Ketua KPU Kabupaten Bandung Agus Baroya: Pemilih dipantau - WisataHits
Jawa Barat

Ketua KPU Kabupaten Bandung Agus Baroya: Pemilih dipantau

DAERAH Bandung memiliki wilayah yang luas dengan jumlah daerah pemilihan yang banyak. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bandung sebagai penyelenggara pemilu 2024. Selain itu, karena daerah tersebut memiliki dataran tinggi dan dataran rendah, bencana alam seperti tanah longsor, banjir, dan angin topan sering terjadi di Kabupaten Bandung. Ditambah wartawan Panggung Jawa Barat Lutfi Ahmad Mauludin mewawancarai Ketua KPU Kabupaten Bandung Agus Baroya di kantor KPU Kabupaten Bandung beberapa waktu lalu. Berikut ini kutipannya.

Apa yang sudah, akan dan akan dilakukan KPU Kabupaten Bandung terkait Pilkada 2024?
Sedangkan untuk Pilkada 2024, sebenarnya sebelum KPU RI dimulai pada 14 Juni 2022, sudah dimulai dengan dimulainya D-Day yang berlangsung pada 14 Februari 2024.

Jadi sebelum fase perkenalan H Day?
Ya sudah dimulai, saya kira ini bisa jadi respon KPU Indonesia ditengah wacana pertanyaan tentang penundaan pemilu sekitar 3 periode, mungkin KPU membaca perlu ada kejelasan kepada publik dan saat itu KPU sudah juga meluncurkan D-Day atau pemungutan suara pemilu 2024 pada 14 Februari 2024.

Ketua KPU Kabupaten Bandung Agus Baroya memeriksa surat suara pada pemilihan umum 2019Ketua KPU Kabupaten Bandung Agus Baroya memeriksa surat suara Pemilu 2019 (Dokumentasi Tribun Jabar)

Pandemi Covid-19 sudah hampir dua tahun dan telah merenggut banyak nyawa. Hal ini berdampak pada jumlah pemilih. Apakah hal itu sudah disampaikan ke pemerintah agar tidak ada masalah di kemudian hari?
Tentu saja kami menganggapnya serius. Selama ini kami terus berkomunikasi, misalnya dengan instansi terkait, yang bisa menjembatani komunikasi kami dengan camat di masa mendatang. Kita akan bersinergi agar pekerjaan update data benar-benar mendapat dukungan dari stakeholders, jadi kita berharap data pemilih berjalan lancar, mencakup semua warga dan, misalnya, jika akan ada semacam update data, itu benar-benar dapat dimasukkan ke dalam Peningkatan data kami. Agar pendataan pemilih tidak menyisakan masalah, kami berharap pendataan pemilih komprehensif, komprehensif, akurat dan terkini.

Bertemu dan berkomunikasi dengan Forkominda kemudian juga dengan para pihak, apakah karena Anda memiliki pengalaman dengan pemilu sebelumnya atau bagaimana?
Sebenarnya hal ini secara umum tidak lepas dari kepemimpinan KPU RI yang mengingatkan kita semua bahwa kita adalah penyelenggara, tetapi juga tidak lepas dari kelompok kepentingan di masing-masing daerah. Jadi menerjemahkan interupsi, kami berkomunikasi karena kami percaya bahwa apa yang kami lakukan tanpa mereka akan sia-sia. Alhamdulilah kita buktikan, bila saatnya tiba, semua pihak yang terlibat, mulai dari pemerintah daerah, kodim, polres, kejari, pasti dibutuhkan. Jadi mereka sudah menjalin komunikasi dari awal agar tidak kaget lagi, bahkan bisa mengantisipasi sejak dini, termasuk memberikan masukan kepada kita dari sudut pandang yang berbeda.

Baca Juga: Hengky Kurniawan: Pandemi Lumpuhkan Pariwisata, Kabupaten Bandung Barat Rugi Rp 5 Triliun

Masih banyak anak muda yang apatis terhadap pemilu. Bagaimana Anda meyakinkan mereka bahwa pilihan ini penting, bahwa mereka harus memilih pemimpin yang baik untuk dilahirkan?
Saya sampaikan bahwa pemilu ini tidak benar-benar berhenti ketika seorang pemimpin terpilih, tetapi lebih dari itu, pemilu ini berkaitan dengan kepentingan kita bersama dalam bernegara. Kesejahteraan tidak mungkin terjadi jika tidak ada pengelolaan sumber daya, tidak ada pemimpin tanpa pemilihan.

Jadi inikah yang dimaksud dengan pemilu?
Tentu saja, mengapa kita mengadakan pemilihan, karena kita bukan monarki, karena kita bukan kerajaan, tidak ada yang menerima bahwa presiden diturunkan. Yang mengatakan, satu-satunya cara untuk secara teratur mengubah kepemimpinan adalah melalui pemilihan. Jadi jika teman kita cuek terhadap pilihan, berarti mereka acuh pada pemimpinnya, jika kita cuek pada pemimpin yang menjadi penegak pengelolaan sumber daya, jika sumber daya tidak dikelola, kapan kita mau sejahtera. Jadi ada hubungan yang sangat kuat antara pemilu dan kesejahteraan.

Apa masalah yang paling serius sebagai penyelenggara pemilu dan harus diantisipasi sejak dini?
Saya membacanya seperti ini, setidaknya ada penyelenggara pemilu, lalu ada yang terpilih, peserta, dan pemilih. Pertama, apa yang telah kami petakan dan katakan berulang kali adalah bahwa ini adalah faktor yang sangat serius karena berkaitan dengan hak setiap individu untuk memilih. Jadi menurut kami hal yang sangat penting dari pemilu ini adalah untuk memastikan keakuratan data pemilih, yang kami coba lakukan dalam beberapa cara. Padahal, KPU RI menjalankan program pemutakhiran data pemilih secara berkesinambungan, artinya pemilih secara berkala dipantau, dievaluasi, dan dimutakhirkan setiap bulan di luar tahapan.

Baca Juga: Muhtadin, Ketua KPU Kabupaten Pangandaran, Kunjungi Door-to-Door Warga Penentang Pilkada

Logistik. Banyak orang tinggal di desa-desa terpencil. Bagaimana Anda mengunjungi mereka? Bagaimana dengan dukungan pemerintah?
Contoh konkrit di Kabupaten Bandung. Dukungan untuk pemerintah daerah, misalnya, terkait dengan bencana, ya. Kita tahu ada daerah yang sering banjir, seperti Dayeuhkolot, Baleendah, Bojongsoang. Lalu ada daerah yang rawan longsor seperti Kertasari, lalu angin puting beliung juga sering terjadi. Alhamdulillah sejauh ini kami sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah, BPBD, Dinas Kesehatan, Satpol PP dan Kecamatan sehingga tidak heran lagi jika keesokan harinya terjadi hal yang tidak diinginkan.

Ketua PT Tribun Jabar Rahmi Khasya Sarini dan pengelola online Kisdiantoro berfoto bersama Ketua KPU Kabupaten Bandung Agus Baroya di kantor KPU Kabupaten Bandung, Soreang, Selasa (28/2022).Ketua PT Tribun Jabar Rahmi Khasya Sarini dan pengelola online Kisdiantoro berfoto bersama Ketua KPU Kabupaten Bandung Agus Baroya di kantor KPU Kabupaten Bandung, Soreang, Selasa (28/2022). (Dokumentasi Tribun Jabar)

Adakah pengalaman menarik dengannya?
Banjir di wilayah Baleendah luar biasa, kita bisa menggunakan perahu dan saya alami saat pemilihan gubernur, sampai saya sampai di tepi sungai Citarum, menyaksikan pemilih dipasok dengan perahu. Hal seperti itu sudah diduga sebelumnya, kami sudah mengadakan rapat voting.

Pembaruan data pemilih
Di masa pandemi Covid-19 banyak korban meninggal, pemutakhiran data pemilih Pilkada serentak 2024 menjadi salah satu hal yang paling disoroti KPU Kabupaten Bandung.

Ketua KPU Kabupaten Bandung Agus Baroya mengatakan pemutakhiran data tersebut dilakukan dengan serius. Selama ini pihaknya terus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan pemangku kepentingan terkait, sehingga diharapkan data pemilih tersedia dan dapat mencakup seluruh warga. dan jika ada semacam pemutakhiran data, misalnya, itu benar-benar dapat memperbaiki data KPU.

Baca Juga: Ketua KPU RI Ilham Saputra, Pernah Dipuji Calon Pilkada, Nikmati Pekerjaan Meski Sering Dibully

“Kami berharap pendataan pemilih tidak ada masalah, sehingga kami berharap pendataan pemilih lengkap, lengkap, akurat dan terkini,” kata Agus.

Komprehensif artinya semua warga tercakup, menurut Agus, akurat artinya tidak ada data detail yang kosong, dan terakhir up-to-date yang artinya data individu adalah data terupdate.

“Alhamdulillah, selama ini dukungan para pemangku kepentingan sangat membantu ketika nanti data pemilih dikaitkan dengan orang luar. Kami juga akan berkomunikasi dengan penjara, polisi dan akhirnya Kejari. Juga dengan panti rehabilitasi, ada juga panti jompo dan sebagainya,” ujarnya.

Ketua KPU Kabupaten Bandung, Agus BaroyaKetua KPU Kabupaten Bandung Agus Baroya (Dokumentasi Tribun Jabar)

Agus mengatakan, itu yang menjadi tujuan atau tujuan pemutakhiran data pemilih.Kalau melihat partisipasinya, patut disyukuri, di Kabupaten Bandung pada Pilkada 2020 mencapai 72 persen.

Baca juga: Ketua KPU RI: Pemilu Bukan Pesta Demokrasi, Ingatkan Kami Jika Ada Yang Salah

“Angka partisipasi pemilihan bupati tinggi, didukung oleh akurasi data pemilih,” katanya. (Majelis Jabar / Luthfi Ahmad Mauludin)

Source: tribunjabarwiki.tribunnews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button