Jangan tertipu! Borobudur tidak masuk dalam daftar 7 keajaiban dunia, ini faktanya - WisataHits
Yogyakarta

Jangan tertipu! Borobudur tidak masuk dalam daftar 7 keajaiban dunia, ini faktanya

Bisnis.com, JAKARTA – Fakta bahwa Candi Borobudur bukanlah salah satu dari tujuh keajaiban dunia baru.

Berawal dari sebuah pernyataan YouTuber Leonardo Edwin, salah satu anggota PERMIAS (Persatuan Pelajar Indonesia di Amerika Serikat) yang membagi ilmunya tentang Borobudur dan menyadari bahwa telah terjadi kesalahpahaman dimana banyak orang menganggap Borobudur sebagai salah satu dari 7 keajaiban dunia.

“Dulu saya juga percaya bahwa Borobudur adalah salah satu dari 7 keajaiban dunia. Tapi ternyata itu salah paham, guys. FYI, Borobudur tidak pernah masuk dalam Keajaiban Dunia. Itu masuk nominasi ya, tapi tidak pernah jadi salah satunya,” ujarnya melalui Instagram Story, Kamis (14/7/2022).

Bahkan, Borobudur baru masuk dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1991, namun belum pernah masuk dalam daftar Tujuh Keajaiban Dunia atau New 7 Wonders of the World. Candi ini juga tidak masuk dalam 7 Keajaiban Dunia Kuno, 7 Keajaiban Abad Pertengahan, atau daftar 7 keajaiban lainnya.

Lantas apa saja fakta terkait absennya Candi Borobudur dalam 7 Keajaiban Dunia?

Awal dari penentuan 7 keajaiban dunia

Sesuai Penjaga, itu dimulai oleh Antipater Sidon, seorang musafir dari Yunani kuno. Dalam puisinya (sekitar 140 SM) ia menyebutkan beberapa situs menarik.

Tempat-tempat tersebut adalah Taman Gantung Babel, Patung Zeus di Olympia, Piramida Mesir, Mausoleum Halicarnassus, Kuil Artemis di Zeus di Yunani, Colossus of Rhodes dan Pharos of Alexandria.

BACA JUGA: Gelombang Tinggi, Beberapa Wisatawan Batalkan Kunjungan ke Bantul

Rekor dengan 7 tempat tersebut menjadi terkenal dan menggugah rasa penasaran penduduk dunia tentang ketujuh tempat tersebut. Berdasarkan hal tersebut, budaya menentukan 7 keajaiban dunia.

Mengingat bahwa daftar asli dari 7 mukjizat berasal dari abad ke-2 SM. (BC) dan hanya satu peserta yang tersisa (Piramida Giza). Akhirnya, pada tahun 2000, menurut Encyclopaedia Britannica, sebuah yayasan Swiss New Open World Corporation (NOWC) meluncurkan kampanye lain untuk menentukan 7 keajaiban dunia yang baru.

Seperti diketahui, pemilihan 7 keajaiban dunia tidak ada hubungannya dengan UNESCO. Kampanye ini dimulai pada tahun 2000 dan diumumkan pada tahun 2007. Ini menghasilkan 7 area terpilih, yang diabadikan sebagai 7 keajaiban dunia menurut New Open World Corporation:

1. Colosseum Italia
2. Tembok Besar Tiongkok
3. Petra Jordan
4. Machu Picchu di Peru
5. Taj Mahal . India
6. Patung Kristus Sang Penebus di Brasil
7. Chichen Itza di Meksiko

Candi Borobudur masuk nominasi

Di awal pencalonan, Candi Borobudur menduduki peringkat 176 di antara 7 Keajaiban Dunia. Sayangnya, Candi Borobudur tidak masuk dalam peringkat 77 besar untuk pindah ke tingkat selanjutnya. Selain Borobudur, Indonesia juga termasuk sawah terasering Tegallalang di Bali. Sayangnya, sawah ini juga tidak lolos ke tahap selanjutnya

Sistem rating menuai banyak kritik

Pemungutan suara dilakukan secara bertahap dari tahun 2000 hingga 2007. Meski pemilu dihadiri hingga 100 juta pemilih, sistem penilaian yang menggunakan suara terbanyak menuai banyak kritik. Hal ini dikarenakan 7 tempat yang mendapat suara terbanyak merupakan tempat populer yang banyak dikunjungi orang dan dianggap kurang representatif.

Sebagai informasi, panitia menyiapkan 7 panelis untuk menyeleksi 21 finalis dari 77 destinasi yang diikutsertakan.

Ketujuh panelis tersebut adalah arsitek dari berbagai belahan dunia. Mereka adalah Aziz Tayob, Cesar Pelli, Zaha Hadid, Harry Seidler, Tadao Ando, ​​Walikota Federico Zaragoza dan Yunho Chang. Pemilihan ahli internasional didasarkan pada kepentingan arsitektur dan budaya dan keindahan monumen dan struktur.

UNESCO mencantumkan Borobudur sebagai Situs Warisan Dunia

Meskipun candi megah ini pernah memenangkan polling untuk dimasukkan dalam 7 keajaiban dunia baru dan lama. Namun, ada beberapa alasan mengapa UNESCO menetapkan Borobudur sebagai Situs Warisan Dunia karena bangunan candinya yang unik dengan arsitektur yang luar biasa. Pasalnya, setiap bangunan di Borobudur memiliki ciri khas dan makna tersendiri.

Selain itu, ada beberapa kriteria lain mengapa candi bergaya Buddha ini dinyatakan sebagai Situs Warisan Dunia, antara lain:

Kriteria pertama: Kompleks Borobudur adalah mahakarya arsitektur Buddha. Hal ini karena Borobudur menggabungkan stupa, candi dan gunung dalam bangunannya.

Kriteria Kedua: Candi Borobudur adalah contoh seni dan arsitektur yang luar biasa di Indonesia, khususnya pada abad ke-8 dan akhir abad ke-9 Masehi.

Kriteria ketiga: Borobudur telah berhasil menggambarkan konsep Buddhis untuk mencapai Nirwana, yang ditunjukkan melalui pembangunan candi.

Lebih lanjut, Pengkaji Konservasi dari Balai Konservasi Brahmantara Borobudur menambahkan bahwa proses pembuatannya sendiri sudah merupakan keajaiban dari sudut pandang ilmiah saat itu. Candi Borobudur disusun dengan teknik interlock, yaitu teknik yang menyerupai jigsaw puzzle.

Hal ini terlihat dari susunan batu candi di bawah dan gapuranya. Maka bagian batu yang akan disusun telah dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat disusun dengan teknik saling mengunci.

Source: news.harianjogja.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button