Ki Dandun Witono Peringati Kebangkitan Pascapandemi • Radar Jogja - WisataHits
Yogyakarta

Ki Dandun Witono Peringati Kebangkitan Pascapandemi • Radar Jogja

RADAR JOGJA – Atraksi wisata budaya seperti pertunjukan Wayang Kulit memeriahkan Upacara Ganti Dwaja, Pergantian Prajurit Penjaga Kadipaten Pakualaman. Pertunjukan wayang kulit menampilkan lakon Kresna Gugah. Karya tersebut dibawakan oleh Dalang Ki Dandun Witono.

Krishna Gugah menceritakan sebuah perjalanan. Krishna secara simbolis mewakili taktik dan strategi untuk memberantas kemarahan. Ini juga merupakan perwujudan dari kebangkitan dari tidur atau meditasi.

“Jangan tidur karena pandemi Covid-19. Pandemi jangan dijadikan alasan untuk tidak berbuat apa-apa. ayo Berteriak, berdiri. Makanya Kresna Gugah,” jelas Ki Dandun di Lapangan Sewandan Pakualaman, tempat acara berlangsung Sabtu malam (5 November).

Krishna Gugah bukanlah permainan variasi. Tapi game aslinya dalam cerita wayang. Selain membangun mental character building, cerita tersebut dapat menginspirasi semangat bekerja pascapandemi Covid-19. Seperti diketahui, pandemi telah melumpuhkan berbagai bidang kehidupan.

“Sudah saatnya kita semua berdiri. Mencari masa depan yang lebih baik,” ujarnya, didampingi musisi Sumunar dari Gedongkuning, Banguntapan, Bantul. Ajang atraksi wisata budaya ini digagas oleh Dinas Pariwisata DIY.

Upacara adat Ganti Dwaja, Pergantian Penjaga di Kadipaten Pakualaman dilakukan setiap 35 hari sekali. Tepatnya Sabtu Kliwon yang bertepatan dengan hari lahir Adipati Pakualaman, KGPAA Paku Alam X.

“Bertepatan dengan weton atau hari lahir penanggalan Jawa Paku Alam X yang sedang bertahta,” jelas Koordinator Kadipaten Pakualaman RM Donny Surya Megananda.

Atraksi wisata budaya yang mengiringi acara di Pakualaman antara lain tari Roro Ngigel dan Jathilan Lembayung Senja dari Jombor Lor, Sinduadi, Mlati dan Sleman. Malam harinya ada pertunjukan wayang kulit dengan lakon Kresna Gugah karya Dalang Ki Dandun Witono. “Ikut serta dalam kebangkitan atraksi budaya tambahan. Kegiatan atraksi masyarakat dari 5 kabupaten dan kota se DIY bergilir setiap bulannya,” jelasnya.

Donny berharap atraksi wisata budaya ini bisa menjadi daya tarik tersendiri di Kota Jogja. Sewandanan Square menjadi tujuan wisata yang ramai. “Wisatawan asing biasa menonton. Selain seni pertunjukan, ada juga seni kuliner,” jelasnya.

Di sisi lain, Donny juga menyebut kegiatan tersebut sebagai perayaan pengangkatan kembali Paku Alam X sebagai Wakil Gubernur DIY. Ini juga sebagai bentuk rasa syukur atas pengukuhan Paku Alam VIII sebagai pahlawan nasional.

“Kita patut mencontoh kepemimpinan Paku Alam VIII. Berani mengatakan bahwa Anda berdiri di belakang republik, meskipun keadaan negara ini belum stabil, “tambahnya. (lan/ku).

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button