Jawa Tengah dan Swiss membahas kerja sama pariwisata dalam perdagangan karbon - WisataHits
Jawa Tengah

Jawa Tengah dan Swiss membahas kerja sama pariwisata dalam perdagangan karbon

jakarta

Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menerima kunjungan Direktur Perburuhan dan Ekonomi Kementerian Sekretariat Swiss, Boris Zürcher. Mereka berbicara tentang peningkatan kerjasama antara Jawa Tengah dan pemerintah Swiss.

“Pertemuan ini bertujuan untuk meningkatkan kerjasama, dan beberapa kerjasama telah dilakukan. Salah satunya terkait pelatihan dan peningkatan kapasitas, beberapa di antaranya bekerjasama dengan Kadin Jateng,” kata Ganjar dalam keterangan tertulis, Rabu (23/11/2022). ).

Dalam pertemuan yang digelar kemarin (22/11) di ruang rapat Kantor Gubernur Jateng, Ganjar menawarkan sejumlah potensi kerjasama, di antaranya potensi investasi di berbagai sektor serta destinasi wisata di Jateng.

Ganjar menyatakan Swiss merupakan negara dengan realisasi investasi terbesar ke-7 di Jawa Tengah. Diketahui realisasi investasi pada tahun 2022 mencapai $50,285.80. Oleh karena itu, iklim kerjasama yang telah terjalin harus dipertahankan dan ditingkatkan agar hubungan keduanya tetap lancar.

Oleh karena itu, Ganjar mengatakan mengingat potensi mangga dan hutan yang cukup besar di Jawa Tengah, pihaknya masih menjajaki sejumlah peluang investasi, termasuk kerja sama perdagangan karbon, yang disampaikan Ganjar kepada delegasi Swiss.

Peningkatan kerjasama antara Jawa Tengah dan Swiss diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah, bahkan nasional.

“Maka itu menarik bagaimana karbon diperdagangkan. Perdagangan karbon ini menjadi topik yang cukup menarik. Jateng punya potensi ini dan kami menanam mangrove, kami menjaga hutan, sebenarnya kami juga bisa berdagang di sana,” jelas Ganjar.

“Swiss selalu berbicara tentang teknologi tinggi dan kualitas yang sangat tinggi. Jadi jika kita bisa melanjutkan kerja sama ini, maka kita memiliki keuntungan yang besar,” tambahnya.

Sementara itu, Boris yang mewakili delegasi Swiss mengatakan, selama ini pemerintah Swiss dan Indonesia telah membangun kerja sama yang cukup lama dan terjalin dengan baik. Agar tujuan kerja sama meningkat dan juga agar para pihak yang bekerja sama saling menguntungkan, Pemerintah Swiss akan melanjutkan kerja sama ini, khususnya dengan Provinsi Jawa Tengah, lanjut Boris.

“Kami sudah memiliki kerjasama yang baik dengan pemerintah pusat dan Indonesia, dan kami memiliki beberapa proyek yang sedang berjalan di Jawa Tengah. Kami akan melanjutkan apa yang sudah ada dan memperdalam kerja sama yang sudah ada dengan Pemprov Jateng saat ini,” kata Boris.

Boris mengatakan, kerja sama antara Swiss dan Jawa Tengah merupakan kerja sama jangka panjang. Karena pemerintah Swiss dan Indonesia telah menyepakati perjanjian perdagangan bebas antara kedua negara sehingga peningkatan kerjasama antara keduanya berjalan dengan lancar dan mudah.

“Kami memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan Indonesia dan gubernur menunjukkan kepada kami bagan investasi asing di Jawa Tengah. Kami di sini untuk jangka panjang, kami tidak di sini untuk selamanya atau selamanya, tetapi kami di sini untuk jangka panjang dan akan bekerja bahu membahu dengan Java. Tengah,” kata Boris.

Boris juga mengapresiasi iklim usaha di Jawa Tengah di bawah kepemimpinan Ganjar yang semakin kondusif dengan adanya Program Pelayanan Terpadu (PTSP) yang efektif dan ramah investor satu atap.

Sebagai informasi: Realisasi investasi perusahaan Swiss di Jawa Tengah dari tahun 2016 hingga 2022 pada triwulan III meliputi beberapa sektor. Ini termasuk Nestle Indonesia di Batang ($90.413), OMYA Indonesia di Rembang ($6.551), Aquafarm Nusantara di Semarang ($3.561) dan masih banyak lagi.

Simak video “Ganjar Tanggapi Isu Pelarangan di Luar Jateng: Iya, Tapi…”
[Gambas:Video 20detik]
(pf/ega)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button