Ngawi butuh hotel bintang tiga - WisataHits
Jawa Tengah

Ngawi butuh hotel bintang tiga

TIDAK, Jawa Pos Radar Madiun acara Ngawi Night Carnival (NNC) 2022 menjadi magnet komunitas yang sangat kuat. Bahkan, penonton karnaval yang dibekap atraksi budaya datang jauh-jauh dari Bojonegoro dan Blora, Jawa Tengah. Fenomena ini membuat pemerintah kabupaten semakin sadar akan pentingnya gaya hidup.

Diyakini bahwa kurangnya hotel mewah menghalangi distrik ini untuk membangun panggung nasional. “Kita ingin minimal ada hotel bintang tiga agar lebih banyak lagi yang datang ke Ngawi dari luar daerah,” kata Ngawi, Kepala Dinas Pelayanan dan Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Totok Sudaryanto, Rabu (24/8). ). ).

Totok mengatakan, investasi di sektor penginapan daerah masih lemah. Sejauh ini baru ada 15 hotel. Secara spesifik, 11 hotel berada di Kota Ngawi dan sisanya tersebar di Kecamatan Mantingan dan Ngrambe. Puluhan hotel ini tergolong kelas Jasmine. NNC sebagai kendaraan untuk membendung riak pembangunan perhotelan kabupaten. ”Jika acara NNC semakin ikonik, tidak menutup kemungkinan banyak orang yang datang dari luar daerah,” ujarnya.

Menurutnya, keberadaan kawasan industri metropolitan berpotensi menarik calon investor untuk industri perhotelan. Karena industri padat karya akan meningkatkan perekonomian masyarakat. Juga diyakini bahwa pelancong bisnis berbondong-bondong ke Bumi Orek-Orek. “Kepingan tawar lainnya adalah Benteng Van den Bosch setelah restorasinya,” katanya.

Meningkatkan kunjungan wisatawan merupakan salah satu strategi untuk menarik investor. “Sama seperti ada gula, pasti ada semut. Sektor industri dan pariwisata itu gulanya, jadi harus digarap dulu,” pungkas Totok. (sae/c1/kor)

TIDAK, Jawa Pos Radar Madiun acara Ngawi Night Carnival (NNC) 2022 menjadi magnet komunitas yang sangat kuat. Bahkan, penonton karnaval yang dibekap atraksi budaya datang jauh-jauh dari Bojonegoro dan Blora, Jawa Tengah. Fenomena ini membuat pemerintah kabupaten semakin sadar akan pentingnya gaya hidup.

Diyakini bahwa kurangnya hotel mewah menghalangi distrik ini untuk membangun panggung nasional. “Kita ingin minimal ada hotel bintang tiga agar lebih banyak lagi yang datang ke Ngawi dari luar daerah,” kata Ngawi, Kepala Dinas Pelayanan dan Penanaman Modal Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Totok Sudaryanto, Rabu (24/8). ). ).

Totok mengatakan, investasi di sektor penginapan daerah masih lemah. Sejauh ini baru ada 15 hotel. Secara spesifik, 11 hotel berada di Kota Ngawi dan sisanya tersebar di Kecamatan Mantingan dan Ngrambe. Puluhan hotel ini tergolong kelas Jasmine. NNC sebagai kendaraan untuk membendung riak pembangunan perhotelan kabupaten. ”Jika acara NNC semakin ikonik, tidak menutup kemungkinan banyak orang yang datang dari luar daerah,” ujarnya.

Menurutnya, keberadaan kawasan industri metropolitan berpotensi menarik calon investor untuk industri perhotelan. Karena industri padat karya akan meningkatkan perekonomian masyarakat. Juga diyakini bahwa pelancong bisnis berbondong-bondong ke Bumi Orek-Orek. “Kepingan tawar lainnya adalah Benteng Van den Bosch setelah restorasinya,” katanya.

Meningkatkan kunjungan wisatawan merupakan salah satu strategi untuk menarik investor. “Sama seperti ada gula, pasti ada semut. Sektor industri dan pariwisata itu gulanya, jadi harus digarap dulu,” pungkas Totok. (sae/c1/kor)

Source: radarmadiun.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button