Fajar Hidayah mengadakan pelatihan jurnalistik untuk para guru - WisataHits
Jawa Barat

Fajar Hidayah mengadakan pelatihan jurnalistik untuk para guru

Fajar Hidayah mengadakan pelatihan jurnalistik untuk para guru

RADAR BOGOR BOGOR, Fajar Hidayah mengadakan pelatihan jurnalistik di Sekolah Islam Terpadu Fajar Hidayah, Kota Wisata Bogor bekerjasama dengan AYPI ASEAN pada Sabtu (21/01/2023).

Kegiatan ini untuk meningkatkan kualitas guru sebagai sumber inspirasi literasi siswa, yang pada akhirnya meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan dan lembaga pendidikan.

Pelatihan yang dipimpin oleh Fajar Hidayah ini diikuti oleh lebih dari seratus guru swasta se-Kabupaten Bogor, 12 orang diantaranya dari Ikatan Guru Swasta. Kegiatan ini menghadirkan narasumber Irwan Kelana (jurnalis senior, 30 tahun di Republika), Redaktur Millenialnews.com, M.Rifki Firdaus, Redaktur MM Millenialnews.com, H. Mirdas Eka Yora, Lc., M.Si.

avatar

Selain dukungan KH Dadeng, hadir pula pendidik dari Bogor dan MUI Kabupaten Bogor, KH. Ramilus hadir untuk mendukung kegiatan ini. Acara ini dibuka oleh H. Mirdas Eka Yora, Lc., M.Sc, Ketua Umum ASEAN AYPI, yang juga Ketua dan Pendiri Yayasan Fajar Hidayah.

Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa sangat penting bagi para pendidik untuk memperluas peran dan kiprahnya dalam menulis di dunia digital saat ini dengan berbagai fasilitas media sosial yang dapat diakses 24/7.

Sangat penting bagi guru untuk membicarakan segala sisi positif dalam menggerakkan dan memajukan generasi bangsa dalam dunia pendidikan, khususnya pendidikan Islam.

“Jangan sampai dunia media sosial hanya diisi dengan gosip murahan dan hoaks yang datang dari sisi negatif, bahkan kejahatan yang hanya berujung kericuhan di dunia maya,” ujarnya.

Kemudian suara-suara positif para pendidik menjadi oasis bangsa untuk merenung dan menapaki masa depan bangsa dengan optimisme dan dada yang penuh semangat konstruktif, non-destruktif.

Pembicara pertama, Rifki Firdaus, menyampaikan pentingnya publikasi media. Karena dapat menceritakan peristiwa masa lalu atau sekarang dan masa depan yang berbeda.

Oleh karena itu, masyarakat biasanya cepat menerima berbagai bentuk pesan tersebut, sehingga menjadi peluang yang baik bagi sekolah untuk menyampaikan berbagai sisi sekolah.

“Dengan menulis bersama media, kami bisa menyampaikan ide dan pemikiran serta membuat banyak orang mengetahui apa yang kami lakukan,” ujarnya.

Memberikan edukasi kepada masyarakat agar tercerahkan dengan hal-hal positif dari dunia pendidikan. Rajin menulis juga menjadi jembatan yang baik bagi guru untuk mengembangkan karir. Sisi menarik lainnya adalah dapat menjadi personal branding bagi guru.

“Jika Anda sering tampil di media, itu akan memberi gambaran yang sangat baik kepada publik tentang diri Anda dan berbagai aktivitas Anda bahkan identitas dan kemampuan Anda,” katanya.

Tanpa disadari, menulis di media menjadi ajang promosi 24 jam tanpa batasan waktu dan tempat. Citra positif juga merupakan peluang yang sangat besar dengan munculnya pemberitaan di media.

Hal ini juga sangat efektif sebagai perpanjangan tangan sekolah kepada masyarakat, sehingga lebih banyak hal positif yang diketahui tentang lembaga atau sekolah tersebut.

Rifki juga menjelaskan berbagai jenis tulisan, diantaranya yang pertama press release yaitu surat yang dikirim oleh institusi kepada media. Misalnya acara khusus, akreditasi dan lain-lain. Segala bentuk kejadian dan kejadian di sekolah merupakan bahan yang baik untuk artikel.

Kedua, artikel secara inheren lebih informatif ketika mereka membangun beberapa prinsip dasar penulisan informasi 5W-1H (What When Who Why Where How).

Ketiga, advertorial, iklan dapat dikemas dengan lembut atau dikemas dengan jelas. Misalnya, gaya penulisan ini berkaitan dengan sekolah elit di kota pariwisata, maka ini dimasukkan secara advertorial. Karena ada semboyan sekolah elit di bogor. Ini berisi sesuatu untuk mempromosikan produk.

Keempat pendapat tersebut merupakan gagasan atau pandangan yang ingin Anda sampaikan. Laporan Tahunan Kelima, tulisan tentang berbagai perkembangan lembaga dan kegiatannya dalam setahun.

“Untuk membangkitkan semangat menulis, kita harus mengindahkan sebuah peribahasa; membaca membuka jendela dunia, menulis maka kamu akan menguasai dunia. Saat menulis, perlu juga dipahami siapa tujuan dari tulisan kita. Misalnya warga Bogor yang perlu diinformasikan tentang sekolah-sekolah yang menjadi perhatian dari segi kualitas dan keunikannya. Semakin menarik jika disertai dengan foto yang sesuai,” jelasnya.

Narasumber selanjutnya adalah Ustaz Irwan Kelana, wartawan Republika berusia 30 tahun yang menjelaskan cara membuat press release sekolah. Sederhananya, adalah bentuk pelaporan publikasi di sekolah.

“Perlu juga kita pahami bahwa rata-rata media cetak mensyaratkan wartawannya memproduksi 30 artikel dalam sehari (8 jam kerja), artinya 1 jam dan 4 berita. Oleh karena itu, kita yang menulis berita harus menyiapkan berita dengan tata bahasa yang baik agar bisa terbit karena keterbatasan waktu untuk menyuntingnya,” ujarnya.

Sebaiknya, setiap hari sekolah secara bergantian menugaskan seorang guru dengan sebuah pesan. Bekerja sama dengan pihak ketiga sebagai sponsor juga merupakan solusi untuk meningkatkan kualitas.

Hal-hal yang dapat dijadikan press release antara lain berbagai kegiatan sekolah, prestasi sekolah, prestasi siswa, kurikulum sekolah, prestasi guru, akreditasi sekolah dan lain-lain.

Contoh pembaruan kurikulum sekolah, seperti penerapan kurikulum mandiri di sekolah. Juga, bagaimana dengan lulusan sekolah yang mencapai prestasi tertentu atau berpartisipasi di luar negeri atau mendapat kesempatan di berbagai kampus unggulan.

Kejadian mendapat penghargaan baik dari guru maupun siswa teladan juga bisa menjadi sumber berita bagi sekolah. Adapun berita tentang kerjasama pihak ketiga, misalnya kerjasama dengan bank syariah, kerjasama sekolah dengan AYPI, ini adalah bentuk pihak ketiga yang di beritakan.

avatar

Di sisi lain, misalnya, wisuda juga bisa dikembangkan menjadi hal baru, misalnya di antara peserta final adalah anak-anak petani miskin yang meski hidup susah, berhasil menyelesaikan pendidikannya dengan prestasi.

Sarana dan prasarana sekolah, misalnya adanya antar jemput yang mengajarkan tata tertib lalu lintas guru, pegawai dan siswa, juga bisa menjadi bagian pemberitaan.

Soal alumni, bisa diangkat kabar ada yang jadi youtuber, pengusaha. Ada juga berita menarik untuk sebuah sekolah terkait dengan lingkungan. (adv)

Penerbit: Yusuf

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button