Kajian persiapan pascatambang BUMDes Wadas Purworejo - WisataHits
Yogyakarta

Kajian persiapan pascatambang BUMDes Wadas Purworejo

Kajian persiapan pascatambang BUMDes Wadas Purworejo

Kajian persiapan pascatambang BUMDes Wadas Purworejo

“Melalui BUMDes, kami bisa ikut memantau penambangan andesit yang awalnya kami tolak,” ujarnya.

Rabu 25 Januari 2023 | 19:02 WIB – ekonomi
Penulis: Kudus. Editor: Hana

KUASAKATACOM, Purworejo – Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo yang sempat viral akibat seluk beluk rencana penambangan andesit, kini bersiap menyambut kemajuan. Hal ini diawali dengan studi banding yang dilakukan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sido Makmur Wadas di empat desa secara bersamaan.

14 Pengurus BUMDes Wada belajar pengelolaan dan pengembangan dari Umbul Nglanggeran di Patuk Gunung Kidul, Tebing Breksi di Prambanan, Kebun Buah Mangunan dan BUMDes Panggung Lestari di Bantul. studi banding berlangsung dari tanggal 21 hingga 22 Januari 2023.

BERITA TERKAIT:
Kajian persiapan pascatambang BUMDes Wadas Purworejo
Kejaksaan Karanganyar menetapkan dua tersangka kasus dugaan korupsi Rp 1,16 miliar
Agrowisata panen buah di Blora yang baru dibuka dua hari lalu ini meraup Rp 50 juta
Pertashop raih 1.207 poin di Jawa Tengah dan DIY
Angka pengangguran tembus 90.000, Bupati Kendal berharap setiap desa punya BUMDes

Direktur BUMDes Wada, Fuad Rofik mengatakan studi banding ini bertujuan untuk mempelajari kunci sukses BUMDes di daerah lain yang mereka kunjungi.

“Kami menyambut baik kemajuan desa kami. Salah satunya pengembangan BUMDes,” ujar Fuad, Rabu (25/1/2023).

Menurutnya, BUMDes merupakan wadah usaha masyarakat desa yang mayoritas pemiliknya diwakili oleh pemerintah desa. Oleh karena itu, upaya peningkatan kesejahteraan warga yang terdampak proyek penggalian batu andesit yang dijadikan pondasi Bendungan Bener harus dikawal oleh lembaga ekonomi desa, dalam hal ini BUMDes Sido Makmur.

Selain fungsi komersial, BUMDes juga menjalankan fungsi sosial dan politik dalam pengerjaan proyek berskala besar. Dia mengungkapkan dalam dialog dan negosiasi dengan Pemprov Jateng dan BBWS Serayu-Opak, pihaknya juga telah meminta BUMDes untuk ikut dalam pelaksanaan dan pengawasan.

“Melalui BUMDes, kami bisa ikut memantau penambangan andesit yang awalnya kami tolak,” ujarnya.

Ke depan, pihaknya ingin merancang masterplan agrowisata pascatambang. Selain jalur hijau, juga akan ada reservoir di puncak bekas tambang. Dia membayangkan rencana induk sebagai agrowisata, di mana waduk di bagian atas akan mengairi pertanian di sekitar lokasi.

Keseriusan BUMDes diharapkan berbanding lurus dengan perhatian sejumlah pihak, terutama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

“Ini membuktikan bahwa kami bersungguh-sungguh. Gubernur juga harus serius mengindahkan niat kita,” ujarnya

Kepala Desa Wadas Fahri Setianto menambahkan, proyek strategis nasional tersebut akan membawa perubahan besar bagi desanya. Menurutnya, proyek tersebut akan membawa perubahan besar bagi desa yang ia kelola, baik dari segi lanskap maupun aspek ekonomi dan sosial budaya. Oleh karena itu, harus mampu meminimalisir dampak negatif dan meningkatkan dampak positif.

“Implikasi positifnya dalam hal ini adalah harus menjadi sarana kesejahteraan bagi masyarakat Desa Wadas. Untuk itu kita perlu belajar dari daerah lain yang sudah berhasil,” ujarnya.

Upaya studi banding itu, kata dia, tak lepas dari dorongan Pemprov Jateng yang berkomitmen meningkatkan kapasitas pengurus dan kelembagaan BUMDes. Selain itu, tentunya juga dilanjutkan dengan pemberian modal.

Sementara itu, Andri Kristanto, Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Purworejo, mengatakan situasi dan kondisi di Desa Wadas semakin kondusif. Tahap ketiga survei tanah sudah dimulai. Dari target 617 kotak, hanya tersisa 8 kotak.

***

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button