Ganjar dan Denny Caknan Jazz yang sempurna di atas awan Dieng Culture Festival - WisataHits
Jawa Timur

Ganjar dan Denny Caknan Jazz yang sempurna di atas awan Dieng Culture Festival

Warta Ekonomi, Jakarta –

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Denny Caknan menyelesaikan penutupan konser “Jazz di atas Awan” di Dieng Culture Festival (DCF) 2022. Ganjar, ditemani istrinya Siti Atikoh, menari bersama di atas panggung dengan iringan lagu “Los Dol”.

Suasana menghangat saat penonton mendekati panggung. Tak sedikit yang mengarahkan kamera ponsel ke Ganjar dan Denny Caknan. Orang nomor satu di Jawa Tengah itu pun menanggapi permintaan jabat tangan dan selfie dari penonton.

Jazz Di Atas Awan adalah rangkaian Festival Budaya Dieng. Musisi Jawa Timur itu menyuguhkan beberapa lagu andalannya. Diantaranya, Kartonyono Medot Janji, Satru dan Mendung Tanpa Udan. Penonton hanyut dalam lagu “Ambyar” dalam bahasa Jawa.

Di lagu terakhir yang berjudul “Los Dol” Denny Caknan mengajak Ganjar untuk naik ke atas panggung dan menari bersama. Suhu udara yang tadinya hanya enam derajat Celcius tiba-tiba menjadi hangat.

Selain Danny Caknan, beberapa musisi seperti Bima Sakti, Star and Rabbit, Saptu, Jagarta, Amorisa dan Fourhband juga tampil malam itu.

Selain pertunjukan musik, DCF yang akan berlangsung pertama kali sejak pandemi Covid 19 ini akan menghadirkan tradisi mencukur rambut gimbal selama tiga hari pada Sabtu (9 Maret 2022). Ada juga karnaval budaya, minum purwaceng bersama, menerbangkan lampion dan lain sebagainya.

Usai acara, Gubernur Ganjar Pranovo mengatakan acara DCF kali ini menjadi pengungkit wisatawan. Namun, bukan berarti kita lalai dalam mencegah pandemi Covid-19.

“Mudah-mudahan ini menjadi daya tarik wisata. Tapi sekali lagi saya katakan kita tidak merayakan hari bebas pandemi karena pandemi masih ada. Tapi kami perlahan membangun kesadaran kesehatan kami. Vaksin perlu diwaspadai, pemeliharaan kesehatan perlu diwaspadai,” kata Ganjar.

Ia menambahkan, antusiasme masyarakat terhadap DCF kali ini sangat tinggi. Penonton malam itu datang dari berbagai daerah di luar Jawa Tengah.

“Kami mencoba mengevaluasi bersama dengan pemerintah kabupaten dan panitia seberapa besar pengaruh acara seperti itu terhadap perekonomian,” katanya.

Sementara itu, Ketua Panitia DCF Alif Fauzi mengatakan pihaknya kali ini mengusung tema “Kembalinya Cahaya” karena digelar secara offline, setelah beberapa tahun hanya digelar secara online.

“Alhamdulillah tahun ini bisa offline karena kemarin baru online,” jelasnya.

Selain itu, 15 anak akan mengikuti acara sakral yaitu tradisi mencukur rambut gimbal kali ini.

“Itu salah satu yang paling banyak. Sebenarnya masih banyak lagi daftarnya, tapi akan kita sesuaikan,” tambah Alif.

Ia berharap DCF menjadi daya tarik dan revitalisasi dunia pariwisata pascapandemi Covid-19.

“Acara ini juga akan disiarkan secara live di akun media sosial Pak Ganjar, sehingga yang menonton tahun ini bisa langsung datang ke sini tahun depan,” ujarnya.

Source: wartaekonomi.co.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button