Obyek Wisata Tebing Breksi, Wisata Bekas Tambang
Jumat, 19 Agustus 2022 – 03:00 WIB
Gaya hidup VIVA – Tebing Breksi merupakan destinasi wisata di Dusun Groyokan, Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta. Tempat wisata ini berada di ketinggian sekitar 200 m di atas permukaan laut. Sehingga para wisatawan yang berkunjung dapat menikmati pemandangan kota Yogyakarta secara luas.
Wisata Tebing Breksi ini mendapatkan penghargaan Pesona Anugerah Indonesia 2017 kategori New Most Popular Destination. Kemudian ia juga mendapatkan penghargaan Sapta Pesona 2020 dengan menjadi Juara 1 Sapta Pesona Kebersihan dan mendapatkan Piagam Sosialisasi, Sosialisasi Sistem Manajemen Keamanan Objek Vital Nasional dan Objek Tertentu. Simak penjelasan lebih lengkap tentang Wisata Taman Tebing Breksi, berikut informasi yang dirangkum dari klipbreksi.com dan sumber lainnya.
Sejarah tebing breksi
Tebing Breksi, Yogyakarta.
Sebelum tempat ini menjadi tujuan wisata tebing breksi, merupakan situs alam untuk penggalian batu. Penambangan telah berlangsung di situs ini sejak tahun 1980-an.
Kemudian aktivitas penambangan di situs ini dihentikan oleh pemerintah pada pertengahan tahun 2014. Lokasi penambangan ini ditutup karena hasil penelitian menyatakan bahwa batuan tersebut berasal dari aktivitas vulkanik Gunung Api Semilir Purba.
Lokasi penambangan kemudian ditetapkan sebagai kawasan lindung dan tidak boleh lagi menjadi lokasi kegiatan penambangan. Akhirnya pada Oktober 2015 lalu, kawasan Taman Tebing Breksi ditetapkan sebagai salah satu Properti Geokultural Jogja.
Pasca penutupan, bekas lokasi tambang didekorasi oleh masyarakat menjadi destinasi wisata yang layak dikunjungi wisatawan. Kemudian, pada 30 Mei 2015, Tebing Breksi diresmikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X sebagai Alun-alun Isata baru di Yogyakarta.
Jam buka dan biaya masuk
Tebing Breksi, Yogyakarta.
Jarak dari destinasi wisata ini ke Kabupaten kurang lebih 26,3 km. Waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke Kabupaten dengan kendaraan bermotor kurang lebih 45 menit. Sedangkan untuk menuju kecamatan tanpa kendaraan atau berjalan kaki tentunya lebih lama, sekitar 5 jam 15 menit. Jarak ke ibu kota negara sekitar 17 km dengan waktu tempuh sekitar 28 menit dengan kendaraan bermotor.
Source: www.viva.co.id
