Gunung Merapi mengeluarkan lahar jatuh 6 kali dalam seminggu, status siaga - WisataHits
Yogyakarta

Gunung Merapi mengeluarkan lahar jatuh 6 kali dalam seminggu, status siaga

TEMPO.CO, jakarta – Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengatakan Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta mengeluarkan enam aliran lahar selama pengamatan dari 30 September hingga 6 Oktober 2022.

“Terpantau lima kali longsoran lahar minggu ini di barat daya, dominan di sungai Bebeng dengan jarak longsor maksimum 1.800 meter dan sekali di barat (hulu Kali Putih) dengan jarak longsor 800 meter,” kata Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso. demikian dalam salah satu keterangan tertulisnya di Yogyakarta, Sabtu, 8 Oktober 2022.

Agus mengatakan berdasarkan analisis morfologi stasiun kamera Tunggularum, Babadan 2 dan Ngepos, kubah barat daya dan kubah tengah masih menunjukkan pertumbuhan, tetapi tidak ada perubahan morfologi yang signifikan.

Volume kubah Merapi barat daya masih dihitung 1.626.000 meter kubik, dan untuk kubah tengah 2.772.000 meter kubik.

Menurut dia, intensitas gempa Merapi pekan lalu masih tinggi. Selama kurun waktu tersebut, Gunung Merapi mengalami 273 gempa vulkanik dalam, dua gempa vulkanik dangkal, 260 gempa multifase, 456 longsoran, 64 badai, dan tiga gempa tektonik.

Sementara itu, deformasi Gunung Merapi yang dipantau dengan EDM dan GPS pekan ini tidak menunjukkan perubahan yang signifikan.

Hingga saat ini, BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi di perbatasan antara Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada Level III atau Siaga.

Aliran lahar dan awan panas dari Gunung Merapi dapat mempengaruhi wilayah di sektor selatan-barat daya, antara lain Sungai Boyong (maksimal lima kilometer) dan sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng (maksimal tujuh kilometer).

Selain itu, aliran lahar dan awan panas dari Gunung Merapi dapat mempengaruhi wilayah di sektor tenggara, antara lain Sungai Voro (maksimal tiga kilometer) dan Sungai Gendol (jarak lima kilometer).

Saat gunung berapi mengalami letusan eksplosif, kata Agus, lontaran material vulkanik bisa mencapai wilayah dalam radius dua kilometer dari puncak gunung.

DIBAWAH

Membaca:
Rekor baru, awan panas Gunung Merapi hingga 5 kilometer

Selalu Memperbarui informasi terkini. mendengarkan berita terkini dan pesan yang dipilih Tempo.co di saluran Telegram “Pembaruan Tempo.co”. klik https://t.me/tempodotcoupdate bergabung. Kamu harusUntuk memasang Aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Source: tekno.tempo.co

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button