Mengenal Angklung Gubrak, salah satu situs warisan Sunda Bogor - WisataHits
Jawa Barat

Mengenal Angklung Gubrak, salah satu situs warisan Sunda Bogor

Mengenal Angklung Gubrak, salah satu situs warisan Sunda Bogor

Merdeka.com – Arus modernisasi tidak menyurutkan semangat pemerintah Desa Mekarjaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor untuk melestarikan budaya tradisional Angklung Gubrak.

Angklung Gubrak merupakan satu-satunya cagar budaya Desa Mekarjaya yang ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi pada tahun 2021.

Artikel media taboola

Kepala Desa Mekarjaya Ismail Abraham juga ingin mengaitkan Angklung Gubrak dengan wisata alam kopi di desanya agar lebih dikenal wisatawan dan masyarakat luas.

“Kami ingin menggabungkannya dengan paket wisata kopi dengan Angklung Gubrak. Dengan demikian, wisatawan dapat menikmati kopi Mekarjaya, serta berbagai jenis Angklung Gubrak. Kami juga berharap Angklung Gubrak dapat ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO,” kata Ismail, Jumat (26/8).

Menurutnya, Angklung Gubrak merupakan salah satu warisan budaya yang tumbuh dan berkembang di Cigudeg, sekaligus tertua di Desa Mekarjaya dan bahkan dikenal sebagai ikon Kota Bogor pada masa kolonial.

2 dari 2 halaman

Ismail juga mengajak masyarakat untuk terlibat dalam pelestarian seni budaya Sunda dalam bentuk kegiatan seni budaya dan pariwisata.

“Mari terus lestarikan dan rawat dengan baik tradisi seni dan budaya Angklung Gubrak agar desa ini tetap menjadi desa adat namun memiliki pendapatan internasional yaitu wajah desa tapi pendapatan daerah,” ujarnya.

Angklung Gubrak adalah alat musik yang terbuat dari bambu dan memiliki panjang sekitar 50 hingga 100 sentimeter. Angklung Gubrak merupakan angklung purba yang tidak bersuara tetapi hanya mengeluarkan bunyi berdenyut, oleh karena itu angklung purba disebut Angklung Gubrak.

Angklung Gubrak digunakan oleh warga desa Mekarjaya di kecamatan Cigudeg untuk menghormati dewi padi dalam kegiatan mulai dari menanam padi hingga mengangkut beras hingga mengasinkan nasi dalam gumpalan nasi atau leui. [eko]

Baca juga:
Asyiknya Ngabotram, tradisi makan daun pisang bareng ala Sunda
Akulturasi budaya adalah dua budaya yang menyatukan, tahu penjelasan lengkapnya
Melihat lebih dekat ritual tradisional Manene di Tanah Toraja
Suku adalah ciri pembeda suatu kelompok sosial, berikut penjelasannya

Source: www.merdeka.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button