Membangun desa mandiri di Cipageran melalui budidaya maggot - WisataHits
Jawa Barat

Membangun desa mandiri di Cipageran melalui budidaya maggot

RADARBANDUNG.id, CIMAHI- Budidaya maggot yang dilakukan oleh warga Cipageran RT 4 selama 2 tahun terakhir telah mampu membuat desanya mengalami kemajuan dari segi ekonomi dan lingkungan.

Warga sekitar yang tergabung dalam kelompok Gerakan Ekonomi Mandiri (GEMI) berinisiatif membudidayakan belatung lalat BSF sebagai solusi pengurangan dan penguraian sampah, serta sebagai upaya mendukung perekonomian masyarakat setempat.

Dalam satu bulan, maggot dapat menguraikan hingga 7 ton sampah organik atau sampah rumah tangga dari kawasan tersebut.

Ketua RT 4 Arif Purnomo mengatakan GEMI awalnya merupakan program untuk membantu menggerakan roda ekonomi warga yang terdampak COVID-19. Namun pengembangannya juga dapat membantu Pemerintah Kota Cimahi untuk menekan belanja APBD Kota Cimahi.

“Program GEMI telah berjalan selama 2 tahun, selama ini banyak perubahan yang telah disetujui. Sejak awal pandemi, banyak warga yang tidak bekerja, banyak yang kehilangan mata pencaharian, mulai dari pengabdian masyarakat hingga penangkaran maggot,” katanya, Senin (22 Agustus).

GEMI memiliki 4 departemen kerja, yang pertama Kelompok Pembudidaya Ikan (PODAKAN), Kelompok Wanita Tani (KWT), Rumah Sampah dan Rumah Maggot.

Dengan terintegrasinya 4 wilayah kerja tersebut, Arif berharap dapat menciptakan sinergi dengan pemerintah. “Sekarang kondisinya bagus, jadi harus ada kerjasama yang baik dengan pemerintah daerah. Untuk terus bergerak maju pada apa yang sedang dilakukan,” katanya.

Dia menambahkan dia tidak pernah berpikir bekerja pada program GEMI dapat membuat kemajuan di tengah kesedihan atas pandemi, yang akan diakui oleh pemerintah kota dan provinsi.

“Saya tidak menyangka, sekarang Cipageran dengan GEMI-nya menjadi acuan harga Adipura dan bisa mengurangi lima kwintal sampah setiap hari, yang membuat kami bangga,” ujarnya.

Melihat keberhasilan GEMI, Arif dan warga Cipageran ingin mengadakan wisata edukasi pertanian Minapolitan untuk berbagi ilmu kepada khalayak luas. “Semoga bisa terlaksana dengan baik karena manfaatnya banyak. Jadi idenya perlu disebarluaskan,” pungkasnya. (pengawas/pekerjaan)

Source: www.radarbandung.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button