Menerima Duta Besar Australia, Komite IV membahas dukungan Australia untuk pengelolaan PMK - WisataHits
Jawa Timur

Menerima Duta Besar Australia, Komite IV membahas dukungan Australia untuk pengelolaan PMK

Jakarta – Komite IV DPR RI menerima kunjungan Duta Besar Australia untuk Indonesia, Penny Williams PSM. Kunjungan ini merupakan bentuk dukungan Australia kepada pemerintah Indonesia dalam menangani penyakit mulut dan kuku (PMK). Kedatangan Dubes Australia tersebut diterima langsung oleh Ketua DPR RI Komisi IV Subbagian didampingi Wakil Ketua DPR RI Komisi IV Budisatrio Djiwandono, Rusdi Masse Mappasessu, Anggia Erma Rini, dan Anggota Komisi IV DPR RI Alien Mus.

“Hari ini Dubes Australia untuk Indonesia, Penny Williams PSM, datang ke Komisi IV. Kami senang menerima karena Pemerintah Australia sangat perselingkuhan Saya ingin membantu pemerintah Indonesia menangani penyakit mulut dan kuku yang nilainya hampir A$10 juta,” kata Sudin.

Bantuan sebesar AUD 10 juta ini, yang diberikan oleh Pemerintah Australia, datang dalam bentuk vaksin dan juga tag telinga. “tag telinga itu disebut sebagai tanda bahwa ini (sapi) telah divaksinasi. Seperti kami, kami memiliki kartu vaksinasi dan dia juga. tag telinga Itu tujuannya untuk menandai bahwa (sapi) ini sudah divaksinasi, ini belum dilakukan,” kata Sudin.

Politisi PDI Perjuangan itu menjelaskan, hubungan Australia-Indonesia sudah terjalin lama, termasuk dalam hal perdagangan, bukan hanya perdagangan ternak. Sudin juga menyatakan bahwa dia telah menyebutkan keberadaan kelebihan Kesenjangan perdagangan antara Australia dan Indonesia masih ada. Indonesia juga mengimpor berbagai makanan dari Australia.

“Duta Besar Penny mengatakan kami telah menerima cukup banyak turis (Australia). Beberapa juta dolar dihabiskan (di Indonesia), terutama ke Bali. Tapi perdagangan sangat kacau. Dari situ kita impor misalnya garam, buah-buahan, gandum dan lain-lain. Jadi saya bilang itu harus mengambil dan memberi-miliknya. Kami impor, tetapi Anda harus bersedia membantu negara kami dengan masalah lain,” kata Sudin.

Sementara itu, Alien Mus, anggota Komite IV PDR RI, mengatakan masalah lingkungan juga akan dibahas dalam pertemuan tersebut. Australia ingin mengembangkan hubungan kerjasama di bidang pertanian, perikanan dan lingkungan dengan Indonesia. Terutama masalah sampah plastik dan kebakaran hutan.

“Jadi untuk lingkungan, saya sebenarnya menangkap mereka lebih awal bahwa mereka lebih fokus pada sampah plastik. Gara-gara kamu, dia (Penny Williams PSM) tadi nanya aku dari mana? dari Maluku. Dan dia tahu betul aliran arus dari daerah itu (Maluku) ke air laut mereka, yang menurut mereka sangat luar biasa sampah plastik bisa sampai ke sana,” kata anggota DPR RI anggota Maluku Utara itu.

Alien menambahkan, Australia juga menekankan isu kebakaran hutan. “Kebakaran hutan, mereka mengakui bahwa di Australia juga, setiap tahun selalu terjadi itu kebakaran hutan. Dan mereka pikir Indonesia seharusnya tidak melihat apa yang mereka lakukan. Padahal ini negara maju, mereka bisa menghentikan kebakaran, dan ternyata kebakaran juga sulit (dipadamkan),” kata Alien.

Selain itu, mereka juga mendiskusikannya perubahan iklim dimana hal ini menjadi salah satu faktor terjadinya krisis pangan dunia terkait dengan hasil produktivitas. “perubahan iklim Mereka juga berdiskusi, karena ini bisa dilihat, seperti untuk ketahanan pangan, penanaman juga pasti, untuk sayur-sayuran, buah-buahan dan sebagainya. Jadi mereka merasa itu perubahan iklim itu mempengaruhi mereka juga. Karena Indonesia juga harus bisa memprediksi cuaca dan juga waktu tanam dll,” pungkas Alien.

Source: fakta.news

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button