Menteri Koperasi dan UKM mendorong industri cinderamata untuk memperkuat pemasaran produk UMKM
BADUNG, Bali (ANTARA) – Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mendorong pertumbuhan industri souvenir untuk memperkuat saluran pemasaran produk pelaku UMKM di daerah.
Sebagai bentuk komitmen meningkatkan pemasaran produk UMKM, Teten membuka toko oleh-oleh khas Bali Serba Aji’k, Kamis (26/01/2023) malam di Jalan Dewi Sri, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Bali.
Teten mengatakan sektor pariwisata menunjukkan pertumbuhan yang sangat signifikan pada kuartal III 2022, dengan lebih dari 2,3 juta wisatawan mancanegara dan 3,9 juta wisatawan domestik.
Untuk Bali, pertumbuhan ekonomi triwulan III 2022 sebesar 8,1 persen, jauh di atas pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,72 persen.
Menurut Teten, salah satu pendukung peningkatan jumlah wisatawan di Bali adalah inisiatif pemerintah menggelar berbagai event internasional di Bali.
Baca juga: Menkop UKM: Revisi UU No 25 Tahun 1992 Perkuat Pengawasan Koperasi
Hal ini membuka peluang bagi UMKM untuk mempromosikan produk unggulannya.
“Bali telah menjadi salah satu tujuan wisata unggulan Indonesia. Dan oleh-oleh merupakan bagian dari tujuan wisata yang sangat penting. Kami beruntung memiliki rantai toko suvenir seperti Krisna di Bali. Banyak brand lokal yang tumbuh karena Krisna bekerja sama dengan para pelaku UMKM untuk menjadi agregator,” ujarnya.
Teten juga mengatakan, kehadiran Krisna sebagai agregator turut mendorong tumbuhnya UMKM dan Krisna Holding Company sebagai perusahaan untuk tumbuh bersama.
“Kementerian Koperasi dan UKM juga telah bekerja sama dengan Aji’k untuk memperkuat basis bisnis Krisna dengan pemasok UMKM. Bagaimana Krisna merintis program kluster KUR,” ujarnya.
Menteri Teten menambahkan, Kementerian Koperasi dan UKM juga bekerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia untuk mendukung masuknya produk Indonesia ke pasar dunia dengan membuka Indonesian Trade House (ITH) di Swiss.
Baca juga: Menteri Koperasi dan UKM Ingin Suvenir UMKM Tembus Pasar Swiss dan Eropa
“Kita lihat permintaan global seperti apa. Misalnya, kemarin di Swiss yang merupakan pusat pasar Eropa dan dunia, permintaan kopi, formice, bahan alami, produk kesehatan, serta furnitur sangat tinggi. Saya kira kalau kacang Aji’k Krisna dijual di luar negeri, pasti dijual di sana,” ujarnya.
Teten berharap dengan hadirnya gerai pertama Aji’k ini dapat membantu memperluas akses pasar produk UMKM Indonesia sehingga lebih dikenal oleh wisatawan mancanegara.
Sementara itu, I Gusti Ngurah Anom atau yang biasa disapa Ajik Krisna mengatakan, peresmian Serba Aji’k bertujuan agar UMKM semakin bergairah dan perekonomian Bali kembali tumbuh.
“Karena produk yang paling laris adalah kue susu, tapi selain itu banyak juga produk UMKM disini. Untuk itu evaluasi akan dilakukan setiap 2-3 bulan sekali, karena pasar terus berkembang ke depan, kami akan menambah jumlah UMKM yang ditambahkan. Hanya 365 menjadi 500 UMKM,” katanya.
Ajik mengatakan, pertumbuhan Krisna Souvenir selama ini lebih baik dibandingkan sebelum pandemi.
“Pandemi memang sulit, tapi berbagai inovasi bermunculan berkat pandemi ini. Bagi saya, pandemi ini juga membawa berkah,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Teten juga mengunjungi Pabrik Pie Susu Aji’k yang merupakan terbesar di Bali seluas satu hektar.
“Pabrik ini mampu memproduksi 25.000 dus kue susu per hari. Bulan Mei 2023 kami berencana buka kembali di Gianyar dengan kapasitas produksi 35.000 box per hari. Kami juga mempekerjakan 300 orang, terutama anak-anak penyandang disabilitas. Tahun ini kami juga akan membuka oleh-oleh khas Indonesia yaitu satu di Yogyakarta, dua di Jakarta, satu di Serpong dan berdoa semoga bisa dibuka di Swiss,” kata Ajik.
Source: news.google.com
