Jokowi rela menggelontorkan Rp 6,5 triliun untuk merevitalisasi pariwisata RI - WisataHits
Jawa Tengah

Jokowi rela menggelontorkan Rp 6,5 triliun untuk merevitalisasi pariwisata RI

Jokowi rela menggelontorkan Rp 6,5 triliun untuk merevitalisasi pariwisata RI

Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah bertujuan untuk meningkatkan jumlah perjalanan wisatawan domestik menjadi 1,4 miliar perjalanan tahun ini. Jumlah ini hampir dua kali lipat dari jumlah perjalanan tahun lalu sebanyak 800 juta perjalanan.

Hal itu disampaikan Odo RM Manuhutu, Deputi Koordinator Pariwisata dan Industri Kreatif, Kementerian Kemaritiman dan Investasi, dalam Laporan Transparansi dan Akuntabilitas (LTABI) Bank Indonesia Tahun 2022 pada Senin (30/01/2023).

Odo mengatakan dari keseluruhan tujuan, pemerintah fokus membuat 90% berasal dari wisatawan domestik, tinggal 10% bergantung pada wisatawan asing.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Untuk mencapai tujuan tersebut, pemerintah meningkatkan fasilitas infrastruktur wisata. Tidak tanggung-tanggung, menurut Odo, anggarannya mencapai Rp 6,5 triliun.

“Istilahnya kita perkuat sektor domestik, dan upaya penguatan sektor domestik itu peran pemerintah. Tahun ini kami berupaya mengucurkan dana sekitar Rp6,5 triliun terutama untuk membangun sarana dan prasarana infrastruktur, aksesibilitas dan amenitas di 5 DPSP,” ujar Odo dalam acara Transparansi dan Akuntabilitas Bank Indonesia (LTABI) 2022, Senin (30 Januari 2023).

Lima destinasi wisata prioritas (DPSP) tersebut adalah Danau Toba di Sumatera Utara, Borobudur di Jawa Tengah, Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB), Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Likupang di Sulawesi Utara (Sulawesi Utara). ). .

Odo mengatakan, kebijakan pemerintah di bidang pariwisata tahun ini telah bergeser dari semula menjalankan promosi menjadi fokus pada perbaikan infrastruktur pariwisata di berbagai destinasi wisata. Ia mengungkapkan, hal itu dilakukan karena pemerintah belajar dari negara maju yang lebih banyak berinvestasi di sektor infrastruktur ketimbang di sektor ekstraksi.

“Tujuannya untuk belajar dari negara-negara maju, mereka tidak berinvestasi di periklanan tapi di infrastruktur. Dan kalau infrastrukturnya bagus, destinasinya bagus dan ada atraksinya, otomatis wisatawan akan berdatangan, baik dari dalam maupun luar negeri. Jadi yang ingin kita ubah adalah periklanan, bukan? Namun yang lebih penting adalah pengembangan aspek destinasi dan daya tariknya,” ujarnya.

Upaya tersebut sekaligus menghidupkan kembali sektor pariwisata yang terhenti selama pandemi Covid-19.

[Gambas:Video CNBC]

artikel berikutnya

Jokowi: Perekonomian RI bisa anjlok -17% saat lockdown di awal Covid

(haa/haa)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button