Kendaraan berat dilarang melintas di Piyungan-Patuk hingga Desember - WisataHits
Yogyakarta

Kendaraan berat dilarang melintas di Piyungan-Patuk hingga Desember

Harianjogja.com, JOGJA–Kendaraan berat di atas 10 ton tidak akan diizinkan melintasi jalur Piyungan-Patuk sampai perbaikan jalan yang runtuh selesai. Larangan tersebut dimaksudkan untuk memaksimalkan perbaikan dan mengantisipasi agar tidak ada lagi ruas jalan yang roboh.

Jalur alternatif bagi kendaraan berat yang melintas di Gunungkidul dengan melewati jalur Cawas Semin. Imbauan telah dilakukan, pemasangan portal dan petugas dikerahkan untuk melarang kendaraan berat melintasi jalur Piyungan-Patuk.

Badan Pengelola Perhubungan Darat (BPTD) Wilayah X yang membidangi regulasi DIY memprediksi larangan itu akan berlangsung hingga awal Desember. Estimasi ini berdasarkan perhitungan waktu yang diperlukan untuk memperbaiki jalan yang runtuh di Piyungan-Patuk.

Kepala Badan Perhubungan BPTD Wilayah X Agus Gunadi mengatakan, pembangunan talus pencegah longsor juga telah rampung. “Saya cek tempat talut selesai, tebing curam juga dibersihkan agar tidak ada longsor lagi,” katanya, Senin (28/11/2022).

Agus mengatakan, kelanjutan penutupan jalur Piyungan-Patuk untuk kendaraan berat belum dibahas. “Sementara jalan ditutup karena situasi darurat, jalan tersebut ambruk, tapi apakah akan dilanjutkan mengingat daerah di sana rawan longsor belum dibahas,” ujarnya.

BACA JUGA: UMP DIY 2023 naik 7,65%, Berhasil: Bukti keistimewaan DIY gagal!

Penutupan jalur Piyungan-Patuk berlangsung dalam beberapa tahap. “Karena banyak pihak di sana kalau kita terus berkoordinasi dengan terminal agar bus-bus berat tidak lewat, terutama ke Terminal Dhaksinarga, Gunungkidul,” jelas Agus.

Sementara dari berbagai fraksi tersebut, jelas Agus, beberapa perwiranya telah melakukan penjagaan. “Dinas Perhubungan DIY dan Polsek Piyungan serta Polsek Patuk akan menempatkan personel di sana untuk memutar balik jika ada kendaraan berat,” ujarnya.

Tempat tinggal para petugas ini telah dikonfirmasi oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Yogyakarta. Rizki Budi Utomo, Kepala Dinas Lalu Lintas Dinas Perhubungan DIY, mengatakan pihaknya setiap hari menerjunkan enam petugas di dua titik untuk mencegah kendaraan berat melintas di jalur Piyungan-Patuk.

“Total ada pos jaga, satu dijaga polisi dan dua kita jaga,” kata Rizki, Senin sore. Dishub Yogyakarta juga menyosialisasikan penutupan tersebut, jelas Rizki, dengan memasang spanduk di berbagai lokasi seperti jalan lingkar dan Jl. Solo.

Rizki mengatakan, saat libur Natal dan Tahun Baru (nataru), jalur Piyungan-Patuk sudah biasa. “Nataru, kita perkirakan arus lalu lintas baik barang maupun orang akan meningkat untuk pariwisata, beberapa langkah sudah kita siapkan,” jelasnya.

Langkah ini, misalnya, menyiapkan jalur wisata alternatif bekerjasama dengan dinas informasi dan komunikasi (Diskominfo). “Kajian kita Nataru besok ada enam titik rawan longsor DIY. Kami menyiapkan mereka untuk Discominfo untuk dimasukkan ke Google Maps untuk dihindari publik, ”jelasnya.

Rizki berharap masyarakat juga meningkatkan kewaspadaan selama Nataru. “Karena cuaca juga tidak menentu, curah hujan tinggi dan potensi kerawanan meningkat, masyarakat juga harus waspada,” ujarnya.

DIDUKUNG:

Kisah dua brand kecantikan lokal yang diuntungkan Tokopedia: Duvaderm dan Guele

Lihat berita dan artikel lainnya di Google Berita

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button