Tim Dosen dan Mahasiswa UB Kembangkan Potensi dan Budidaya Ulat Hongkong di Desa Senggreng - Lentera Today - WisataHits
Jawa Timur

Tim Dosen dan Mahasiswa UB Kembangkan Potensi dan Budidaya Ulat Hongkong di Desa Senggreng – Lentera Today

MALANG (Lenteratoday) – Tim Pelayanan Doktor (DM) dari beberapa fakultas Universitas Brawijaya (UB) bekerjasama dengan rombongan mahasiswa FPIK UB untuk meningkatkan pendapatan masyarakat Desa Senggreng, Kecamatan Sumber Pucung, Kabupaten Malang melalui inisiasi peningkatan budidaya ulat hongkong sebagai alternatif tanaman pangan ikan di kelompok masyarakat (pokmas) “Sumber Duren”.

“Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan perekonomian selama dan setelah pandemi COVID-19 dengan mengoptimalkan hasil budidaya ikan kelompok mitra dengan menggunakan pakan alternatif dengan memanfaatkan ulat hongkong sebagai sumber pakan ikan yang bergizi dan berkelanjutan. ujar ketua tim DM UB, Prof.DR.Ir. Selamat Nursyam, MS., Rabu, (2022-31).

Menurut Happy, tim dan mahasiswa DM UB juga melakukan pelatihan dan konsultasi “Inisiasi Pemulihan dan Budidaya Berkelanjutan melalui Pengembangan Terpadu Budidaya Ikan Air Tawar Ulat Hong Kong di Kawasan Wisata Senggreng, Kabupaten Malang”.

“Kegiatan ini menghadirkan pemateri dan pelatih yaitu Pak Ngata’i dan Pak Haris Ebi. Keduanya merupakan peternak ulat hongkong asal daerah Wajak, Kabupaten Malang yang sudah hampir 16 tahun menggeluti usaha ini,” jelasnya.

Tak hanya itu, tim yang terdiri dari dosen dari beberapa fakultas UB yang terdiri dari Prof.DR.Ir. Happy Nursyam, MS selaku Ketua, kemudian Retno Tri Astuti dan Hefti Salis Yufidasari, S.Pi., MP (FPIK), Wike Andre Septian, S.Pt., M.Si (Fakultas Peternakan), Deny Meitasari, SP ., M.Sc, (FP) juga membantu mengoptimalkan media sosial untuk branding dan promosi desa wisata.

“Branding dan advertising penting untuk menghadirkan sebuah produk, barang, jasa, termasuk destinasi wisata. Desa Senggreng sebagai salah satu alternatif wisata air, termasuk memancing, sudah dikenal masyarakat sekitar. Namun, iklan dan branding harus dilakukan untuk menarik pengunjung dari luar daerah. Untuk itu, branding dan promosi dilakukan dengan menjaga dan membuat konten di media sosial hingga membuat video profil yang diajukan untuk dipublikasikan di media massa,” imbuhnya.

Sementara itu, Reghita mewakili tim mahasiswa FPIK UB menjelaskan, pengembangan dimulai dari pembuatan keramba dan memulai budidaya.

“Perawatan ulat dilakukan secara teratur dan teratur mulai dari fase telur hingga kepik sebagai indukan. Tim mahasiswa dan anggota PokMas bekerja sama untuk melestarikan ulat Hong Kong, meskipun beberapa hama ikut campur di masa-masa awal budidaya. Antusiasme dan kerjasama yang baik dari tim pengabdian dan anggota PokMas telah menciptakan beberapa kendala yang dapat diatasi dengan sempurna,” tambahnya.

Pada akhirnya ketua koordinator KKN-DM berharap program ini dapat memberikan solusi yang tepat, dimana ulat hongkong dapat meningkatkan nilai gizi ikan sebagai makanan alternatif.

“Nanti akan dilakukan pengembangan ulat hongkong, karena pakan ini akan dilakukan secara bertahap dan pemantauan budidaya ulat secara berkesinambungan agar pakan yang dihasilkan nantinya lebih berkualitas atau bermutu,” tutup Naufal, selaku koordinator tim mahasiswa FPIK UB.

Sebagai informasi: Wilayah desa Senggreng memiliki potensi besar di bidang peternakan, perikanan dan pertanian. Selain itu, potensi lain dari sektor pariwisata juga ditonjolkan, seperti taman hiburan rakyat, pemancingan dan berbagai olahan keramba budidaya oleh kelompok masyarakat Sumber Duren.

Wartawan: Santi Wahyu, rls | Penerbit: Endang Periwati

Source: lenteratoday.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button