Keuangan Kuat dan Kesadaran Tinggi, Milenial di Semarang Tak Ragu Umrah – Solopos.com
SOLOPOS.COM – Ilustrasi Umroh (Solopos doc)
Solopos.com, SEMARANG — Tren calon jemaah umrah oleh generasi milenial belakangan ini terlihat meningkat pesat. Generasi muda saat ini tidak segan-segan mengeluarkan uang untuk berwisata ke Tanah Suci.
Hal itu disampaikan Direktur Operasional Biro Penyelenggaraan Haji dan Umrah Dewangga Tour Joko Suratno Solopos.com, Selasa (31/01/2023). Salah satu penyebab meningkatnya tren jemaah umrah milenial adalah kemudahan akses ilmu agama di dunia saat ini.
Special Offers Penawaran spesial yang menarik, menginap di Loa Living Solo New Bisa nonton Netflix sepuasnya!
“Saat ini akses informasi tentang Islam sangat mudah. Banyak milenial yang terpanggil untuk memilih umrah,” kata Joko, Selasa.
Hal lain yang membuat kaum milenial membayar mahal untuk mendaftar calon jemaah umrah adalah faktor ekonomi. Saat ini, anak muda di bawah usia 30 dikatakan lebih kuat secara finansial.
“Menurut saya, anak-anak zaman sekarang lebih dewasa dari dulu. Sebagian besar juga berwiraswasta sehingga lebih kuat secara ekonomi dan memiliki waktu luang,” lanjutnya.
Joko mengatakan sudah menyiapkan kuota hingga 90 titik jelang Ramadhan. Menurutnya, animo jamaah muda untuk mengakhiri bulan puasa di Mekkah dan Madinah cukup besar.
“Dari jumlah itu, ada 45 orang Dengan tegas meninggalkan. Selebihnya masih dalam proses,” jelas Joko
Biaya ibadah umrah bervariasi. Ibadah umrah dengan standar penginapan hotel bintang tiga dikenakan tarif Rp 28 juta. Akomodasi bintang empat kini dibanderol Rp 30 hingga 45 juta per orang.
“Kami juga menawarkan paket umrah plus jalan-jalan ke Turki yang sebenarnya harganya paling tinggi tapi peminatnya tinggi. Generasi sekarang juga suka jalan-jalan,” katanya
Secara terpisah, Guntur Sahat Hamonangan, Kepala Kelas 1 Kantor Imigrasi Semarang, mengatakan terjadi lonjakan permintaan pengurusan paspor dari kalangan milenial. Hal itu terlihat dari permintaan paspor elektronik atau e-passport yang kini melebihi permintaan paspor biasa.
“Generasi milenial cenderung memilih e-paspor karena keuntungan dari e-paspor ini adalah kemudahan mendapatkan izin masuk di beberapa negara seperti Jepang dan Korea. Jika kita bepergian ke sana dengan e-paspor kita, kita tidak lagi harus membayar visa yang harganya lebih mahal dari paspor itu sendiri,” jelasnya.
Source: news.google.com