Inilah gaya traveling traveler Indonesia 2022: destinasi berdasarkan durasi
Ilustrasi traveler di bandara memakai masker Foto: Shutterstock Tahun 2022 tak hanya digambarkan sebagai momen kebangkitan industri pariwisata pascapandemi. Pemulihan industri perjalanan juga sedang tren Bepergian Wisatawan bergantian mengikuti dinamika yang muncul untuk mengungkap pola Bepergian Turis sepanjang 2022, Pegipegi mensurvei lebih dari 450 pelanggan di seluruh Indonesia selama periode 2-25 November 2022.
“Laporan Perjalanan Pegipegi 2022 mengungkap sejumlah insight menarik terkait perilaku berwisata masyarakat tahun ini,” ujar Vice President Commerce and Marketing Pegipegi Ryan Kartawidjaja seperti dikutip dari keterangan resminya.
Lalu apa polanya Bepergian Wisatawan Indonesia 2022. Berikut ulasannya.
Pola Perjalanan Wisata Indonesia Tahun 2022
49 persen dari mereka yang disurvei melakukan perjalanan lebih dari lima kali
Ilustrasi sepatu untuk bepergian. Foto: Olena Yakobchuk/Shutterstock
Pada tahun 2022, 49 persen dari mereka yang disurvei akan melakukan perjalanan lebih dari lima kali. Sedangkan 44 persen lainnya melakukan perjalanan sekitar 2-5 kali. Survei juga menunjukkan durasi perjalanan Bepergian yang paling banyak diminati wisatawan Indonesia pada tahun 2022. Dari semua responden, 62 persen melakukannya Bepergian selama 1-3 hari dan 26 persen lainnya selama 4-7 hari.
Berdasarkan data ini, berarti semakin banyak orang yang menghabiskan waktu yang relatif singkat dalam perjalanannya, yang sebagian besar memilih untuk bepergian saat ini. akhir pekan.
Pada tahun 2022, hampir 60 persen dari mereka yang disurvei akan memutuskan untuk bepergian ke luar kota. Sementara itu, sebanyak 37 persen responden lainnya memilih melanjutkan perjalanan di dalam kota yang mereka tinggali. Sedangkan responden lainnya memilih Bepergian luar negeri.
Saat bepergian, 42 persen dari mereka yang disurvei bepergian dengan keluarga mereka. Sementara sekitar 25 persen responden memilih Bepergian dengan pasangan dan 18,6 persen melakukannya bepergian sendiri. Sementara hampir 15 persen responden memilih bepergian bersama teman-temannya.
Preferensi utama saat bepergian
Ilustrasi seorang musafir dalam perjalanan mewah Foto: Shutter Stock
Sekitar 61 persen dari mereka yang disurvei melakukannya Bepergian untuk mengisi waktu liburan. Sementara 20 persen dari mereka yang disurvei terlibat dalam bisnis atau pekerjaan.
Kemudian kebutuhan untuk mengunjungi keluarga atau teman sebesar 11 persen, dan sisanya untuk memenuhi janji atau kebutuhan khusus.
Ada dua preferensi responden utama saat Bepergian. Lagi pula, 71 persen dari mereka yang disurvei melakukannya Bepergian karena ingin menikmati saat-saat penyembuhan atau refreshing dengan mencari suasana baru, sedangkan 59 persen responden Bepergian Menghabiskan waktu bersama keluarga tercinta.
Perencanaan dan Durasi Perjalanan
Presentasi rencana perjalanan. Foto: Shutterstock
Selain preferensi, ternyata wisatawan Indonesia memiliki rencana perjalanan dan durasi yang berbeda-beda.
Sekitar 27 persen dari mereka yang disurvei merencanakan perjalanan mereka sekitar 3-7 hari sebelum keberangkatan. Diikuti oleh hampir 24 persen responden yang merencanakan perjalanan 1-2 minggu sebelum keberangkatan.
Sedangkan 23 persen responden lainnya memilih merencanakan perjalanan dalam 1-3 hari.
Namun, mayoritas responden setuju untuk memprioritaskan pencarian tips harga hotel dan tiket kereta api (naik 85 persen) dan berbagai atraksi wisata dan kuliner di destinasi (naik 67 persen) saat merencanakan. Bepergian.
Temuan ini menunjukkan hubungan antara perencanaan masyarakat dan waktu perjalanan yang cenderung pendek pada intensitas tinggi.
Selain itu, masyarakat Indonesia sangat sensitif terhadap harga tiket dan akomodasi sehingga menjadi pertimbangan utama Bepergian.
Dalam hal reservasi perjalanan, pemesanan melalui agen perjalanan online (OTA) diminta oleh 87 persen dari mereka yang disurvei.
Di sisi lain, sekitar 38 persen responden juga mengandalkan aplikasi atau website resmi dari hotel dan penyedia jasa perjalanan lainnya untuk kebutuhan perjalanan mereka.
“Kehadiran OTA diminati masyarakat Indonesia karena menawarkan berbagai kemudahan untuk melakukan perjalanan sesuka hati hanya dengan satu aplikasi. Proses yang ditawarkan cepat, mudah, dan terjangkau mulai dari variasi produk, fitur, cara pembayaran hingga promosi yang menguntungkan-” ujar Ryan.
Alokasi anggaran untuk perjalanan
Ilustrasi anggaran. Foto: Shutterstock
Mayoritas responden, sekitar 82 persen, menugaskan anggaran secara rinci sesuai kebutuhan Bepergian.
Ini termasuk biaya untuk transportasi, akomodasi, konsumsi dan kebutuhan lainnya. Kisaran alokasi anggaran yang dibelanjakan responden untuk berwisata berkisar antara Rp 1 hingga 3 juta (36 persen) dan Rp 3 hingga 5 juta (25 persen).
Dengan dominasi jangkauan anggaran Rp 1 juta hingga Rp 5 juta, Pegipegi melihat fenomena perjalanan hemat – salah satu prinsip perjalanan dengan biaya minimal – sebagai tren masa depan industri pariwisata.
Hal ini didukung oleh hasil penelitian Pegipegi sebelumnya tentang median harga hotel, dimana pengeluaran untuk akomodasi berkisar antara Rp250.000 hingga Rp500.000. Oleh karena itu, banyak perusahaan akomodasi menawarkan harga akomodasi dalam kisaran ini.
Fasilitas akomodasi pilihan
Foto Gambar Properti: Shutter Stock
Pegipegi juga menemukan bahwa kamar yang nyaman, lokasi yang strategis, dan personal service yang baik menjadi tiga aspek utama yang dicari wisatawan saat menginap di hotel.
Dilanjutkan dengan aspek lainnya yaitu harga terjangkau, AC dingin, akses WiFi lancar, kamar mandi bersih, sarapan pagi enak, tempat parkir luas, kasur nyaman, fasilitas lengkap dan kolam renang.
Hasil ini berdasarkan pengolahan data internal Pegipegi terkait review positif (skor di atas 8) yang diterima dari pengguna hotel bintang dua hingga lima di destinasi populer seperti Jakarta, Surabaya, Malang, Bogor, Bekasi, Tangerang, Bali, Semarang, dan Yogyakarta. .
Periode peninjauan dalam dua bulan terakhir yaitu 01 September hingga 21 November 2022.
Destinasi populer di dalam dan luar negeri
Ilustrasi Wisatawan di Candi Borobudur. Foto: Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif Republik Indonesia
Kemudian, berdasarkan data internal Pegipegi, destinasi domestik populer 2022 adalah Bandung, Yogyakarta, Jakarta, Malang, Bali, Semarang, Surabaya, Bogor, Solo, Banjarmasin, Medan, Makassar, Batam, dan Pekanbaru.
Tren destinasi domestik tersebut masih serupa dengan data Travel Report 2021 karena kota-kota tersebut memiliki ragam destinasi menarik yang didukung oleh layanan akomodasi yang memadai dan beragam serta akses transportasi.
Di sisi lain, pulihnya kondisi dan fleksibilitas regulasi perjalanan pascapandemi di Indonesia semakin menyebar pola pergerakan perjalanan wisatawan.
Tujuan internasional adalah Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, Jepang dan Australia. Perjalanan internasional semakin diminati publik karena perbatasan sejumlah negara dibuka dan peraturan perjalanan bagi wisatawan menjadi lebih fleksibel.
“Hasil ini menunjukkan antusiasme Bepergian masyarakat masih tinggi. Oleh karena itu, untuk mendukung semangat dalam menyambut akhir tahun 2022, Pegipegi menghadirkan program Pegipegi Time 12.12 dengan harga spesial mulai dari Rp 120.000 untuk booking hotel, tiket pesawat, tiket kereta api serta tiket bus dan travel, baik travel domestik maupun internasional. pungkas Ryan.
Source: news.google.com