Jembatan terhubung, 4.000 warga desa di Trenggalek tidak lagi terisolasi - WisataHits
Jawa Timur

Jembatan terhubung, 4.000 warga desa di Trenggalek tidak lagi terisolasi

Jembatan terhubung, 4.000 warga desa di Trenggalek tidak lagi terisolasi

Trengalek

4.000 warga Desa Sawahan, Watulimo, Trenggalek kini bisa bernafas lega. Jalan akses utama, terputus karena banjir, terhubung ke Jembatan Bailey. Jembatan tersebut diresmikan langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Gubernur mengatakan, saat musim bencana hidrometeorologi di Trenggalek akhir 2022, Pemprov Jatim segera turun tangan memperbaiki rangkaian tiga jembatan akses yang terputus.

Dua jembatan di Desa Bangun-Bendoroto, Kecamatan Sawahan dan Desa Sawahan, Kecamatan Watulimo dibangun kembali dengan gaya Bailey, sedangkan satu jembatan diperbaiki di tingkat bawah.

“Dua jembatan itu merupakan jembatan kehidupan masyarakat agar terhubung lebih cepat, mudah, murah, dll,” kata Khofifah Indar Parawansa, Senin (23/01/2023).

Jembatan Trenggalek BaileyJembatan Trenggalek Bailey yang terhubung (Foto: Adhar Muttaqin)

Ia berharap konektivitas tersebut dapat memulihkan sektor ekonomi masyarakat dan destinasi wisata di sana. Karena sebelum Jembatan Bailey dibangun, warga membangun jembatan sementara dari bambu.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga Jatim Edy Tambeng Widjaja mengatakan, jembatan Mukus di Desa Sawahan, Kecamatan Watulimo, memiliki dimensi 27 x 3,5 meter dan daya dukung maksimal 10 ton.

“Kemudian untuk Jembatan Bendoroto-Bangun 24 x 3,5 meter dengan daya tampung maksimal 10 ton. Pada kegiatan pascabencana kemarin, kami memperbaiki tiga, meminjamkan dua jembatan Beiley dan memperbaiki pondasi Jembatan Kedung Buceng,” ujarnya kepada Edy Tambeng.

Proses perbaikan infrastruktur darurat itu menelan biaya sekitar Rp 4 miliar Pembangunan jembatan rangka baja akan berjalan hingga jembatan permanen dibangun kembali.

“Usia pakai bisa sampai 10 tahun dalam kondisi normal, tapi dengan perawatan yang tepat, baut yang berkarat perlu dikencangkan dan diperbaiki, bisa sampai 50 tahun,” jelasnya.

Trenggalek, Bupati Mochamad Nur Arifin, secara terpisah membenarkan dan mengaku berterima kasih atas pemasangan dua jembatan Beiley dan perbaikan permanennya. Menurutnya, ketiga jembatan yang dikelola Pemprov Jatim itu merupakan pintu gerbang penting bagi masyarakat.

“Jembatan Mukus merupakan pintu gerbang utama bagi 4.000 warga Sawahan, sekaligus sebagai pintu gerbang destinasi wisata. Rombongan turis langsung mampir setelah selesai kemarin,” kata Arifin.

Jembatan Bendoroto-Bangun juga merupakan pintu gerbang penting bagi masyarakat karena infrastruktur ini merupakan penghubung utama antara Kecamatan Watulimo dan Munjungan.

“Saat banjir kemarin, Munjungan nyaris terisolir karena Jembatan Bendoroto jebol dan jalur menuju Munjungan dari Kabupaten Kampak longsor,” katanya.

Saksikan video Trenggalek banjir, jembatan antar dusun jebol
[Gambas:Video 20detik]
(abq/iwd)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button