Joss! Desa Tertinggi di Jawa Tengah, Terkenal di Eropa Sejak 1911 – Solopos.com
SOLOPOS.COM – Panorama di kawasan Dataran Tinggi Dieng. (freepik)
Solopos.com, WONOSOBO — Dikenal sebagai desa tertinggi di Jawa Tengah, Sembungan memiliki keindahan alam yang memukau. Panorama negeri di atas awan ini bahkan sudah dikenal masyarakat Eropa sejak tahun 1911.
Dikutip dari situs Diengplateau.com, Pada Selasa (5/7/2022), sejumlah manuskrip di Eropa, khususnya di Belanda, menulis tentang keindahan desa wisata yang termasuk wilayah administrasi Kabupaten Kejajar, Kabupaten Wonosobo.
Kampanye Hari Keluarga Federal: Harus Benar, Orang Tua Jangan Pelit Gadget untuk Anak!
Desa ini memiliki pesona keindahan seperti kawasan pegunungan bersalju di Eropa.
Salah satu pesona keindahan yang dicari wisatawan adalah Golden Sunrise di Bukit Sikunir. Selain itu, Desa Sembungan juga menawarkan panorama Danau Cebong yang eksotis.
Sejarah Desa Sembungan
Kampung tertinggi di Jawa Tengah ini diperkirakan berdiri pada tahun 1948, diprakarsai oleh seorang ustadz bernama Kiai Adam Sari. Ia diyakini sebagai Joko Sembung, putra Empu Supo, saudara Sunan Kalijaga.
Makam Kiai Adam Sari berada di atas desa. Hingga saat ini makamnya sering dikunjungi peziarah dari luar kota.
Baca Juga: Desa Tertinggi di Jawa Tengah Tawarkan Keajaiban Salju Eropa
Pada awalnya, sangat sedikit orang yang tinggal di desa Sembungan. Mereka membangun rumah kayu dengan rumput kering atau atap jerami.
Lambat laun, tempat ini tumbuh dan menjadi desa wisata yang terkenal di kawasan Dataran Tinggi Dieng. Desa Sembungan berjarak sekitar 30 menit dari Dieng.
Dikutip dari jadesta.kemenpraf.go.id: Desa Sembungan baru-baru ini bahkan dinobatkan sebagai desa tertinggi di Pulau Jawa oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Baca Juga: Misteri Ikan Keramat Danau Ranjeng Brebes: Berani Ambil, Cari Mati!
Desa Sembungan tidak hanya terletak di dataran tinggi, tetapi juga menawarkan panorama alam yang indah. Desa ini menawarkan eksotisme alam dan budaya, menyuguhkan pemandangan matahari terbit terindah di Asia, Telaga Cebong yang airnya selalu berkilau, dan air terjun Sikarim yang tinggi.
Saat pagi tiba, tepat saat matahari mulai bersinar adalah waktu terbaik untuk menikmati panorama alam di Desa Sembungan.
Kabut yang menyelimuti desa itu mulai terangkat, mencair seperti embun. Kemudian pemandangan di desa Sembungan seperti desa bersalju di pegunungan Eropa.
Source: www.solopos.com