Inflasi Ancam Perekonomian Indonesia 2023, DPRD Jogja Desak Pemkot Bergotong-royong Siapkan Lahan Tanpa Tunda - WisataHits
Yogyakarta

Inflasi Ancam Perekonomian Indonesia 2023, DPRD Jogja Desak Pemkot Bergotong-royong Siapkan Lahan Tanpa Tunda

MATA INDONESIA, YOGYAKARTA – Ancaman inflasi terus membayangi perekonomian Indonesia, tak terkecuali di Kota Yogyakarta. Situasi ini diperparah dengan minimnya kemandirian Jogja dalam menyediakan kebutuhan pokok.

Ketua Komite B DPRD Kota Jogja Susanto Dwi Antoro menilai Kota Jogja masih bergantung pada pasokan dari daerah lain. Hal ini berimbas pada Kota Jogja yang merupakan daerah konsumsi.

“Kebutuhan potensial (bahan pokok) bisa dibilang berisiko,” katanya, Sabtu, 8 Oktober 2022 di Komplek Balai Kota Timoho Yogyakarta.

Politisi PDIP ini mengatakan, dirinya mengusulkan inovasi terkait pengiriman sembako ke Kota Yogyakarta, inovasi tersebut juga menjadi bahan kajian inisiatif bersama komisinya.

“Kami mendorong Kementerian Pertanian dan Pangan untuk membeli lahan pertanian di sekitar kota Jogja untuk dijadikan lahan atau lumbung. Pemkot harus mulai bekerja sama dengan daerah lain untuk mewujudkannya,” katanya.

Antoro kemudian membeberkan fakta di lapangan, ada beberapa mahasiswa yang bisa membeli tanah di studi DIY. Sehingga ia berharap Pemkot Yogyakarta bisa melakukan hal yang sama. Ia menjelaskan, pemerintah kota bisa memasok bahan baku melalui lahan yang dimilikinya. Sehingga pasokan bahan baku untuk kota Yogyakarta terjamin.

“Perbaiki dengan pembeli tanah, tanam untuk menciptakan apa yang disebut kebutuhan tenaga kerja. Dan kedua, transfer ilmu kepada masyarakat di sekitar lokasi yang dijadikan lahan pertanian milik Pemkot Yogyakarta,” pungkas dia.

Ketua Tim Perumusan Kebijakan Ekonomi dan Fiskal Daerah Bank Indonesia Perwakilan DIY Rifat Pasha mengatakan, tren inflasi di Kota Jogja lebih besar dari Jawa Tengah dan nasional.

Laju inflasi di Jawa sebesar 4,46 persen year-on-year (yoy). Sementara itu, inflasi nasional sebesar 4,94 persen year-on-year. Namun berdasarkan data hingga pertengahan 2022 sudah mencapai 5,7 persen year-on-year di kota Jogja. Jadi, menurutnya, hal itu menunjukkan tanda pengendalian inflasi yang cukup ketat.

“Makanan pokok yang membawa banyak bobot mempengaruhi inflasi perbaikan rumah,” katanya.

Menurut polanya, kenaikan harga sembako di Kota Jogja terjadi pada setiap perayaan hari besar keagamaan dan libur panjang. Karena daerah ini merupakan tujuan wisata. Kunjungan wisatawan juga meningkatkan permintaan kebutuhan pokok. Akibatnya, harga bahan-bahan ini akan meningkat.

“Dan musim sekolah baru, karena Yogyakarta adalah kota pelajar. Kami memperkirakan ada sekitar 400.000 mahasiswa di Yogyakarta. Itu juga berpengaruh pada jumlah permintaan,” katanya.

Menyikapi potensi inflasi pada tahun 2023, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY mengintensifkan operasi pasar dan pasar murah hingga Desember 2022 untuk mengendalikan laju inflasi di provinsi ini.

“Kami terus mengintensifkan operasi pasar dan pasar murah. Kami berharap masyarakat bisa mengakses pangan dengan harga terjangkau,” kata Syam Arjayanti, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY.

Reporter: Abraar

Source: www.minews.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button