak pernah sepenuhnya. Banyak yang diabaikan, tidak diperhatikan. Sekalipun setiap wanita memiliki keinginan, ide dan pandangan yang berbeda. Jadi sudah waktunya bagi wanita untuk mengambil ruang mereka, menceritakan kisah mereka sendiri secara keseluruhan.

Baca juga: Perhatikan Agenda Wisata Desember 2022 di Jogja Ada Festival Souvenir

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button