GUNUNG KEMBANG : Tiket dan jalur pendakian - WisataHits
wisatahits

GUNUNG KEMBANG : Tiket dan jalur pendakian

Harga tiket masuk ke Gunung Kembang: Rp 30.000 hingga Rp 50.000. Jam buka: 24 jam. Nomor Telepon : 0813 9267 6522. Alamat : Kauman, Kaliwiro, Wonosobo, Jawa Tengah, Indonesia, -.

Gunung Bunga adalah sebuah gunung dengan ketinggian 2340 mdpl di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Gunung ini sering disebut sebagai anak Gunung Sindoro. Posisinya tepat di sebelah gunung.

Meski tak setinggi “orang tua”, Gunung Kembang tak bisa dianggap remeh. Mendaki gunung terkenal ini hanya cocok untuk pendaki berpengalaman. Jalan menuju puncak memang pendek, tapi ekstrem dan sulit. Ayo coba jelajahi gunung ini!

Tiket masuk ke Gunung Kembang

Untuk mendaki Gunung Kembang, wisatawan harus membayar biaya masuk. Harga terjangkau untuk hampir semua orang.

Tiket masuk
Biaya pendaftaran Rp30.000
Biaya pemasangan Rp 50.000

Baca: KEBUN TEH TAMBI Wonosobo: Tiket Masuk dan Pesonanya

Dengan membayar biaya pendirian, pendaki mendapatkan keuntungan: pemeriksaan kesehatan, parkir, penyimpanan bagasi, transportasi / ojek, voucher WIFI, biaya, toilet dan tempat istirahat.

Jam buka

Gunung Kembang terbuka untuk pendakian umum setiap hari selama 24 jam. Ada jam buka tertentu untuk mengikuti pendaftaran.

Jam operasional
Rekaman simpati 08.00 – 21.00 WIB

gunung bunga yang sulit

Saksikan matahari terbit dari puncak Gunung KembangGunung Kembang memiliki ketinggian 2340 mdpl dan “bertetangga” dengan Gunung Sindoro – Foto: Google Maps/Dias Dwi Purwanti

Kabupaten Wonosobo menyuguhkan keindahan alam dengan potensi wisata yang tinggi. Kawasan ini terkenal memiliki wisata alam yang masih terjaga. Beberapa jalur pendakian dimulai dari sini. Salah satu gunung yang paling sulit adalah Gunung Kembang.

Lokasinya berada di barat daya Gunung Sindoro. Ketinggian gunung saat ini sekitar 2340 meter di atas permukaan laut. Konon ketinggian ini akan terus bertambah setiap tahunnya. Memang, Gunung Kembang terbentuk dari aktivitas vulkanik Gunung Sindoro.

Baca: Tiket Masuk Bukit Sikunir Dieng dan Aktivitas Serunya

Dua pilihan rute

Base Camp Blembem di WonosoboPendaki dapat memilih salah satu dari dua jalur pendakian terbuka – Foto: Google Maps / Febri Ari Wahyudi

Ada dua pilihan jalur untuk mendaki Gunung Kembang. Kedua jalur tersebut adalah jalur Lengkong dan Blembem. Keduanya memiliki latar belakang yang ekstrim. Namun, Blembem memang menjadi favorit sebagian besar pendaki.

Rute Blembem kerap menjadi pilihan karena tata letaknya yang lebih rapi. Apalagi fasilitas yang disediakan di Blembem memang lebih lengkap dibanding di Lengkong. Base Camp Lengkong terletak di Dusun Salaman, Desa Lengkong, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo. Adapun Blembem Base Camp berada di Desa Blembem, Kaliurip, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo.

Baca: Aktivitas dan Tiket Masuk Tieng View Post

Aturan Mendaki Gunung Kembang

Pendakian gunung ini memiliki aturan yang cukup ketat. Aturan ini untuk menjaga kelestarian alam gunung. Hal ini juga demi kenyamanan dan keamanan para pendaki.

Sebelum mendaki, wali tempat penampungan check-in semua bagasi. Pendaki harus meminimalkan perbekalan yang dibungkus plastik. Makanan biasanya diharuskan menggunakan wadah yang dapat digunakan kembali. Begitu juga dengan air minum yang hanya bisa digunakan dalam jerigen.

Di bagian bawah pendakian, pengelola base camp akan mencatat pengembalian barang bawaan. Jika tidak sesuai dengan laporan sebelumnya, para pendaki diduga meninggalkan sampah di gunung. Oleh karena itu, pendaki wajib mengambil kembali limbah yang tertinggal dengan denda. Dendanya lebih dari satu juta untuk satu jenis sampah, lho.

Ada aturan lain yang berlaku selama pandemi Covid-19. Pendaki harus membawa surat keterangan sehat dan surat motivasi dari RT/RW. Pendaki juga harus membawa masker dan kacamata cadangan. Selain itu, tenda kemah hanya bisa menampung maksimal 2 orang.

Baca: 8 Destinasi Wisata Terbaik Di Dieng

Rute perjalanan Blembem

Hutan lebat mendominasi jalur pendakianMeski pendek, jalur pendakian Gunung Kembang lebih diperuntukkan bagi pendaki tingkat lanjut – Foto: Google Maps/Joko Pamungkas

Basecamp Blembem mudah ditemukan karena terletak di pinggir jalan. Pos pertama di Base Camp adalah Pos Istana Kodok. Treknya masih landai dan cocok sebagai pemanasan. Pendaki akan melewati kebun teh yang indah.

Dari Pos Istana Kodok, perjalanan dilanjutkan menuju Pos Kandang Babi. Pos ini merupakan pintu awal sekaligus habitat babi hutan. Daerah ini lebat, masih berupa hutan alami. Pendaki harus melintasi hutan ini menuju Pos 1 (Liliput) dan Pos 2 (Simpang Tiga).

Baca: Tiket Masuk dan Pesona Telaga Menjer Dieng

Kemudian dari Simpang Tiga, jalur pendakian mengarah ke Pos 3 (Racine). Posting ini penuh dengan akar pohon. Perbanyakan akar di tanah hingga akar gantung merupakan tantangan tersendiri. Setelah pos 3, pendaki akan sampai di padang savana.

Pada waktu-waktu tertentu, pendaki bisa melihat hamparan bunga edelweis di sini. Perjalanan menuju puncak sedikit lebih lama. Pendakian Mesra merupakan pos terakhir sebelum puncak Gunung Kembang. Total waktu pendakian via Blembem memakan waktu setidaknya 3-4 jam.

Baca: Tiket Masuk dan Pesona Kawah Sikidang Dieng

Rute Longkong

Kabut menyelimuti kebun teh di kaki Gunung KembangPendakian via Blembem dan Lengkong diawali dengan melintasi area perkebunan teh – Foto: Google Maps/sonhaji elmalawy

Perjalanan darat Lengkong diawali dengan melintasi kebun teh. Di sini, pendaki bisa memilih berjalan kaki atau memanfaatkan jasa moto-taxi. Jika Anda pergi dengan rombongan, menyewa mobil juga bisa menjadi pilihan.

Pendakian lewat lengkong banyak tanjakan. Pos 1 (Gerbang Alas) menuju pos 2 mulai menanjak. Mendaki Gede membutuhkan stamina dan kekuatan fisik yang cukup. Selama hampir 2 jam, pendaki harus terus mendaki hingga pos 2.

Selain itu, dari stasiun 2, pendaki akan disambut Tanjakan Sakit Hati. Lereng ini tak kalah menguras tenaga. Selain konturnya yang landai, kawasan ini terkadang juga diselimuti kabut.

Setelah tanjakan ini, pendaki akan tiba di pos 3. Dari sana, pendaki tinggal melanjutkan ke puncak. Jalur ini penuh dengan hutan yang cukup lebat. Estimasi pendakian via Lengkong kurang lebih sama dengan via Blembem.

Baca: Tiket Masuk dan Pesona Telaga Warna Dieng

Puncak Mati dan Kawah

Para pendaki mendirikan tenda di puncak gunungSalah satu keistimewaan Gunung Kembang adalah adanya camping area yang hanya tersedia di puncak – Foto: Google Maps / Demisi Media

Daya tarik utama Gunung Kembang adalah jalurnya yang menantang. Jalur ini penuh dengan tanaman hutan yang belum tersentuh. Di sisi lain, jalan tersebut memiliki kemiringan yang cukup ekstrim. Sehingga, pendaki tidak bisa mendirikan tenda di tengah perjalanan.

Baca: 6 Tempat Wisata Terbaik di Wonosobo

Satu-satunya tempat berkemah di Gunung Kembang adalah puncaknya. Karena medannya datar dan cukup luas untuk beberapa tenda. Pemandangan dari atas adalah yang paling menakjubkan. Para pendaki bisa menyaksikan kekuatan Gunung Sindoro dari sini.

Selain itu, terdapat sebuah kawah yang sudah tidak aktif lagi. Kawah bernama Bimo Pengkok ini telah ditumbuhi rumput. Bentuknya menyerupai cekungan yang lebar dan dalam. Saat musim hujan, kawah ini akan menjadi danau “dadakan” yang indah.

Baca: Tiket Masuk dan Aktivitas Batu Pandang Ratapan Angin Dieng

Fasilitas Gunung Bunga

Gunung Kembang memiliki dua jalur pendakian dan satu base camp. Basecamp di Blembem menawarkan fasilitas yang cukup lengkap. Area parkir yang nyaman, warung, toilet, dan mushola tersedia di sini.

Fasilitas di base camp Lengkong tidak selengkap di Blembem. Namun, pendaki tetap bisa mempersiapkan pendakian dengan cukup nyaman. Ada warung dan tempat istirahat di sini.

Lokasi Gunung Kembang

Gunung Kembang berada di Kabupaten Wonosobo di Jawa Tengah. Sedangkan Blembem Base Camp berada di Desa Blembem, Kaliurip, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo. Sedangkan Base Camp Lengkong terletak di Dusun Salaman, Desa Lengkong, Kecamatan Garung, Kabupaten Wonosobo.

Source: travelspromo.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button