Menteri PUPR Resmikan Sabo Dam Menayu Magelang Sebagai Penerimaan Inovasi Irigasi - WisataHits
Yogyakarta

Menteri PUPR Resmikan Sabo Dam Menayu Magelang Sebagai Penerimaan Inovasi Irigasi

Menteri PUPR Resmikan Sabo Dam Menayu Magelang Sebagai Penerimaan Inovasi Irigasi

Laporan reporter Jogja Tribune Nanda Sagita Ginting

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG – Menteri PUPR Basuki Hadimuljono meresmikan Bendungan Sabo di Desa Menayu, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, Minggu (21/01/2023).

Saat peresmian, Basuki mengatakan DAM Sabo merupakan DAM Sabo Terkonsolidasi yang dilengkapi inlet inovatif untuk mengairi sawah warga.

Hal ini membedakannya dengan jenis Sabo dam lainnya, yang biasanya hanya digunakan untuk penyimpanan pasir atau aliran lahar.

“Saya kira itu sebuah ide, sebuah inovasi yang selama ini hanya ada sedikit bendungan Sabo untuk penyimpanan pasir. Kalau ini disebut bendungan konsolidasi untuk menambah dasar sungai agar tidak tergerus. Jika hanya itu, para petani tidak dapat berbuat apa-apa kecuali tidak merusak sungai yang lebih rendah. Inlet akan dibuatkan saluran irigasi agar irigasi bisa mengalir, sehingga hemat air minum sambil menyelam,” ujarnya usai peresmian, Minggu (21/1/2023).

Baca Juga: Tanggapan DPUPR Kabupaten Magelang Soal Jalan Rusak di Desa Bondowoso

Ia mengatakan, Sabo DAM Menayu di Sungai Pabelan merupakan gedung ke-23 yang diresmikan Kementerian PUPR.

Total Bendungan Sabo yang berhasil dibangun pada tahun 2023 sebanyak 272 Bendungan Sabo di 15 sungai yang mengalir di Merapi.

“Pembangunan Sabo Dam sudah ada masterplannya. Untuk itu, pembangunannya tidak dilakukan di sembarang tempat, melainkan mengikuti prediksi arah erupsi Gunung Merapi. Kami tidak membangun bendungan Sabo di mana pun, kami memperkirakan akan meletus di tenggara, timur, selatan, kami terus memantau. Ada masterplannya, jadi 272 sudah dibangun sekarang,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Menayu Arwanto mengatakan keberadaan DAM Sabo sangat dibutuhkan oleh warganya yang sebagian besar berprofesi sebagai petani.

“Masyarakat sangat membutuhkannya. Di sisi timur dapat mengairi sawah seluas 60 hektar di Desa Adikarto. Dan di sisi barat juga bisa mengairi sawah seluas 60 hektar di Desa Progowati,” ujarnya.

Selain itu, keberadaan Sabo DAM juga berdampak pada perekonomian nasional.

Baca Juga: Pemkab Magelang Serahkan Puluhan Alat Pertanian, Petani: Sangat Membantu

Arwanto mengatakan DAM Sabo juga dikelola Pemkot sebagai tempat wisata.

“Ada pemancingan, biasanya ramai di akhir pekan. Masuknya gratis, hanya ada biaya parkir, sepeda motor Rp 2.000 dan mobil Rp 5.000. Uangnya dikelola Karangtaruna, jadi kembali ke masyarakat,” jelasnya. .

Selain itu, kawasan Sabo DAM juga dilengkapi dengan warung yang menjual makanan dan minuman

Arwanto mengatakan, lapak-lapak yang disediakan oleh proyek bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.

“Di sini juga ada stand-stand yang disediakan pemilik proyek untuk digunakan masyarakat. Sistemnya terdiri dari sewa pemilik lahan bekerjasama dengan Karangtaruna untuk membantu memasarkan Sabo DAM. Ada 10 lapak di sisi barat dan 6 lapak di sisi timur,” terangnya. (Tribunejogja.com)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button