Kenaikan Harga Tiket Pulau Komodo, Bupati Manggarai Barat: Setuju dengan Ekosistemnya - WisataHits
Jawa Barat

Kenaikan Harga Tiket Pulau Komodo, Bupati Manggarai Barat: Setuju dengan Ekosistemnya

TEMPO.CO, jakarta – Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi mendukung wacana kenaikan tarif masuk Pulau Komodo untuk membatasi jumlah kunjungan ke Pulau Komodo, Taman Nasional Komodo, Manggarai Barat, NTT.

“Kalau soal Pulau Komodo, saya setuju. Saya melihat ini lebih sebagai batasan jumlah pelancong. Tujuannya untuk melestarikan ekosistem komodo di sana agar ada kelestariannya,” kata Bupati Edi di Labuan Bajo, Minggu 3 Juli 2022.

Berdasarkan informasi yang diterimanya, pembatasan berlaku untuk Pulau Komodo, Pulau Padar dan perairan sekitarnya. Dia menyadari kenaikan harga tiket tentu akan berdampak pada jumlah wisatawan.

Namun, dia mengaku mengetahui dari beberapa dekade lalu bahwa Labuan Bajo juga memiliki banyak komodo. Namun, aktivitas manusia yang datang silih berganti menyebabkan komodo menghilang.

“Kami tidak ingin itu terjadi di Pulau Komodo,” katanya.

Ia mengakui wacana tersebut akan berdampak pada kegiatan ekonomi masyarakat, khususnya para pemangku kepentingan UMKM di sekitar tempat wisata.

Oleh karena itu, kata dia, pemerintah perlu membuat regulasi atau pedoman untuk melindungi masyarakat yang hidupnya bergantung pada dua destinasi wisata tersebut.

“Sehingga mereka tidak terlalu berpengaruh terhadap kebijakan pembatasan jumlah kunjungan ke dua pulau tersebut,” ujarnya lagi.

Dalam kesempatan itu, dia menegaskan dukungannya hanya untuk Pulau Komodo.

Sementara Pulau Rinca yang juga dikenal sebagai Loh Buaya tidak mendapat larangan tersebut. Harga tiket masuk di tempat-tempat yang buka kembali akan tetap normal seperti biasa.

Kini pemerintah daerah sedang berusaha membuka akses wisata di darat agar wisatawan bisa memiliki wisata alternatif selain Pulau Komodo dan Pulau Padar.

Sementara itu, Kepala Balai Taman Nasional Komodo Lukita Awang mengatakan pembangunan fisik Loh Buaya telah selesai. Namun, informasi pembukaan kembali tempat wisata tersebut belum bisa dipastikan karena dekorasi interior pusat informasi tersebut saat ini sedang dalam proses penyelesaian.

Pusat informasi akan menyimpan kerangka komodo, peta area dan sebaran satwa. Sedangkan interior bangunan lain seperti gubuk penjaga hutan dan pondok penelitian masih kosong.

Baca Juga: Keindahan Pulau Komodo Dipromosikan di Dubai Sebagai Bagian dari 7 Keajaiban Alam Dunia

Source: bisnis.tempo.co

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button