Mengunjungi Keraton Solo Wajib bagi Kulanuwun dan Menjaga Kesopanan, Ini Alasannya - WisataHits
Yogyakarta

Mengunjungi Keraton Solo Wajib bagi Kulanuwun dan Menjaga Kesopanan, Ini Alasannya

Mengunjungi Keraton Solo Wajib bagi Kulanuwun dan Menjaga Kesopanan, Ini Alasannya

Mengunjungi Keraton Solo Wajib bagi Kulanuwun dan Menjaga Kesopanan, Ini Alasannya

Pengunjung atau wisatawan yang berkunjung ke kawasan Keraton Solo harus menjaga sopan santun dan bahasa agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Hal itu tak lepas dari kepercayaan akan keberadaan bagian sayap di kompleks bangunan benteng berusia 277 tahun itu. Bahkan konon kawasan cagar budaya itu dijaga oleh makhluk tak kasat mata berwujud raksasa.

Seperti diketahui, Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat merupakan ikon cagar budaya dan wisata budaya yang menjadi magnet bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Wisatawan datang dari berbagai daerah dan negara, Keraton Solo dibangun pada masa pemerintahan Raja Keraton Solo Paku Buwono (PB) II pada tahun 1745 dan Keraton Kartasura pada tahun 1743.

Lanjut membaca:
Solopos »

Gusti Moeng: Keraton Solo sudah memiliki master plan yang dibuat bersama UGM pada tahun 1980-anAdik PB XIII, GKR Wandansari, yang akrab disapa Gusti Moeng, mengatakan, Keraton Solo sudah memiliki rencana induk revitalisasi bangunan yang disusun bersama UGM Yogyakarta pada 1980-an.

Museum Keraton Solo yang dibuka untuk umum diserbu ratusan wisatawanLebih dari 600 wisatawan memadati Museum Keraton Solo saat kawasan tersebut dibuka untuk umum pada Sabtu (1/7/2023).

Bedhaya Ketawang, tari keraton solo yang tetap lestariTari Bedhaya Ketawang merupakan tarian sakral yang sakral karena melibatkan Tuhan Yang Maha Esa, dimana tidak akan terjadi apa-apa tanpa kehendak Tuhan Yang Maha Esa.

Wisata Keraton Solo dibuka kembali, langsung diserbu ratusan pengunjungKeraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat dibuka kembali untuk umum setelah ditutup selama enam tahun karena konflik internal

Kebangkitan keraton Solo, panggung Sanggabuwana paling mendesak diperbaikiPanggung Sanggabuwana disebut dalam kondisi memprihatinkan dan sangat membutuhkan perbaikan sebagai bagian dari revitalisasi bangunan Keraton Solo.

Air mancur Songo yang berusia 1,5 abad yang dikeramatkan di Keraton Solo ini diburu oleh masyarakatAir Mancur Songo yang terletak di dalam kompleks Museum Keraton Solo ini dianggap keramat dan airnya dianggap berkhasiat sehingga banyak diburu orang.

Cagar budaya tersebut sudah memiliki rencana induk revitalisasi bangunan. Keraton Solo akan dibuka kembali untuk umum pada Sabtu (1/7/2023). Menurut sejarahnya, tarian ini bermula saat Sultan Agung memerintah Kesultanan Mataram pada tahun 1613 hingga 1645.

Hal itu tak lepas dari anggapan adanya bagian sayap di kompleks bangunan benteng berusia 277 tahun itu. Bahkan konon kawasan cagar budaya itu dijaga oleh makhluk tak kasat mata berwujud raksasa. Rencana induk atau grand design revitalisasi Kasunanan Surakarta Hadiningrat disampaikan kepada pemerintah segera setelah tim kecil terbentuk. Promosi Hyper Lokal Tokopedia Meroketkan Pendapatan Penjualan Online Hingga 147% Seperti diketahui, Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat merupakan ikon cagar budaya dan wisata budaya yang menjadi magnet bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Para wisatawan datang dari berbagai daerah dan negara. Rencana pembentukan tim kecil untuk menganalisis rencana induk itu merupakan hasil rapat setelah rekonsiliasi antarfaksi yang bertikai di Keraton Solo. Keraton Solo dibangun pada masa pemerintahan Raja Keraton Solo Paku Buwono (PB) II pada tahun 1745. Ada pula versi lain yang menyebutkan bahwa Panembahan Senapati bertemu di pertapaannya dan bercinta dengan Ratu Kencanasari atau dikenal juga dengan Kanjeng Ratu Kidul yang kemudian menjadi nenek moyang tarian ini.

Saat itu, setelah kerusuhan pecinan di Keraton Kartasura pada tahun 1743, keraton dipindahkan ke desa Sala. Tim kecil itu bertugas menilai bangunan di kompleks Keraton Solo yang perlu diperbaiki. Rombongan wisatawan yang penasaran dengan sejarah Keraton Solo dan kekayaan budayanya didampingi oleh pemandu wisata. Artinya, bangunan di kompleks Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat ini sudah berusia ratusan tahun. Berbagai pusaka dari dinasti Mataram Islam juga disimpan di kompleks keraton, antara lain keris, tombak, payung, dan kereta kuda. Rencana induk sudah ada. Tak sedikit, bangunan dan kawasan di dalam keraton ini dikeramatkan dan disayangi. Tetapi pada saat itu mereka tidak dapat mencapai peternakan. Wisatawan dan masyarakat yang berkunjung ke kraton diwajibkan untuk berperilaku sopan dan beretika dalam berperilaku dan bertutur kata. Bisa saja perhitungannya berbeda secara teknis,” ujarnya kepada Solopos. Kata-kata yang disertakan dalam tembang pengiring menggambarkan curahan hati Kanjeng Ratu Kidul kepada sang raja.

“Saya menemani wisatawan mengunjungi istana hampir setiap hari. Saya menghimbau untuk selalu menjaga kesopanan dan perilaku saat bepergian melalui kompleks keraton,” kata Pamong Pawiyatan Keraton Solo, KRT Setiadi, kepada Solopos. Gusti Moeng mengatakan masterplan tersebut belum diserahkan ke Pemkot Solo. Kali ini dibuka.com, Minggu (1/8/2022). Namun, kata Setiadi, terkadang ada wisatawan yang tidak mengindahkan peringatan tersebut dan akhirnya menghadapi konsekuensinya. Saat tim kecil terbentuk, rencana induk pemerintah akan dipaparkan secara detail. Seperti yang disaksikan dua wisatawan saat liburan Natal dan Tahun Baru. Ya, senang melihat keraton solo lebih banyak lagi,” ujar Anggi. Ketika sedang menstruasi, para penari harus meminta izin terlebih dahulu kepada Kanjeng Ratu Kidul dengan melakukan Caos Dhahar (cara menghormati leluhur) di panggung Buwana Keraton Kasunanan Surakarta. buatan Hadiningrat.

Gegara tidak bisa menjaga etika dan kesopanan dalam tingkah laku dan ucapannya saat kedua turis di kompleks Keraton Solo itu diganggu oleh sosok ghaib hingga mereka kesurupan. Selain itu, rencana induk tersebut dibuat sekitar 40 tahun yang lalu. “Ada dua orang yang kesurupan kemarin saat liburan Natal dan Tahun Baru. Mereka berasal dari Bali dan rombongan dari Rembang. Biarlah sesuai dengan hasil kajian teknis seperti itu. Karena dia sangat suka mengunjungi tempat-tempat bersejarah. Iya saya ingatkan tadi, tapi dengan berbisik sambil berjalan melewati keraton,” ujarnya. Setiadi menyampaikan bahwa tradisi Kulanuwun pada masyarakat Jawa harus dipahami saat berkunjung ke keraton. Selain itu, Gusti Moeng menyampaikan bahwa kompleks keraton solo merupakan warisan budaya berusia ratusan tahun. Awalnya, Bedhaya Ketawang dipentaskan selama dua setengah jam.

Anda harus menjaga sopan santun dan tidak melakukan hal yang sembrono. Kayaknya sejak terakhir kesini tahun 2016 masih sama seperti dulu. “Dulu ada turis yang selfie sambil duduk di atas patung bersayap. Selama ini pihaknya selalu berkoordinasi dengan BPCB Jateng, misalnya saat hendak mengganti atap bangunan yang rusak. Sesampainya di rumah, anak itu menangis tanpa henti, tidak mau berhenti. Akhirnya kembali ke istana. Di kawasan Keraton banyak terdapat pohon-pohon tua yang menjulang tinggi hingga ke langit. Namun, dia tidak lagi dapat berkomunikasi dengan para abdi dalem yang dia temui pada kunjungan sebelumnya. Tiba-tiba anak itu diam,” katanya. Di tengah tarian, nada Gending berubah dua kali menjadi nada Slendro, kemudian nada Gending kembali ke laras Pelog hingga tarian berakhir.

Baca juga. Semacam ruang terbuka hijau karena banyak pohon di istana.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button