Lihat Buah Durian Lebat di Kebun Semanu - WisataHits
Yogyakarta

Lihat Buah Durian Lebat di Kebun Semanu

Lihat Buah Durian Lebat di Kebun Semanu

GUNUNG, (CH),- Anggapan bahwa pohon buah-buahan jenis tertentu, jika ditanam di Gunungkidul, hanya bisa berbuah baik di Kapanewon Patuk tidak sepenuhnya benar.

Buktinya, warga Semanu, Gunungkidul, Bintang Berlian berhasil menanam durian di kebunnya. Pohon apa pun mampu menghasilkan buah dengan ukuran buah yang cukup besar.

“Prinsipnya sepele, kalau mangga dan rambutan dan buah lain bisa, durian juga bisa,” ujarnya saat ditemui di kebunnya di Dusun Munggi Wareng, Semanu, Gunungkidul, Jumat (13/1/2023).

Ia menanam sekitar 40 pohon durian di kebun seluas 2.000 meter persegi. Pada musim durian saat ini, buahnya cukup lebat di setiap pohonnya. Selain itu ukurannya juga maksimal.

“Bobot optimal satu buah bisa mencapai lebih dari 5 kilogram, kemudian jumlah buah per pohon mencapai beberapa puluh buah,” kata Bintang.

Pria yang berprofesi sebagai dokter spesialis ini sengaja menanam kebun durian berdasarkan kegemarannya berkebun sekaligus rasa penasarannya. Setelah bertahun-tahun belajar keperawatan, hasilnya kini siap dipanen.

Dari serangkaian uji coba sejak 2012, kini ia menyimpulkan bahwa durian cocok di bagian manapun di Gunungkidul. Asalkan ketersediaan air dan pupuk mencukupi.

“Usia rata-rata 4 tahun sudah mulai berbuah. Di sekitar kebun dan rumah juga saya ajak tetangga untuk menanam, ada yang peduli serius bisa panen sekarang,” tambah Bintang.

Bintang punya misi jangka panjang, daerahnya akan menjadi sentra buah durian di Gunungkidul. Alasannya jelas terkait dengan potensi wisata Gunungkidul.

“Durian merupakan komoditas buah yang bernilai ekonomi tinggi,” lanjutnya.

Oleh karena itu, sudah selayaknya buah durian menjadi komoditas yang bisa ditawarkan atau dijual kepada wisatawan.

Durian Montong Hijau oleh dr. bintang berlian. (KH/ Kandar)

“Yang penting jangan sampai telat air, saat musim kemarau saat tanah retak-retak saatnya disiram. Pupuk yang saya gunakan adalah pupuk organik atau pupuk kandang. Kemudian juga di kombinasikan dengan pupuk kimia,” jelasnya.

Dia menegaskan, menanam tanaman buah durian tidak boleh seperti pohon jati: tanam lalu tinggalkan.

Tipsnya, kata Bintang, perlu membeli bibit dari penjual yang bisa dipercaya. Yang kedua adalah pengobatannya Untuk memperbaharui Pengetahuan. Era media sosial dan internet seperti saat ini dapat dijadikan sebagai sarana mencari ilmu.

“Tipe Montong kuning dan hijau dari Thailand dan D168 dari Malaysia. Semuanya memiliki ciri khas masing-masing, baik warna maupun teksturnya,” jelas Bintang merujuk pada jenis durian yang ditanam.

Lebih lanjut ia menyampaikan prinsip pemeliharaan, jika air kurang, tambahkan air. Selama fase pertumbuhan, proporsi pupuk NPK seimbang. Sedangkan pupuk yang mengandung P dan K dibuat lebih tinggi pada masa berbuah.

“Saran saya, untuk pemula cukup menggunakan pupuk organik saja. Nanti selama kuliah bisa ditambah pupuk kimia dengan ukuran tertentu,” ujarnya. (menyetir)

Pidato pemerintah kabupaten

komentar

komentar

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button