Solo Masih Butuh Hotel Bintang 5, Ini Alasannya - Solopos.com - WisataHits
Jawa Tengah

Solo Masih Butuh Hotel Bintang 5, Ini Alasannya – Solopos.com

SOLOPOS.COM – Ilustrasi hotel. (freepik)

Solopos.com, SOLO — Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Solo memperkirakan Kota Solo masih membutuhkan hotel bintang 5.

Karena Solo merupakan salah satu destinasi Kota Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran atau MICE. Perwakilan PHRI Solo Sistho A. Srestho mengatakan ceruk perhotelan adalah hotel bintang 5.

Promosi Wholesale Awards, Tokopedia jadi marketplace pilihan UMKM

“Yang tidak kita lihat sebenarnya adalah arahan walikota, ceruk yang masih besar adalah ceruk hotel bintang 5,” jelas Sistho saat dihubungi Solopos.

Menurutnya, potensi industri perhotelan bintang 5 ini didukung oleh rangkaian event nasional dan internasional di kota Solo. Agenda berkelas internasional juga mengundang banyak pejabat dan selebriti.

“Ini adalah ceruk yang sangat besar karena setiap agenda yang membawa mobilisasi manusia akan mendatangkan pejabat yang menurut kami akan mengisi sektor bintang 5,” kata Sistho.

Baca Juga: Pembangunan Masjid Sriwedari di Solo Mundur 2 Tahun, Ini Langkah Gibran

Namun sejauh ini, PHRI Solo belum mendengar adanya rencana membangun hotel bintang 5 di kota Solo bahkan di Soloraya.

Sebelumnya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan hal itu pada pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) Asosiasi Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) Jawa Tengah 2022 di Hotel Solo Paragon. Menurutnya, Kota Solo perlu menambah lagi hotel berbintang karena kegiatan ekonomi dan bisnis sudah dimulai.

“Kalau saya lihat Solo, perlu hotel bintang 5 lagi. Karena saya lihat okupansi hotel mulai terisi lagi,” kata Gibran dalam sambutannya, Kamis (24/7/2022).

Baca Juga: Dream Theater Konser Solo, Gibran Sebut Ganjar Pranowo Beli 18 Tiket

Baik usulan maupun koreksi sebenarnya menonjol selama lima tahun terakhir. Pada tahun 2019, anggota Tim Akselerasi MICE Departemen Pariwisata, Christina L. Rudatin, menyatakan pada acara Sosialisasi Target Pasar Pariwisata MICE Segmen Pemerintah di Hotel Aston Solo pada Jumat sore (25/11/2016) bahwa strategi pemasaran pariwisata di mendukung MICE, atau pertemuan, Insentif, konferensi, dan pameran dagang terlihat berbeda santai atau tamasya.

Ia memperkirakan kemampuan dan kapasitas Kota Solo untuk menampung tamu MICE hanya terbatas 50 persen.

“Untuk menarik wisatawan, Anda hanya perlu menjual budaya, makanan, dan sebagainya. Namun bagi MICE, fasilitas, infrastruktur dan profesionalisme penyelenggara lebih diutamakan. Melihat kapasitasnya saat ini, Solo baru 50 persen,” jelasnya saat ditemui di sela-sela kegiatan.

Source: www.solopos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button