Jembatan Kaca Tinjomoyo yang ditunggu-tunggu akhirnya siap, tapi belum bisa digunakan, kenapa?
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang Sih Rianung menjelaskan progres Jembatan Kaca Tinjomoyo, Jumat (1/6/2023). (Foto. Mushonifin/sigjateng.id)
SEMARANG (Sigi Jateng) – Jembatan Kaca Tinjomoyo selesai dibangun dengan anggaran Rp 10 miliar. Namun, proyek yang dimulai pada 2019 itu belum bisa dibuka untuk umum.
Proyek ini sendiri sempat mengalami kendala dalam pembangunannya, mulai dari terminasi akibat pandemi Covid-19 di tahun 2020, kegagalan konstruksi di tahun 2021, hingga pelaksanaan tender ulang dan penganggaran selanjutnya, akhirnya selesai sesuai target masa kontrak yaitu akhir Desember 2022.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang Sih Rianung mengatakan, perbaikan jalan akses ini memakan waktu sekitar satu minggu.
“Jembatan kaca sudah dibangun, saat ini kami sedang melakukan perbaikan di pintu masuk. Dari segi penyelesaian ya karena jalan menuju jembatan kaca kemarin rusak ditabrak truk material,” kata Rianung, Jumat (1/6/2023).
Diharapkan menjadi salah satu destinasi wisata alam baru di Kota Semarang, jembatan kaca ini tingginya sekitar 20 meter dengan view langsung sungai di bawah jembatan. Jembatan itu kini memiliki lebar 2,6 meter dan panjang 40 meter.
“Kami menggunakan tempered glass setebal 5 sentimeter dan memiliki tiga lapisan,” jelasnya.
Uniknya, jembatan kaca di kawasan hutan Tinjomoyo ini memiliki efek keretakan di bagian tengah jembatan. Menurut Rianung, ini yang membedakannya dengan jembatan kaca di daerah lain. Diakuinya, nantinya akan ada aturan khusus bagi wisatawan yang datang ke Jembatan Kaca.
“Nanti ada efek retak di tengah jembatan. Mungkin saran saya, bagi yang memiliki penyakit jantung atau trauma dari ketinggian tidak perlu memaksakan diri untuk berjalan melewati jembatan kaca ini. Karena dari jembatan kaca, pemandangan ke bawah akan terlihat sangat tinggi dan cukup memacu adrenalin,” ujarnya.
Rianung mengatakan pengelolaan Jembatan Kaca akan diserahkan kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang. Aturan pembatasan pengunjung yang melintasi jembatan kaca serta kekuatan jembatan kaca ini juga akan disepakati dengan otoritas terkait.
“Termasuk tiket, nanti kita koordinasikan lagi. Kami juga meminta seseorang untuk berjaga-jaga agar pengunjung tidak melompat-lompat. Kalau ada masalah saat launching, mungkin dalam waktu dekat ini,” ujarnya. (Mushonifin)
Baca lebih banyak berita
Source: news.google.com