Kemenparekraf mendukung pengembangan konektivitas Banyuwangi-Bali Barat - WisataHits
Jawa Timur

Kemenparekraf mendukung pengembangan konektivitas Banyuwangi-Bali Barat

Metro, Suara.com- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendukung pengembangan konektivitas antara Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, dan Bali.

Dukungan tersebut diungkapkan dalam focus group discussion pengembangan konektivitas destinasi pariwisata di Banyuwangi dan Bali Barat di Aula Sabha Swagata Blambangan, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Jumat (28/10/2022).

FGD offline dan online ini dihadiri oleh perwakilan dari berbagai pemangku kepentingan, baik dari pemerintah pusat maupun pemerintah daerah terkait. Turut hadir perwakilan dari Direktorat Jenderal Perlindungan Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Timur dan Bali; Bappeda Kabupaten Jembrana, Bappeda Kabupaten Buleleng, Bappeda Kabupaten Banyuwangi; dan perwakilan Dinas Pariwisata Kabupaten Buleleng; Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jembrana; dan Balai Taman Nasional Bali Barat.

Direktur Pengembangan Destinasi Daerah I Kemenparekraf/Baparekraf Wawan Gunawan mengatakan penggabungan Banyuwangi dan Bali Barat menjadi satu klaster pariwisata sangat relevan karena keduanya memiliki keunikan dan keindahan tersendiri serta menjadi daya tarik bagi wisatawan.

Baca Juga: Dari Banyuwangi Hingga Surabaya, 105 Penyandang Disabilitas Bikin Mensos Risma Kagum Usai Dihibur Delegasi Luar Negeri

Oleh karena itu, harmonisasi antara destinasi yang satu dengan destinasi lainnya mutlak diperlukan agar dapat saling mendukung dan menguatkan serta tidak menimbulkan persaingan.

“Konsep klaster pariwisata bersama diharapkan dapat dikembangkan sehingga dapat memberikan kepuasan dan pengalaman bagi wisatawan untuk meningkatkan lama tinggal dan belanja di suatu destinasi. Ke depan perlu dibuat masterplan atau rencana aksi yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan pariwisata,” jelasnya.

Wawan menambahkan, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran di antara para pemangku kepentingan untuk mendukung rencana kerjasama klaster pariwisata bersama dan sinergi pengembangan pariwisata bersama antara Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Jembrana, Kabupaten Buleleng dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan pemukiman (KLHK) melalui Taman Nasional Bali Barat dan Taman Nasional Baluran.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi Muhammad Yanuarto Bramuda mengungkapkan inisiasi konsep pengembangan konektivitas Banyuwangi dan Bali Barat berawal dari berbagai permasalahan. Diantaranya keluhan wisatawan tentang lamanya penyeberangan dari Pelabuhan Ketapang-Pelabuhan Gilimanuk, banyaknya wisatawan yang ingin melakukan day trip dengan harga terjangkau, dan koneksi antara Banyuwangi dan Bali Barat melalui speedboat.

Oleh karena itu, kolaborasi multistakeholder diharapkan menjadi solusi yang tepat untuk membangun konektivitas Banyuwangi dan Bali Barat.

“Perlu dukungan dari pemerintah pusat, pemerintah daerah dan swasta untuk penyediaan transportasi speedboat, peningkatan dermaga speedboat dan diharapkan ada pertemuan lanjutan untuk membuat paket wisata Bali Barat-Banyuwangi dengan.” berbagai biro perjalanan dan hotel,” kata Yanuarto.

Ipuk Fiestiandani, Bupati Banyuwangi, berharap kegiatan ini bisa menjadi contoh kerjasama antara pemerintah pusat dan berbagai pemerintah provinsi untuk mempererat tali silaturahmi.

“Kegiatan ini akan berdampak pada peningkatan kinerja berbagai elemen terutama peningkatan sektor pariwisata dan industri kreatif, yang dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat dan meningkatkan PAD. Kita perlu bekerja sama dengan cepat dan ini perlu segera dilaksanakan,” kata Ipuk.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button