Jawa Tengah

Mahasiswa Magister Akuntansi Unsoed Perkuat Fundamental Literasi Bisnis Hadapi Persaingan Industri Pariwisata di Baturraden – Panturapost.com

UNIVERSITAS Jenderal Sudirman (Unsoed) Purwokerto mengemban tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang terdiri dari pendidikan, pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Fakultas Ekonomi (FEB) sebagai bagian dari Unsoed tahun 2022 memiliki program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang diselenggarakan oleh masing-masing fakultas dan mahasiswa sesuai dengan visi dan misi universitas.

Pada kesempatan ini, Magister Ilmu Akuntansi Unsoed mengadakan konsultasi bertajuk “Penguatan Pengetahuan Keuangan Jangka Menengah dan Panjang Dalam Usaha Pariwisata Desa Karangsalam Lor Banyumas”.

Desa Karangsalam Lor merupakan salah satu desa wisata yang ada di kawasan Baturraden, Purwokerto, Jawa Tengah tempat perkemahan dikenal dengan CAUB (Area Perkemahan Umbul Bengkok). Didirikan pada tahun 2017, CAUB berada di kaki Gunung Slamet dan menawarkan pemandangan kota Purwokerto yang indah.

Ketua PKM, Faiz Nuha Ilmawan, mengungkapkan ketertarikannya terhadap pemilihan desa ini kepada Kepala Desa Daryono, SH, karena desa ini telah dicalonkan sebagai Desa Wisata Unggulan di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

“Yang sangat menarik dari Desa Karangsalam Lor adalah desa ini masuk dalam 10 besar kategori desa wisata maju dan dalam Lomba Desa Wisata Nusantara 2019 kategori Desa Wisata Maju yang diselenggarakan oleh Kementerian Desa, Pembangunan menempati peringkat ke-7 di Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia dan sebagai mahasiswa yang mengemban misi mengabdi kepada masyarakat, MSA Unsoed ingin membantu dan mengaktifkan literasi khususnya di bidang ekonomi agar desa dapat lebih mengoptimalkan sumber daya yang ada,” ujar ketua PKM tersebut. , Faiz saat berpidato.

Dalam kegiatan PKM kelompok Purwokerto 1 yang dipimpin oleh Dr. Eliada Herwiyanti bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan pelaku ekonomi bahwa perlu penguatan literasi keuangan pelaku ekonomi guna menghadapi kuatnya persaingan pariwisata yang muncul terutama di masa pandemi Covid-19. sesi berbagi tetap Kelompok diskusi (RE).

Kegiatan tersebut dilaksanakan pada Sabtu (8/6/2022) di Wuwu Kembar Resto. Kegiatan tersebut diikuti oleh 20 peserta dari berbagai latar belakang, antara lain perangkat desa, pengusaha UKM, BUMDes dan pendamping desa dari kementerian desa.

Kegiatan ini didampingi oleh seorang pembimbing yaitu Dr. Eliada Herwiyanti, SE, M.Si., Ak., CA. dan diikuti oleh 9 mahasiswa yaitu Faiz Nuha Ilmawan, Efri Cahyono, Labda Agung Santika, Abdurrohman Hafid, Lisamelia, Mishola Esnawati, Uji Barokah, Rima Devaluasi Hindrianti dan Sylvia Endah Nugraheni.

Aktivitas dimulai dengan melakukan jajak pendapat tiga kali ke Desa Karangsalam Lor dengan tujuan menampung segala informasi yang masih menjadi kendala untuk meningkatkan daya saing usaha di Desa Karangsalam Lor khususnya dan pariwisata di Baturaden pada umumnya.

keluaran Dari kegiatan PKM 1 Purwokerto ini, peserta dapat memahami konsep keuangan sebagai pendekatan pemberdayaan masyarakat untuk meningkatkan pendapatan melalui pengembangan 5 aset mata pencaharian masyarakat (mata pencaharian), yaitu Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Aset, Keuangan, Fisik dan Sosial.

Jika optimalisasi kelima hal tersebut dapat dilakukan oleh seluruh pelaku usaha dan investor di sekitar Desa Karangsalam Lor, maka akan mampu meningkatkan kapasitas pembangunan, sehingga pada suatu saat rentan terhadap goncangan, perubahan tren dan perubahan musim.

Dalam sesi penutup, Efri Cahyono berbicara, mengatakan bahwa desa harus berani berbenah dan maju menjadi desa mandiri. “BUMDes sebagai badan hukum yang bertanggung jawab untuk mengelola usaha, memanfaatkan aset, mengembangkan investasi dan produktivitas, serta memberikan pelayanan kepada masyarakat desa, juga harus memiliki kemampuan untuk melibatkan masyarakat desa dan mengangkat egosentrisme masing-masing sehingga dapat memajukan Karangsalam Lor. Desa menjadi desa wisata terbaik se-Indonesia Kabupaten Banyumas,” kata Efri saat serah terima wawasan di akhir sesi.

Efri menambahkan, pembuangan sampah dan parkir harus diatur sedemikian rupa sehingga membuat pengunjung wisata merasa nyaman. Pembatasan ketinggian harus diatur agar tidak menghalangi pemandangan kota Purwokerto.

Penerbit : Muhammad Abduh

Source: panturapost.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button