Jawa Tengah

Menjadi objek wisata, Kecamatan Gajahmungkur menyelenggarakan lomba estafet obor

Salah satu kelurahan di Kota Semarang jelas memiliki tradisi unik yang diturunkan dari generasi ke generasi. Tradisi estafet obor untuk memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia rutin dilakukan oleh warga Desa Gajahmungkur, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang.

Camat Gajahmungkur Ade Bhakti Ariawan mengatakan, lomba obor merupakan salah satu jenis lomba memperingati HUT RI yang diperingati pada bulan Agustus.

Ade mengatakan lomba estafet obor akan menjadi identitas bagi desa Gajahmungkur. Ia berharap lomba obor menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung ke desa Gajahmungkur.

“Nanti kita akan adakan estafet obor untuk tingkat kabupaten pada September nanti di Hari Olahraga Nasional,” kata Ade, Senin (25 Juli).

Desa Gajahmungkur, lanjut Ade, rutin menggelar estafet obor setiap RW setiap tahun.

Ke depan, pemerintah tinggal memperkuat apa yang sudah digagas warga dengan memberikan dana APBD agar identitas warga tetap terjaga.

Nantinya, akan ada sembilan tim dalam estafet obor ini, dengan satu tim terdiri dari enam orang. Rute peserta adalah sebuah desa di Kecamatan Gajahmungkur yang memiliki kontur naik turun dengan jarak 1,85 kilometer.

“Tidak ada cerita khusus, awalnya adu jotos antar warga dan akhirnya ditambah obor agar lebih hidup dan menyulut semangat nasionalisme,” ujarnya.

Pihaknya akan terus menggali potensi apa saja yang bisa diperoleh dari kabupaten yang dipimpinnya khususnya di bidang pariwisata, sehingga dapat terus menarik minat wisatawan ke kawasan Kecamatan Gajahmungkur.

“Misalnya ada downhill di desa Bendengan, kemudian ada Duwur Swargo Langit di Bendan, dan di Sampangan akan ada event di Bendungan Kali Garang,” ujarnya.

Source: www.rmoljawatengah.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button