Jatuh dari ketinggian 7 meter di objek wisata Citumang, turis asal Purbalingga meninggal - WisataHits
Jawa Barat

Jatuh dari ketinggian 7 meter di objek wisata Citumang, turis asal Purbalingga meninggal

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN – Seorang turis asal Purbalingga, Jawa Tengah, tewas di Pangandaran setelah melakukan jungkir balik dari ketinggian 7 meter.

Menurut informasi dari Tribunjabar.id, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 09.30 WIB pada Senin (8/8/2022) di Objek Wisata Citumang, Dusun Bantarsari, Desa Bojong, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran.

Korban bernama Mujamil (30) merupakan wisatawan asal Dusun Pandansari, Desa Pandansari, Kecamatan Kejobong, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah.

Seorang warga Pangandaran yang melaporkan kejadian tersebut mengatakan Eris setelah korban melompat dari ketinggian 7 meter ke Sungai Citumang, korban meninggal dunia saat dirawat oleh tim medis di RSUD Pandega Pangandaran.

Pertama, Saksi 1 bernama Oman (18), Saksi 2 bernama Ajat (43) dan Saksi 3 bernama Mansyur (47) merupakan turis unggulan dari Bandung.

Kemudian korban (Mujamil) digiring mengitari goa oleh Saksi 1 dimana ia melompat dengan ketinggian 7 meter.

Saksi 1 memberikan contoh bagaimana cara melompat yang benar dari ketinggian 7 m.

“Namun pada saat korban melompat, Saksi 1 melihat cara korban melompat tidak sesuai dengan yang digambarkan oleh Saksi 1, justru korban melompat ke jungkir balik atau jungkir balik yang menyebabkan korban terjatuh dari permukaan air jatuh korban. posisi kepala dan dada pertama kali menyentuh permukaan air,” kata Eris dalam laporannya yang dibagikan kepada Tribunjabar.id, Senin malam (28/8).

Dan akhirnya membuat korban pingsan, Saksi 1 meminta bantuan Saksi 2 dan Saksi 3 untuk dibawa ke tepi sungai.

Tak lama berselang, korban langsung dievakuasi ke RSUD Pandega Pangandaran.

Saat korban tiba di RSUD Pandega Pangandaran dan dirawat oleh petugas medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan.

“Korban dinyatakan meninggal, namun pihak keluarga menerima bahwa apa yang menimpa korban adalah musibah. Dan pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi,” katanya.

Source: jabar.tribunnews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button