Ganjar berpartisipasi dalam Karnaval Pusaka Mangkunegaran: istana dan rakyat lebih dekat - WisataHits
Jawa Tengah

Ganjar berpartisipasi dalam Karnaval Pusaka Mangkunegaran: istana dan rakyat lebih dekat

SOLO – Karnaval Pusaka Dalem 1 Sura EHE 1956 yang kembali digelar pascapandemi, tak hanya diikuti lingkungan dalam Candi Mangkunegaran pada Jumat (29/7). Sejumlah tokoh penting juga tampak mengikuti pawai karnaval, termasuk tingkah laku Lampah. Di antaranya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan istrinya Siti Atikoh.

Tanpa alas kaki atau bertelanjang kaki, Ganjar dan Siti Atikoh berperilaku dengan sekelompok tentara. Keluar Pendapa Candi Mangkunegaran, keluar selatan, Pamedan, barat sekali mengelilingi Mangkunegaran, lalu masuk kawasan Pendapa.

Orang-orang tampak berkerumun di sepanjang jalan yang dilalui karnaval itu. Mereka penasaran ingin melihat parade karnaval dari dekat. Mereka memutar kamera ponsel untuk mengabadikan momen tersebut, terutama pada Ganjar yang duduk di barisan paling belakang.

Ya, masyarakat sepertinya secara terang-terangan merindukan pementasan kegiatan adat seperti tadi malam. Mengingat kegiatan adat beberapa kali harus berlangsung sangat dibatasi akibat pandemi.

“Suasananya ramai. Sambutan dari masyarakat bagus,” kata Ganjar usai karnaval.

Baginya, karnaval peninggalan kerajaan yang digelar secara terbuka itu menunjukkan betapa dekatnya Keratonan dengan masyarakat.

“Ya, saya bilang keraton (Mangkunegaran) dan desa sudah dekat. Ya, suasana budayanya sangat kental,” ujarnya.

Menurutnya, kegiatan budaya harus terus ditampilkan. Namun, dia mengingatkan pentingnya mengikuti protokol kesehatan.

“Saya kira banyak kegiatan budaya yang perlu ditampilkan terus menerus. Kita cukup menikmati, masyarakat senang dan protokol kesehatan dipatuhi,” jelasnya.

Pelestarian tradisi dan budaya, menurut Ganjar, otomatis menjadi daya tarik wisata.

“Tentu saja otomatis (lihat di atas) pariwisata. Semua orang menunggu dan semua orang sangat menyambut,” jelasnya.

Salah satu warga, Joko Basuki, mengaku senang bisa menyaksikan kembali tradisi karnaval pusaka kerajaan. “Senang bisa kembali karena tidak ada masa pandemi sebelumnya,” katanya.

Ia berharap kegiatan budaya dapat terus berlanjut. Agar generasi mendatang tetap dapat mengetahui dan memahami budaya dan tradisi negeri ini. (Teluk/Kegembiraan)

Source: radarsolo.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button