Dosen UB - Peternak Budidaya Ulat Hong Kong untuk Pakan Ikan - WisataHits
Jawa Timur

Dosen UB – Peternak Budidaya Ulat Hong Kong untuk Pakan Ikan

MALANG, TABLOIDJAWATIMUR.COM – Desa Senggreng, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Jawa Timur memiliki potensi sumber daya alam yang luar biasa. Salah satunya adalah pemancingan air tawar, karena desa ini dekat dengan Bendungan Sutami (Karangkates). Namun karena harga pakan yang mahal, hasilnya tidak maksimal.

Dosen, mahasiswa dan anggota Kelompok Masyarakat Sumber Duren, Desa Senggreng, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Jawa Timur melakukan sosialisasi penangkaran ulat bulu di Hongkong.

KEPADANYA Untuk mengatasi hal tersebut, Tim Doktor Pelayanan Universitas Brawijaya (UB) Malang Jawa Timur bekerjasama dengan praktisi dan sejumlah mahasiswa membantu para pembudidaya ikan untuk memproduksi pakan ikan dari ulat hongkong.

Tim Doktor Melayani diketuai oleh Prof.DR.Ir. Selamat Nursyam, MS. Keanggotaannya terdiri dari Retno Tri Astuti dan Hefti Salis Yufidasari, S.Pi., MP, (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Fakultas Peternakan), Wike Andre Septian, S.Pt, M.Si (Fakultas Peternakan) , dan Deny Meitasari, SP, M.Sc, (Fakultas Pertanian).

Dosen UB mengajarkan budidaya ulat bulu Hongkong kepada anggota Kelompok Masyarakat Sumber Duren, Desa Senggreng, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Mereka menginisiasi budidaya ulat hongkong sebagai pakan alternatif budidaya ikan di Kelompok Masyarakat Sumber Duren. “Mahasiswa bekerja sama dengan masyarakat untuk menggali potensi desa wisata dan mencari solusi dari permasalahan yang ada,” kata Reghita Dwi Farikhah, perwakilan mahasiswa, Rabu (31/8/2022).

Selain itu, tim mahasiswa juga terlibat dalam proses penangkaran ulat hongkong bersama anggota kelompok masyarakat. “Selama ini ikan di bendungan hanya mendapatkan makanan dari alam. Hal ini menyebabkan pertumbuhan ikan tidak cepat, dan daging ikan sedikit. Pakan alami dipilih karena pakan ikan cenderung mahal menurut pemerintah kota,” jelas Nur Ali, salah satu pengelola lokasi wisata pemancingan.

Menurut salah satu mahasiswa Happy, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan perekonomian selama dan pasca pandemi COVID-19 dengan mengoptimalkan budidaya ikan. Makanan dengan ulat dari Hong Kong.

Reghita menjelaskan, pembinaan dimulai dengan membangun kandang dan memulai budidaya. Perawatan ulat bulu secara teratur dan teratur mulai dari fase telur hingga kepik sebagai burung perkembangbiakan. Tim mahasiswa dan anggota kelompok masyarakat (Pokmas) bekerja sama untuk merawat ulat Hong Kong, meskipun beberapa hama menjadi pengganggu di masa-masa awal budidaya.

“Semoga ulat hongkong dapat meningkatkan nilai gizi ikan sebagai alternatif pakan ikan. Nantinya ulat hongkong akan dikembangkan secara bertahap sebagai pakan dan akan terus dilakukan pemantauan perkembangbiakan ulat,” ujar Naufal, koordinator tim mahasiswa. (berbagai/Tikar)

Seperti ini:

Seperti Memuat…

Lanjut membaca

Source: tabloidjawatimur.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button